Chapter 12

14.7K 1.1K 175
                                    


-

-

-

Wei Ying dan Lan Zhan sudah dalam perjalanan menuju Yunmeng Jiang.
Sepanjang Jalan Wei Ying tidak ada hentinya mengeluh karena rasa sakit dipunggungnya. Sesekali bahkan Lan Zhan harus membantu mengusap punggung Wei Ying untuk mengurangi rasa sakitnya.

"Lan Zhan, bagaimana pamanmu bisa marah hanya karena kita memanggang ikan disungai." Keluh Wei Ying.

Lan Zhan masih menggunakan tangannya untuk mengusap Punggung Wei Ying. "Dilarang membunuh binatang di Gusu Lan." Ujar Lan Zhan mengingatkan.

Wajah Wei Ying cemberut seketika. "Pamanmu benar-benar tidak memiliki rasa kasihan sedikitpun."

Lan Zhan menatap Wei Ying, "Wei Ying kau sudah berjanji pada paman."

Wei Ying membalas tatapan Lan Zhan lalu mulai menyerah meruntuki Lan Qiren. "Baiklah baiklah ini salahku."

Lan Zhan tidak menjawab lagi.

Wei Ying mengeluh bukan tanpa alasan. Tapi punggungnya benar-benar mati rasa. Sebelum Wei Ying dan Lan Zhan melakukan perjalanan ke Yunmeng Jiang, mereka harus menerima hukuman cambuk atas apa yang mereka lakukan sore tadi di tepi sungai. Lan Qiren terlihat begitu marah, terlebih ketika mengetahui jika kedua Jade of Lan pun ikut serta dalam melanggar peraturan. Lan Qiren merasa seperti dia akan mati lebih cepat jika terus mendapatkan serangan kejutan seperti ini. Apalagi mengingat dalang dibalik semua ini adalah Wei Ying, calon menantunya sendiri. Lan Qiren ingin sekali melupakan fakta itu. Wei Ying bahkan sudah bisa mempengaruhi Lan Xichen untuk ikut serta melanggar peraturan. Jika bukan karena restu yang sudah diberikannya pada Lan Zhan dan Wei Ying, mungkin Lan Qiren akan menendang Wei Ying keluar dari Gusu Lan saat itu juga.

"Lan Zhan bagaimana denganmu. Apa kakimu baik-baik saja?" Wei Ying mencoba untuk melihat kaki Lan Zhan ketika baru saja mengingat jika Lan Zhan memiliki luka yang sama.

Lan Zhan reflek menjauhkan kakinya. "Kakiku baik-baik saja." Tukas Lan Zhan.

Wei Ying mengerutkan keningnya melihat reaksi Lan Zhan. Wei Ying dan Lan Xichen memang mendapatkan hukuman cambuk dipunggung mereka tapi Lan Zhan mendapatkan cambukan dipaha dan kakinya. Alasannya karena luka didada Lan Zhan masih sangat baru. Akan berbahaya jika luka tersebut terkena cambukan. Lan Qiren sebenarnya tidak tega untuk menghukum. Bukan cuma Lan Zhan yang terluka tapi Wei Ying juga belum terlalu pulih. Tapi peraturan tetaplah peraturan. Tidak ada yang dapat dilakukannya.

Wei Ying berlutut lalu menyingkap pakaian Lan Zhan. Beberapa luka cambukan terlihat jelas di kaki bagian belakang sampai ke paha Lan Zhan. Wei Ying terkejut melihatnya.

"Lan Zhan! Dengan luka seperti ini bagaimana mungkin kau sedari tadi berjalan tanpa mengatakan apapun." Tanya Wei Ying dengan nada yang sedikit dinaikan.

"Wei Ying, aku baik-baik saja." Ujar Lan Zhan lagi.

Wei Ying menatap Lan Zhan marah. "Kau.."

Wei Ying berlutut didepan Lan Zhan.
"Naik. Aku akan menggendongmu."

Lan Zhan terkejut dengan tindakan Wei Ying. "Wei Ying, bangun."

"Tidak sebelum kau naik." Wei Ying masih kekeh dalam posisinya.

Lan Zhan tiba-tiba memukul pelan punggung Wei Ying. Wei Ying berteriak kesakitan. "Lan Zhan kenapa kau memukulku?!" Protes Wei Ying.

"Ingin menggendongku dengan punggung seperti ini?" Tanya Lan Zhan.

Wei Ying mengerucutkan bibirnya kesal. "Kalau begitu aku akan menggendongmu didepan. Kemarilah aku akan mengangkatmu." Wei Ying berdiri lalu mendekat pada Lan Zhan.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang