--
Aroma cendana menyebar keseluruh ruangan memenuhi Jingshi, membuat siapapun yang berada didalamnya merasa nyaman walau hanya dengan menghirupnya. Wei Ying sangat merindukan aroma ini, terutama pada pemilik dari aroma cendana ini. Mata Wei Ying terpejam, Senyum mengembang dibibirnya. Saat ini Lan Zhan sedang mengobati luka Wei Ying. Lan Zhan terlihat sangat fokus dan berhati-hati agar tidak menyakiti Wei Ying. Jingshi terlihat begitu tenang karena tidak adanya percakapan yang dilakukan Lan Zhan dan Wei Ying selama pengobatan.
Lan Zhan menyelesaikan pengobatannya pada Wei Ying lalu merapikan kotak obat yang telah selesai digunakannya. Kepalanya terangkat untuk melihat Wei Ying. Wajah tenang Wei Ying dengan senyum yang terukir dibibirnya membuat Wei Ying terlihat begitu indah di mata Lan Zhan. Jantung Lan Zhan perlahan berdetak dari ritme normal menjadi tidak beraturan. Saat matanya menangkap bibir Wei Ying dan melihat luka disudut bibir tersebut, membuat Lan Zhan kembali mengingat kejadian saat mereka berada di tebing. Lan Zhan mengalihkan pandangannya untuk menyembunyikan rasa malunya. Di dalam hatinya Lan Zhan meruntuki diri sendiri akibat tidak bisa menahan dirinya saat itu.
Wei Ying yang menyadari Lan Zhan sudah tidak lagi menyentuh lukanya pun membuka matanya dan mendapati Lan Zhan yang sedang mengalihkan pandangannya. Wei Ying mengikuti arah pandangan Lan Zhan untuk mengetahui apa yang dilihat oleh Lan Zhan, namun yang dilihat Lan Zhan hanyalah lantai Jingshi.
"Lan Zhan." Panggil Wei Ying.
Mendengar Wei Ying memanggilnya, tiba-tiba Lan Zhan meraih kotak obat dan berdiri dengan cepat. Wei Ying dibuat kaget oleh pergerakan Lan Zhan. Matanya menatap Lan Zhan bingung.
"Lan Zhan, ada apa denganmu?." Tanya Wei Ying.
"Aku akan mengembalikan kotak obat ini." Jawab Lan Zhan masih mencoba menyembunyikan rasa malunya akibat pikiran kotor yang tersarang dikepalanya.
Wei Ying mengangguk mengerti. "Ah ya Lan Zhan, aku akan mandi di kolam air dingin. Sudah satu minggu ini aku tidak mandi, tubuhku terasa kaku dan sakit semua." Wei Ying merenggangkan tubuhnya.
Mendengar Wei Ying menyebutkan kata sakit, Lan Zhan mengalihkan pandangannya pada Wei Ying. "Apa yang sakit?."
Wei Ying yang sedang merenggangkan tangannya mendadak berhenti lalu menatap Lan Zhan bingung. "Semuanya." Jawab Wei Ying.
"Aku akan siapkan bak mandi. Kau mandi disini." Ujar Lan Zhan, meletakkan kotak obatnya kembali dan berniat keluar.
Wei Ying berdiri untuk menahan tangan Lan Zhan. "Lan Zhan aku akan mandi di kolam air dingin. Mandi disana akan membuat tubuhku terasa lebih baik."
Lan Zhan menatap Wei Ying. "Kau tetap disini. Tubuhmu sakit." Ujar Lan Zhan masih dengan wajah datarnya.
"Lan Zhan, tubuhku memang sakit tapi bukan berarti aku tidak bisa berjalan." Jelas Wei Ying.
Sebuah ide tiba-tiba terlintas dikepalanya. "Atau.. kau bisa menggendongku kesana. Bagaimana?." Goda Wei Ying menyenggol lengan Lan Zhan.
Lan Zhan menatap mata Wei Ying yang juga sedang menatapnya. Mungkin Wei Ying berfikir jika ucapannya hanya candaan yang tidak akan ditanggapi serius oleh Lan Zhan. Namun Lan Zhan yang memang sudah dasarnya serius, menganggap ucapan Wei Ying adalah sebuah permintaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian
Fantasy[ ON GOING ] Hanya imajinasi tentang kelanjutan Ending drama The Untamed. Cerita ini lebih fokus pada Wei Ying dan Lan Zhan. Untuk pemeran lain mungkin tidak akan terlalu banyak bagian, tapi saya pastikan ada saat dimana mereka muncul. Bagi yang be...