Chapter 20

10.6K 909 234
                                    

▪︎


▪︎


▪︎

"Paman, Wangji tidak bisa." Jawab Lan Zhan dengan tatapan lurus kebawah.

"Lan Wangji, ini adalah tugasmu. Apa kau ingin melanggar perintah pamanmu lagi?!" Marah Lan Qiren.

"Wei Ying." Ujar Lan Zhan yang masih sangat mengkhawatirkan kondisi Wei Ying.

"Apa kau lebih memilih membiarkan puluhan rakyat biasa meninggal daripada meninggalkan Wei Wuxian yang saat ini tengah berada di Gusu Lan?!" Amarah Lan Qiren semakin memuncak. Apakah tidak ada sedikitpun rasa kepercayaan Lan Wangji padanya dan bahkan pada kakaknya? Apa mereka akan membiarkan Wei Wuxian dalam bahaya sedangkan Wei Wuxian sendiri sudah menjadi bagian dari Gusu Lan?

"Paman, biarkan Xichen berbicara dengan Wangji. Lebih baik sekarang paman beristirahat." Pinta Lan Xichen mencoba menengahi keduanya dengan suara lembut dan tengangnya.

Lan Qiren yang mendengar itu menatap tajam Wangji sebelum pada akhirnya menuruti apa kata keponakan pertamanya. Mau bagaimanapun hanya Lan Xichen lah yang dapat membujuk Wangji untuk melakasanakan tugas ini. Lan Qiren pun meninggalkan mereka berdua dan berjalan keluar dari ruang diskusi untuk kembali kekamarnya.

"Wangji." Panggil Lan Xichen yang melihat Lan Zhan tengah berlutut dengan pandangan mata kebawah.

"Berdirilah, kakak ingin berbicara denganmu." Pinta Lan Xichen.

Lan Zhan menurut dengan langsung bangkit dari posisi berlututnya dan kini berdiri tegak menatap kakaknya.

Lan Xichen menatap mata adiknya dengan penuh ketenangan. "Wangji, apa kau tidak mempercayai kakak?"

"Kakak." Lan Zhan hanya memanggilnya tapi Lan Xichen sudah mengerti jika Lan Zhan sedang mencoba mengatakan jika apa yang dikatakannya adalah tidak benar.

"Jika kau mempercayai kakak, maka pergilah. Mereka membutuhkan bantuanmu, para murid tidak akan bisa mengatasinya sendirian. Mahluk ini sangat berbahaya, dia membunuh manusia dan memakannya secara langsung. Bahkan mahluk ini hanya meninggalkan bercak darah tanpa menyisakan daging maupun tulang mereka. Sudah terlalu banyak korban, kita tidak bisa membiarkannya memakan lebih banyak korban lagi." Jelas Lan Xichen tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari adiknya.

Wangji tidak menunjukan ekspresi apapun, tapi pergerakan tangannya yang meremas Bichen tidak luput dari pengawasan kakaknya.

"Kakak akan menjaganya. Jika terjadi sesuatu padanya, maka kakak sendiri yang akan memberitahumu." Lanjut Lan Xichen.

"Kondisi Wei Ying." Lan Zhan akhirnya kembali merespon kakaknya.

"Tabib akan kembali besok, dia akan langsung memeriksa kondisi tuan muda Wei begitu sampai disini. Wangji, percayalah jika pamanpun juga mengkhawatirkan kondisi tuan muda Wei saat ini." Jelas Lan Xichen yang mengetahui segala upaya Lan Qiren untuk membuat tabib keluarga Lan segera kembali ke Gusu Lan demi untuk memeriksa kondisi Wei Ying.

Wangji menatap kedalam mata kakaknya dalam diam. Lan Xichen tersenyum memahami tatapan adiknya, tangannya menepuk bahu Lan Wangji pelan. "Pergilah, kakak serahkan semuanya padamu. Cepat selesaikan dan kau bisa segera kembali. Ingat untuk menjaga dirimu juga." Pinta Lan Xichen.

Wangji akhirnya menganggukan kepalanya ringan. "Mn."

Lan Xichen menatap adiknya dengan perasaan lega "Hati-hati."

--

Lan Zhan berjalan masuk kedalam Jingshi, matanya menangkap Wei Ying yang kini tengah bermalas-malasan dengan memainkan gelas-gelas teh miliknya. Wei Ying yang menyadari kehadiran Lan Zhan pun segera menegakkan tubuhnya.

The Untamed (Mo Dao Zu Shi) Sp WangXian Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang