Jeonghyun awalnya memang tak mau digendong siapapun selain Tzuyu. Tapi kali ini bayi kecil itu justru tak bisa lepas dari Jungkook. Alhasil secara terpaksa Jungkook harus bekerja dari rumah sambil menjaga Jeonghyun.
"Tidak apa-apa, Tzuyu. Lagipula aku tidak mau Jeonghyun menangis." Alasan itu selalu Jungkook gunakan jika Tzuyu mulai memintanya untuk istirahat saja. Lagipula Jeonghyun sama sekali tak mengganggunya.
"Eomma, aku harus pulang terlambat nanti. Jangan khawatir."
"Tapi berjanjilah untuk tidak membuat masalah."
Jeongsan langsung memasang wajah kesalnya sedangkan Ahreum terkekeh. "Memangnya aku selalu membuat masalah?"
"Ayolah, Oppa, mengaku saja," goda Ahreum, membuat Tzuyu terkekeh sekarang.
"Ah baiklah, maaf. Intinya jangan membuat masalah. Kalian harus jadi anak yang baik."
"Baiklah, Eomma."
Semenjak Jeonghyun hadir, Jeongsan dan Ahreum bersikeras untuk berangkat sekolah menggunakan bus saja. Namun karena Tzuyu dan Jungkook khawatir terjadi sesuatu pada mereka, Jungkook meminta managernya untuk mengantar jemput putra-putrinya.
"Jeonghyun-ah, ayo mandi." Tzuyu mengambil alih Jeonghyun dari Jungkook yang kini masih fokus di depan laptopnya.
"Dia masih saja tidur."
"Wajar saja, Oppa juga tidak bisa bangun pagi."
Jungkook mengulum bibirnya. Ia memilih diam dan tak menjawab Tzuyu. Lagipula itu memang faktanya. Bahkan Jeongsan dan Ahreum juga paling tak bisa jika harus bangun pagi.
"Sebentar ya, kau harus mandi dulu baru nanti kau minum susu," ujar Tzuyu saat Jeonghyun mulai menangis.
*
*
*Jungkook membiarkan Tzuyu yang kini tertidur pulas dengan meletakan kepalanya di pangkuannya. Ia tahu Tzuyu harus begadang karena Jeonghyun sering kali bangun tengah malam. Bahkan Tzuyu juga tak bisa langsung tidur karena Jeonghyun justru tak akan semudah itu memejamkan matanya kembali setelah rasa laparnya hilang.
"Jeonghyun-ah, jangan bangun tengah malam lagi. Lihat? Eomma sampai kelelahan." Jungkook tahu Jeonghyun mungkin saja tak mengerti dengan apa yang ia katakan. "Kau bisa bangun pagi-pagi saja."
Jujur, Jungkook benar-benar gemas pada Jeonghyun. Terlebih karena pipinya yang selalu terlihat memerah. Dengan pipi gembulnya, Jungkook sangat ingin mencubit pipi putra bungsunya itu. Tapi Jungkook tak melakukannya karena takut hal itu justru membuat Jeonghyun menangis.
"Aigo, aku lupa!" Tatapannya kini mengarah pada kucing yang menggosokan kepalanya pada kaki Jungkook. "Mocca, mianhae. Aku sampai lupa memberimu makan."
Yap, Mocca. Kucing yang biasanya disebut kucing hutan Norwegia itu sudah hampir 2 bulan ini bersama keluarga kecil Jungkook. Itupun karena Tzuyu yang menangis ingin mempunyai anak kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fiksi Penggemar"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook