#59 Baby of Drama

1K 149 25
                                    

"Sebentar." Jungkook terus menjauhkan sesendok bubur panas dari bayi yang sejak tadi sudah menatapnya dengan tatapan lapar. Hingga akhirnya, Jeonghyun justru mengacak rambutnya sendiri lalu menangis.

"Buburnya masih panas, sayang, sebentar."

Jeonghyun kembali mengacak rambutnya sambil berusaha meraih sendok berisi bubur itu. Tentunya sambil menggumam tak jelas juga. Mungkin jika ia sudah bisa bicara, ia sudah memarahi Ayahnya yang sangat lamban.

"Masshiseoyo?" Jungkook mengikuti bagaimana cara Jeonghyun mengunyah buburnya, membuat Tzuyu hanya terkekeh dengan tingkah dari suaminya. Ia malah merasa sedang melihat 2 bayi sedang bermain.

"Kau baik-baik saja?" Jungkook merasa heran saat Ahreum datang dengan wajah pucatnya. Bahkan Ahreum segera menyandarkan kepalanya pada bahu Jungkook, membuat Jeonghyun segera beranjak dari duduknya. Ia nampaknya tak suka jika seseorang menempel pada Ayahnya.

"Aniyo, Jeonghyun." Jungkook menahan tangan kecil Jeonghyun yang hampir memukul Ahreum. Ia tak tahu kenapa Jeomghyun sangat tak suka jika Ayahnya bersama seseorang.

"Perutku sangat sakit."

"Waeyo?"

"Aku sudah bilang perutku sakit," ketus Ahreum, membuat Jungkook segera mengatupkan bibirnya. Ternyata Ahreum sangat galak.

"Diam, Hyunie." Jungkook berusaha menjauhkan mangkuk itu dari Jeonghyun. Astaga, ia bahkan merasa lelah karena Jeonghyun yang tak sabaran soal makanan. Apalagi bubur itu masih panas.

Suasana hati Ahreum sedang sangat buruk. Ia hanya memasang wajah jengah sambil memeluk perutnya. Bahkan ini membuat Jungkook benar-benar khawatir.

"Tidak perlu khawatir. Itu sangat wajar." Tzuyu memberikan teh chamomile hangat pada Ahreum. "Minum ini."

"Apa dia baik-baik saja?"

"Eo. Ahreum baik-baik saja." Tzuyu mengusap halus pelan pucuk kepala Ahreum. Sebenarnya ia juga tak tega melihat Ahreum seperti ini. Namun, ia juga tak akan mungkin membantu.

"Lalu dia kenapa?"

"Rahasia. Oppa tidak perlu tahu," ujar Tzuyu, membuat Jungkook mencebikkan bibirnya. Hingga pukulan membuat dirinya segera menoleh.

"Ish, kenapa kau memukul Appa?"

Jeonghyun tak menjawab. Ia hanya peduli pada mangkuk berisi bubur untuknya. Ia baru makan 2 suap dan Ayahnya malah terlalu banyak acara.

"Mau disuapi Eomma saja?" Tzuyu mengambil alih mangkuk tersebut. Namun, hal ini justru membuat Jeonghyun menggeleng. "Tidak mau?"

"Bayi banyak drama," kesal Areum dengan tatapan kesalnya. Ia sungguh sakit kepala karena Adiknya menangis hanya karena hal sangat sepele. Padahal ia juga ingin diperhatikan. Apalagi saat sedang seperti ini. Namun, Jeonghyun malah mencari-cari perhatian dengan menangis. Menyebalkan, bukan?

Ahreum memilih untuk beranjak, membuat kedua orang tuanya hanya bisa saling pandang tak mengerti. Bahkan Tzuyu sampai menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan yang Jungkook sampaikan lewat tatapannya.

"Sepertinya, itu efek dari sakit perutnya."

"Mungkin."

*
*
*

Hidup di kelilingi media, memang membuat Tzuyu merasa sangat tak nyaman. Bahkan saat ia sudah tak terlalu terlibat dengan hal-hal berbau entertainment, tetap saja ia tak bisa berkeliaran dengan tenang.

Contohnya seperti saat ini. Ia perlu mengenakan penyamaran hanya untuk belanja bulanan. Hal yang terkesan mudah untuk ibu rumah tangga di luar sana. Namun hal rumit untuknya.

US (우리)3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang