Chapter 6

13.5K 1.2K 116
                                    








-



-






Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Wei Ying yang masih terjaga, memperhatikan Lan Zhan yang saat ini sudah tertidur pulas di atas ranjangnya. Perasaan bersalah kembali menyelimutinya. Wei Ying sangat mengerti kenapa Lan Zhan tidak ingin berbicara dengannya. Tapi Wei Ying juga tidak memiliki cara lain.

Setelah merasa cukup untuk memperhatikan Lan Zhan. Wei Ying mengambil Suibian dan Chen Qing miliknya lalu bergegas pergi keluar. Wei Ying telah memutuskan untuk pergi setelah semua orang tertidur. Mungkin besok pagi Lan Zhan akan sangat membencinya ketika mengetahui Wei Ying pergi tanpa berpamitan dengannya. Wei Ying hanya berpamitan pada Lan Qiren, Lan Xichen dan Lan Shizui. Wei Ying juga menitipkan Lil'Apple pada Lan Shizui selama dirinya pergi. Bukan maksud Wei Ying tidak ingin berpamitan pada Lan Zhan, hanya saja akan sangat berat baginya untuk berhadapan dengan Lan Zhan.

Wei Ying berjalan menuruni anak tangga. Jiang Cheng yang sudah menunggu Wei Ying di depan sekte Gusu menoleh saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya.

"Berangkat sekarang?" Tanya Jiang Cheng.

Wei Ying menganggukkan kepalanya.
"Bagaimana dengan Jin Ling?" Tanyanya.

"Aku sudah menitipkannya pada Zewu Jun. Mungkin Jin Ling akan berlatih disini untuk sementara waktu." Jelas Jiang Cheng.

"Itu akan bagus untuk Jin Ling. Jiang Cheng, ayo." Ajak Wei Ying yang langsung berjalan meninggalkan sekte Gusu Lan bersama dengan Jiang Cheng.

Ditengah perjalanan. Keheningan membuat keduanya menjadi canggung. Wei Ying yang tidak menyukai suasana seperti ini pun membuka suaranya lebih dulu.

"Jiang Cheng, Kau mungkin tidak akan menyukai ini, tapi aku membutuhkan Wen Ning." Ujar Wei Ying pada Jiang Cheng.

Jiang Cheng hanya menjawab tanpa menoleh. "Kau bisa memanggilnya."

Mendengar itu, Wei Ying melirik Jiang Cheng dengan senyum mengembang diwajahnya. "Terimakasih."

Jiang Cheng yang merasa tidak pantas mendapatkan ucapan terimakasih dari Wei Ying pun hanya diam.







-

Sesampainya di Bukit Pemakaman, Wei Ying dan Jiang Cheng menghentikan langkah mereka. Angin kencang terhembus menerbangkan dedaunan kering. Kondisi Bukit Pemakaman saat ini benar-benar kacau, hampir sama seperti saat Wei Ying pertama kali dibuang oleh Wen Chao disini. Bedanya sekarang ada beberapa bangunan yang roboh dan tanaman yang mati.

Mata Jiang Cheng dan Wei Ying saling bertukar pandang. Jiang Cheng mengangguk mengerti dengan arti tatapan Wei Ying. Wei Ying pun mengambil satu langkah didepan Jiang Cheng lalu meletakkan Chen Qing didekat bibirnya. Dalam sekali tarikan nafas, alunan lembut mulai terdengar. Jiang Cheng mengedarkan matanya melihat sekeliling pemakaman.

Dalam waktu kurang dari satu menit sosok berpakaian hitam sudah berdiri dihadapan mereka. Pakaiannya sedikit kotor dan rambutnya sedikit berantakan. Wajahnya menampakkan aura polos yang sudah sangat melekat pada dirinya.

"W..Wei Gongzi." Panggilnya terkejut.

"Wen Ning." Jawab Wei Ying.

Wen Ning menatap tidak percaya sosok didepannya. Bukankah mereka mengatakan jika Wei Ying sedang koma? Lalu kenapa Wei Ying bisa ada disini? Apa yang terjadi?

"Wei Gongzi, kudengar kau sedang koma. Aku pikir sesuatu yang buruk terjadi padamu. Aku sudah mencoba untuk memasuki sekte Gusu Lan tapi aku tidak bisa." Sesal Wen Ning.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang