Chapter 45

4.3K 431 71
                                    





▪︎




▪︎






▪︎








8 tahun berlalu. Banyak hal yang telah terjadi selama waktu berlalu, baik hal buruk, maupun hal baik semuanya datang secara berdampingan.






Suara bising terdengar dari berbagai arah, ditengah keramaian seperti ini banyak hal yang sedang terjadi. Beberapa orang terlihat sedang melakukan tawar menawar harga, beberapa lagi sedang berjudi, memalak, dan ada pula yang sedang berjuang kabur dari penagih hutang. Jangan lupakan orang-orang yang sedang bergosip secara sembunyi dan terang-terangan juga.

Hal seperti ini terus berjalan setiap harinya, dan tidak pernah ada satupun yang berniat menciptakan keamanan serta ketentraman di pasar ini. Semua orang tampak hanya peduli dengan kehidupan mereka masing-masing. Bahkan hanya melirik seseorang yang sedang dihajar habis-habisan tanpa berniat membantu.

Sekumpulan orang sedang menonton pria lemah yang tengah dipukuli para penagih hutang didepan mereka, beberapa hanya bisa berbisik satu sama lain, dan beberapa lagi tampak bersorak seakan itu adalah hal yang menyenangkan.

Dari arah kerumunan tersebut seorang anak dengan hanfu berwarna biru langit yang berpadu dengan warna putih disertai giok indah yang menggantung di pinggangnya dan tidak lupa dengan ikat kepala dengan lambang awan ditengahnya, tengah berjalan dengan langkah ringan menembus kedalam kerumunan. Dibelakangnya berdiri seseorang dengan pakaian serba hitam berwajah pucat tanpa ekspresi. Perhatian semua orang seketika teralihkan begitu melihat kehadiran anak tersebut.

Dengan tatapan bertanya-tanya, semua orang menatap kearah keduanya untuk mencari tahu siapa dua orang ini. Beberapa orang yang berada disamping anak tersebut, hendak bertanya. Namun sebelum mereka sempat mengeluarkan suara mereka, seorang pria tua yang berdiri disalah satu sisi kerumunan tiba-tiba berteriak.

"Bukankah itu lambang sekte Gusu Lan?"

Semua orang pun langsung memperhatikan pita dahi yang dikenakan anak kecil tersebut dan memastikan jika benar pita dahi tersebut adalah lambang sekte Gusu Lan. Seketika mereka merasa waspada dan berhati-hati untuk tidak terlibat masalah dengan anak yang sepertinya seorang tuan muda tersebut. Satu persatu dari mereka pun segera pergi dari tempat tersebut untuk meninggalkan kerumunan.

Kening anak kecil tersebut berkerut bingung melihat semua orang pergi, bahkan orang yang tadi sedang memukuli pria lemah yang masih tergeletak ditanah pun sudah pergi kabur entah kemana.

"Paman, kenapa semua orang tiba-tiba pergi?" Suara halus dari anak tersebut menarik perhatian paman dengan pakaian serba hitam dibelakangnya.

"Mereka sepertinya tahu jika Hao Gongzi bagian dari Gusu Lan, jadi mereka tidak ingin mengganggu Gongzi." Jelasnya pada anak kecil yang ternyata adalah Haoxian, Putra tunggal dari Wei Ying dan Lan Zhan.

Haoxian menghela nafas pelan. "Aku sudah katakan untuk tidak memakai pita dahi ini, aku tidak ingin semua orang bersikap sungkan padaku, ini pertama kalinya aku mendapatkan izin pergi ke tempat seperti ini dan sekarang semuanya akan terasa tidak menyenangkan."

Wen Ning melihat bagaimana ekpresi Haoxian berubah menjadi sedih. Dia sedikit menundukkan tubuhnya untuk menatap Haoxian. Tangan pucatnya mengusap rambut halus Haoxian secara perlahan.

"Hao Gongzi, bukankah akan lebih menyenangkan jika tidak ada yang mengganggumu?"

Haoxian langsung menggelengkan kepalanya tidak setuju. "Jika aku bersikap baik, tidak mungkin ada yang menggangguku kan?"

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang