#13 Jeongsan Make A Trouble

1.3K 168 38
                                    

Tzuyu masih gemas pada Jungkook. Dia ingin sekali mencubit kedua pipi Jungkook agar suaminya itu berhenti memajukan bibirnya sambil melipat kedua tangannya.

Chup!

Tzuyu mencium pipi Jungkook lalu duduk di samping. Dia menautkan tangannya ke lengan Jungkook lalu menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook.

"Oppa masih saja marah? aigo, kau selalu menggemaskan jika marah seperti ini," goda Tzuyu-berharap Jungkook mau memaafkannya. Tadi memang keterlaluan. Apalagi setelah Jungkook menyiapkan segalanya dan Tzuyu tak memberikannya hadiah yang bahkan sangat sederhana itu.

"Kau menyebalkan." Kekesalan Jungkook makin terlihat saat dia memindahkan saluran TVnya dengan penuh emosi. Bahkan dia hampir membuat remotnya rusak.

"Aku hanya bercanda tadi," jelas Tzuyu yang kemudian mencubit pipi Jungkook sebelum akhirnya kembali menyandarkan kepalanya di bahu Jungkook.

"Aku tak tahu akan semenyedihkan apa aku saat baby Jeon lahir."

Jungkook sudah seperti seorang anak kecil yang ketakutan mendapatkan adik. Padahal selama ini Tzuyu tak pernah menyisihkan Jungkook meskipun dia sibuk mengurus Jeongsan dan Ahreum.

"Oppa, kau sudah seperti anak kecil. Kenapa kau seperti ini?" Tzuyu sepertinya mulai kesal karena Jungkook tak kunjung memaafkannya dan tersenyum manis padanya. "Oppa..."

"Ah wae, Tzuyu? wae?"

Tzuyu berdecak. "Oppa menyebalkan sungguh. Kenapa harus menyebut bayi juga tadi? dia tak salah apapun."

"Tzu-" Tzuyu sudah terlanjur berlalu dan meninggalkan Jungkook. "Aish, menghadapi hormon Tzuyu memang musuh utamaku. Kenapa harus terjadi seperti ini?"

Jungkook meratapi nasibnya. Menghadapi Tzuyu di saat-saat seperti ini memang sering membuatnya stres. Tapi mau bagaimana lagi? semua do'anya soal anak ketiga itu sudah terlanjur dikabulkan dengan cepat.

*
*
*

Jimin melipat tangannya lalu memasang wajah seriusnya. Dia lalu memukul meja dan membuat yang lainnya terkejut.

"Kookie, rasanya penderitaanmu tidak seberat yang ku rasa," jelas Jimin. "Dahyun selalu curiga padaku. Bahkan tak jarang dia melihat ponselku."

Taehyung berdecak, meremehkan keluhan dari Jimin yang tak seberapa dari dirinya. "Kau sudah mengeluh hanya karena itu? Sana selalu memintaku bernyanyi untuknya. Bahkan aku pernah menyanyikan 3 lagu semalaman hanya karena dia tak kunjung tidur."

Mereka kini menatap Seokjin yang tampaknya begitu tenang, menatap gelas yang ada di hadapannya. Dia seperti tak tertarik bergabung dengan kumpulan ayah dan suami yang banyak mengeluh itu.

"Hyung, kau tidak akan berbagi cerita?" tanya Taehyung yang langsung membuat Seokjin menggeleng.

"Semuanya berjalan baik, hanya saja..." Seokjin menghela napasnya seakan dia akan mengatakan hal yang berat. "Naeun dan Seokwa selalu membuatku tersisih."

Mereka meringis mendengar masalah Seokjin yang justru lebih berat dari mereka.

"Apa kalian tidak akan berhenti membicarakan masalah-masalah rumah tangga kalian? kalian semakin membuatku trauma mendengar kata pernikahan," ujar Yoongi yang kemudian menggertak meja dengan jarinya. "Tapi kenapa kalian bertahan?"

"Cinta," jawab mereka secara kompak. Mereka memang sering bergosip soal istri-istri mereka, tapi jangan ragukan soal rasa cinta mereka.

"Hyung, jika kau ingin merasakannya, lebih baik kau menikah. Apa kau tidak berniat sama sekali melirik wanita? heol, kau merasa sakit hati dua kali dan kau tidak ingin jatuh cinta lagi selamanya?"

US (우리)3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang