Jeonghyun membawa boneka kelinci itu bersamanya. Ia berjalan dengan baju tidur putihnya, menuju sofa. Ia meraih remote kemudian menekan salah satu tombolnya sebelum akhirnya duduk di atas karpet.
Ia beranjak dari duduknya. Matanya membesar seiring bertambahnya langkah. Ia menyentuh TV kemudian menoleh. "Appa."
Jeonghyun memasukan ujung telunjuknya ke dalam mulut sambil tertawa--menunjukann2 gigi mungilnya. Hal ini tentu saja membuat Jungkook terkekeh.
Entahlah, Jungkook juga bingung sebab pagi ini tiba-tiba saja ia diberitakan hanya karena ulang tahunnya Jeongsan kemarin. Padahal ia tak melakukan hal apapun yang aneh. Hanya saja, ia menggunakan hanbok buatan desainer ternama. Apa itu sebuah kesalahan yang harus diberitakan?
"Hyunie, kau mau ikut mengantar halmeoni?" tanya Tzuyu kemudian membuat Jeonghyun segera menghampirinya. Bayi itu segera masuk ke dalam dekapan sang Ibu sebelum akhirnya memberikan ciuman manis di pipi Tzuyu.
"Mama akan pulang hari ini?"
Tzuyu mengangguk sambil merapikan rambut Jeonghyun. "Eo. Mereka tidak bisa lama-lama di sini."
Tzuyu memang masih ingin menghabiskan waktu dengan samg Ibu. Apalagi mereka benar-benar jarang bertemu karena Tzuyu yang masih kesulitan untuk pergi ke sana. Ia tak tega jika harus meninggalkan Jeongsan dan Ahreum bersama Jungkook. Itulah kenapa ia hanya akan pergi ke Taiwan jika semuanya benar-benar libur.
"Eomma." Jeonghyun menunjuk bibir Tzuyu hingga membuat sang Ibu terkejut. Namun, Tzuyu akhirnya mengerti apa yang Jeonghyun inginkan.
"Kau mau Eomma bernyanyi?" Pertanyaan Tzuyu membuat Jeonghyun segera mengangguk. "Baiklah, Eomma akan bernyanyi untukmu."
Suasana rumah keluarga Jeon Jungkook memang akan setenang ini. Apalagi karena Jeongsan dan Ahreum sudah berangkat sejak dini hari. Hanya akan ada suara teriakan dari Jeonghyun atau alunan musik yang Jungkook putar.
Jungkook tengah fokus pada laptopnya. Sejak tadi, Jungkook sibuk menanggapi beberapa permintaannya untuk membintangi iklan. Namun, Jungkook selalu membalas jika ia ingin Tzuyu juga ikut dengannya. Ia hanya tak ingin jika harus berpasangan dengan yang lain. Terlebih ia diminta untuk menjadi bintang iklan sprei.
"Appa." Jeonghyun membuat atensi Jungkook beralih. Ia memang sangat sibuk. Namun, ia tak akan pernah mengabaikan putra bungsunya yang saat ini tengah belajar bicara.
"Kau mau Appa bernyanyi juga?"
Jeonghyun menggeleng kemudian berusaha untuk naik sofa. Ia kemudian mendapat bantuan dari Jungkook untuk kemudian duduk di sampingnya.
"Appa."
"Kau mau lihat video Appa lagi? Tidak bagus. Kau lihat gom semari saja." Jungkook mulai mencarinya di laptop. Namun, hal ini justru membuat Jeonghyun menggeleng. "Lalu kau mau lihat apa?"
"Appa."
"Astaga, kau keras kepala sekali." Jungkook terkekeh kemudian mencari fancam miliknya. Sungguh, ia benar-benar tak mengerti kenapa Jeonghyun sangat suka melihat videonya. Masalahnya, ia tak mau jika Jeonghyun mengikutinya nanti.
"Appa." Jeonghyun tertawa sambil menunjuk layar laptop sang Ayah. Ia bahkan menatap Jungkook sebelum akhirnya kembali menatap layar laptop.
"Oppa, Jeongsan dan Ahreum ingin pindah sekolah." Sebenarnya Tzuyu ingin mengatakan ini sejak kemarin. Hanya saja, persiapan ulang tahun Jeonghyun membuat Tzuyu mengurungkannya. Ia hanya tak mau mengacaukan segalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fanfiction"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook