Chapter 23

9.7K 913 275
                                    



▪︎



▪︎



▪︎





Dua hari telah berlalu, luka Lan Zhan sudah semakin membaik. Lan Xichen, Lan Qiren dan Tabib Qinghe bergantian untuk melihat kondisi Lan Zhan. Mereka nampak cukup lega melihat kondisi Lan Zhan yang setiap harinya semakin membaik. Gusu Lan sudah kembali dilindungi oleh mantra pelindung, sedangkan Wen Ning tengah melaksanakan tugas yang diberikan oleh Wei Ying untuk membantu Shizui membunuh mahluk yang meresahkan perkampungan ditengah hutan.

Wei Ying baru saja kembali setelah memberi makan Xiao Pingguo dan juga para kelinci. Lan Zhan yang sedari tadi menunggunya berniat bangkit dari duduknya untuk menghampiri Wei Ying. "Lan Zhan, tetap disana."

Wei Ying menutup pintu Jingshi lebih dulu sebelum berjalan menghampiri Lan Zhan dan bergegas duduk dihadapannya. Senyum cerah terukir indah diwajah Wei Ying. "Lan Zhan, aku membawakan sesuatu untukmu."

Mata Lan Zhan tidak pernah lepas sedetik pun dari Wei Ying. Satu pertanyaan keluar dari dalam mulutnya. "Apa?"

Wei Ying mengeluarkan dua kelinci dari balik jubah putih miliknya. Lan Zhan yang melihat itu seketika terkejut, walaupun ekspresi wajahnya tetap tidak berubah. "Kenapa membawanya kesini?"

Wei Ying menunjukan cengiran lebarnya. "Lan Zhan, aku pikir mereka mungkin merindukanmu jadi aku membawa mereka kesini untuk menemuimu. Ini cepat ambil." Pinta Wei Ying yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Faktanya Lan Zhan lah yang merindukan para kelinci ini. Namun jika Wei Ying mengatakan yang sebenarnya, Lan Zhan tidak akan mau mengaku.

Kelinci yang diulurkan Wei Ying kini telah berpindah tangan ke Lan Zhan. Usapan lembut Lan Zhan berikan pada kedua kelinci itu setelah keduanya sudah berada dipangkuannya. Senyum tipis terulas dikedua sudut bibir Lan Zhan.

Wei Ying yang melihat adegan itu segera mencondongkan sebagian tubuhnya mendekat agar dapat melihat dengan jelas senyuman itu. "Lan Zhan, tidak bisakah kau lebih banyak tersenyum? Aku ingin melihatnya setiap hari." Pinta Wei Ying spontan.

Lan Zhan mengangkat wajahnya untuk menatap Wei Ying yang berjarak sangat dekat dengannya. Tatapan matanya menyelusur kedalam mata Wei Ying seakan tengah mencari sesuatu disana.

"Mn." Jawab Lan Zhan tiba-tiba yang membuat Wei Ying langsung memundurkan tubuhnya terkejut.

"Lan Zhan, kau benar-benar akan melakukannya?"

"Mn."

Wei Ying menatap Lan Zhan seakan tidak percaya jika Lan Zhan akan menyetujuinya begitu saja. Apa Wei Ying tidak salah dengar? Apa Lan Zhan benar-benar akan tersenyum padanya setiap hari? Sungguh setiap hari? Senyum Wei Ying perlahan mengembang, kebahagiaan terlihat jelas diwajahnya. Wei Ying segera mengambil kedua kelinci dari atas pangkuan Lan Zhan dan menggantikan kedua kelinci tersebut dengan dirinya yang kini duduk diatas pangkuan Lan Zhan.

"Aku mencintaimu." Ujar Wei Ying menangkup kedua pipi Lan Zhan kemudian menciumi bibirnya dengan penuh semangat.

Lan Zhan tidak berkedip sedikitpun ketika mendapat serangan ciuman bertubi-tubi dari Wei Ying, tubuhnya seperti balok kayu yang sangat kaku dan jantungnya berdetak sangat cepat. Sudah lama semenjak dia merasakan ciuman ini. Beberapa hari ini Wei Ying tidak pernah menyentuhnya sama sekali dengan alasan tidak ingin luka Lan Zhan kembali terbuka, tapi kini Wei Ying sendirilah yang lebih dulu menciumnya. Wei Ying tidak menyadari betapa tersiksanya Lan Zhan selama itu.

Setelah beberapa saat, Wei Ying akhirnya menghentikan ciumannya. Matanya menatap wajah Lan Zhan yang terlihat cukup menggemaskan baginya. "Lan Zhan berikan aku senyuman." Pinta Wei Ying.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang