"Ah iya, ikut aku," Tzuyu terkejut saat Jungkook tiba-tiba saja menarik tangannya seperti anak kecil yang menginginkan sebuah mainan di supermarket.
"Dimana eomma?" tanya Jeongsan saat meletakan mainan yang dia pilih untuk Eugene.
"Bersama appa," jelas Ahreum yang hanya membuat Jeongsan mengangguk paham kemudian kembali mencari mainan yang mungkin saja dia inginkan.
"Tzuyu, aku ingin itu," Tzuyu terkekeh saat mengetahui hal yang Jungkook inginkan, "Ini edisi terbatas."
"Oppa, apa kita perlu membelinya?"
"Tidak juga. Tapi aku ingin itu."
"Baiklah, kita bisa membelinya," jelas Tzuyu yang kemudian meraih kotak sereal itu. Alasan utama Jungkook menginginkannya memang sangat konyol. Dia sering mengumpulkan edisi Iron Man dari sereal itu. Bahkan Jeongsan saja sama sekali tak tertarik.
"Gomawo," Jungkook mencium pipi Tzuyu sekilas sebelum akhirnya kembali ke tempat dimana Jeongsan dan Ahreum masih memilih hadiah yang bagus untuk Eugene.
"Aigo, dia selalu tak tahu tempat," gumam Tzuyu yang kemudian mengikuti Jungkook.
Tzuyu benar-benar tak mengerti kenapa Jungkook berubah menjadi sangat tak tahu tempat akhir-akhir ini. Bahkan dia juga pernah hampir menciumnya didepan Jeongsan dan Ahreum.
"Apa kalian sudah mendapatkan hadiah yang bagus untuk Eugene?" tanya Tzuyu yang membuat Jeongsan dan Ahreum mengangguk, "Baiklah, kita harus membayarnya," jelasnya yang kemudian membuat Jungkook mempoutkan bibirnya.
"Ada apa?"
Tzuyu kini sudah menggerutu dalam hatinya berharap Jungkook tak melakukan apapun yang akan membuatnya malu. Namun Tzuyu bernapas lega saat Jungkook hanya memegang tangannya saja sambil mendorong trolly berisi belanjaan mereka.
"Aku mencintaimu," bisik Jungkook yang tentu saja membuat Tzuyu sedikit heran. Dia sungguh tak mengerti kenapa tingkah laku Jungkook benar-benar berubah 180° sekarang. Padahal setelah dia disibukan dengan pekerjaannya, dia jarang sekali mengucapkan kata 'aku mencintaimu' seperti seorang remaja yang sedang dimabuk cinta.
"Apa aku mengatakan hal yang salah?"
"Tidak," jawab Tzuyu yang kemudian membuat Jungkook tersenyum.
Apa yang terjadi padanya?
"Kalian tunggu saja disana, aku yang akan mengantri," jelas Tzuyu yang membuat Jungkook mengangguk. Dia kemudian mengajak Jeongsan dan Ahreum untuk ikut dengannya.
"Jeongsan, kenapa kau masih saja murung? kau menginginkan sesuatu?" tanya Jungkook yang hanya membuat Jeongsan menggeleng. Namun hal ini tak langsung membuat hati Jungkook merasa kecewa karena putranya itu sepertinya masih belum mau memaafkannya. Dia kemudian menarik tangan Jeongsan dan memintanya duduk disebelahnya, "Kau bisa katakan pada appa, appa akan mengabulkannya."
"Tidak ada, aku tidak menginginkan apapun."
"Ahreum, apa kakakmu ini tidak menyukai apapun?" tanya Jungkook yang membuat Ahreum sedikit berpikir kemudian mengangkat kedua bahunya tak acuh.
"Selama ini oppa hanya suka mendengarkan lagu, sambil tertidur."
"Untuk apa appa menanyakannya? appa juga tidak akan peduli, bukan?"
Jungkook benar-benar merutuki dirinya yang selalu membuat hyung-hyungnya kesal dulu. Andai dia tahu akan mendapat karmanya, dia sungguh tidak akan melakukannya terutama pada Jimin. Dia sepertinya harus meminta maaf pada semua hyungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fanfiction"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook