Chapter 22

8.8K 839 155
                                    


▪︎


▪︎



▪︎






Waktu berlalu begitu lambat, Wei Ying beberapa kali melirik kearah kamar Lan Qiren untuk melihat keadaan Lan Zhan, tapi dia tidak bisa pergi masuk karena harus menemani Shizui, Jinling, dan Jingyi berjaga. Wei Ying khawatir jika akan ada roh yang mencari kesempatan untuk mengacaukan Gusu Lan atau mengganggu pengobatan Lan Zhan.

Perhatian Wei Ying teralih ketika mendengar suara Jin Ling.

"Paman, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa mantra pelindung Gusu Lan dihilangkan dan sampai kapan kita akan berjaga disini?" Tanya Jin Ling yang sepertinya sudah cukup kelelahan. Dia sudah berlatih sedari pagi dan kini dia harus berjaga didepan, tentu ini cukup melelahkan untuknya.

"Benar apa yang dikatakan bocah man-" Jingyi segera menelan kembali kalimatnya mengingat jika Wei Ying adalah paman Jin Ling jadi tidak mungkin Jingyi menyebut Jin Ling bocah manja didepan pamannya sendiri.

"Maksudku.. Benar apa yang dikatakan Jin Ling, apa sesuatu yang buruk telah terjadi tanpa kami ketahui?" Ulangi Jingyi dengan bahasa yang lebih baik.

Shizui hanya diam mendengarkan dan tidak banyak bicara. Perasaannya sejak pagi sudah benar-benar tidak enak, dia bisa merasakan jika sesuatu yang buruk mungkin telah terjadi.

Belum sempat Wei Ying menjawab pertanyaan mereka, beberapa murid gusu datang dengan memapah murid lain yang terluka.

"Apa yang terjadi pada mereka?" Panik Shizui, Jingyi dan Jin Ling yang langsung berjalan menghampiri mereka.

"Bawa mereka kedalam, obati luka yang bisa kalian obati lalu biarkan mereka beristirahat. Jika luka dalamnya cukup parah, tabib akan mengobati mereka setelah selesai dengan urusannya." Pinta Wei Ying tanpa menjelaskan lebih banyak.

"Baik." Ujar para murid serempak. Shizui, Jingyi dan Jin Ling membantu memapah para murid yang terluka untuk masuk kedalam.

Para murid yang terluka tidak ada satupun yang berani menatap Wei Ying ketika melewatinya, jika mereka melirik sedikit saja, yang bisa mereka lihat hanyalah mata merah dan tatapan tajam Wei Ying saat terakhir kali mereka lihat.

==

Wen Ning membantu Tabib dengan menuruti setiap perkataan sang tabib. Wen Ning tidak terlihat ceroboh sama sekali, dia seperti sudah terbiasa dengan ini. Tabib Lan merasa cukup kagum dan terbantu dengan adanya Wen Ning. Namun dia tidak bisa mengatakan apapun, untuk saat ini matanya hanya terfokus pada luka Lan Zhan yang sedang dia obati.

Sudah banyak kain putih yang kini berubah warna menjadi merah saat digunakan untuk menyumbat luka Lan Zhan. Buliran keringat kecil nampak didahi tabib Lan. Tabib Lan tiba-tiba teringat sesuatu, gerakan tangannya terhenti begitu saja.

Wen Ning yang menyaksikan hal itu mengangkat kepalanya untuk melihat sang tabib yang kini terlihat cemas. Wen Ning menatap penuh tanya tapi tidak berani mengeluarkan suaranya.

"Masalah besar, tanaman penghilang racun milikku tertinggal di kotak obat tabib Lan Zeshang." Ujar tabib Lan Qinghe dengan suara cemasnya.

Wen Ning yang mendengar itu teringat dengan tanaman yang dia bawa sebelumnya. Wen Ning hampir melupakan hal ini, untung saja tabib Lan mengingatkannya. Wen Ning segera mengeluarkan tanaman yang dibawanya dan memberikannya langsung pada Tabib Lan.

Mata Lan Qinghe seketika membulat saat melihat apa yang ada diatas telapak tangan Wen Ning. "Bagaimana kau mendapatkannya? Darimana kau mendapatkan ini?" Tanya Lan Qinghe dengan suara penuh keterkejutannya. Bagaimana dia tidak terkejut? Tanaman ini adalah tanaman langka, tidak bisa didapatkan dari sembarang tempat. Beberapa bahkan hanya tumbuh di Yilling.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang