#80 Iga Bakar

795 115 21
                                    

Jungkook menggendong Jeonghyun yang kini sudah terlelap. Ia kemudian menidurkannya secara perlahan di ranjang.

"Dia sudah tidur?"

"Eung, dia minum susu sambil menonton TV lalu tertidur," ujar Jungkook kemudian menarik tangan Tzuyu untuk ikut dengannya.

"Ada apa?"

"Aku ingin memberikan sesuatu," ujar Jungkook sambil mempercepat langkah. Tentu hal ini membuat Tzuyu mengulum senyum. Sudah bertahun-tahun berlalu dan sikap kekanakan Jungkook masih saja ada.

"Tara!"

Tzuyu mengerutkan dahi saat Jungkook menunjukan sekotak macaron dengan warna berbeda. "Oppa yang membuatnya?"

Jungkook segera mengangguk. "Bukankah terlihat sangat cantik? Sama sepertimu."

Tzuyu terkekeh mendengar gombalan suaminya. Ia jadi merasa jika mereka baru menikah. "Terima kasih."

Jungkook mengerucutkan bibir. "Hanya terima kasih?"

Tzuyu tersenyum. Ia tahu arah pembicaraan suaminya. Alhasil ia menepis jarak diantara keduanya sebelum memberikan kecupan hangat di bibir suaminya. "Kau senang?"

"Sangat senang," ujar Jungkook diakhiri kekehannya. Akhir-akhir ini waktunya dengan Tzuyu memang sangat sedikit. Itu karena Jeonghyun yang masih sangat kecil dan sulit ditinggalkan. Padahal Jeongsan dan Ahreum tidak akan rewel jika Jungkook menitipkan mereka pada Ibunya. Namun, lain halnya dengan Jeonghyun yang justru akan rewel jika tidak melihat Jungkook.

"Oppa, bukankah sebaiknya kau potong rambut?"

"Tidak mau."

"Tidak mau? Rambutmu sudah panjang. Potong sedikit saja agar lebih rapi," ujar Tzuyu. Namun, Jungkook tetap menolak. "Sebelumnya aku membiarkan karena aku bukan istrimu. Sekarang kau harus mendengarkanku."

"Tetap saja tidak mau."

"Baiklah, aku akan potong rambutku jika kau tidak mau," ujar Tzuyu, membuat Jungkook segera menggeleng. Selama ini ia memang selalu mengatakan jika ia lebih suka melihat rambut panjang Tzuyu. "Kalau begitu potong rambut."

"Ancamanmu sangat ...." Jungkook mendekap erat Tzuyu karena merasa gemas. Bahkan hal ini membuat Tzuyu tertawa sambil berontak. "Aku harus dapat hadiah. Bagaimana?"

"Oppa seperti anak kecil saja. Ini demi dirimu sendiri. Ayolah, menurut saja."

"Setuju dengan hadiah apa pun yang kuminta?" tanya Jungkook, membuat Tzuyu memutar malas kedua bola matanya. "Aku tidak akan potong rambut kalau begitu."

Tzuyu berdecak. "Baiklah, aku akan kabulkan apa pun hadiah yang kau mau."

"Deal. Ayo pergi." Jungkook berlari menuju kamar untuk mengambil jaket juga kunci mobil. Hal ini tentu saja membuat Tzuyu terkekeh. Ia lantas duduk di sofa, memilih menikmati macaron yang dibuat suaminya.

"Rasanya tidak terlalu buruk," gumam Tzuyu. Ia putuskan untuk menyantap macaron itu selagi menunggu suaminya. Ia yakin Jeonghyun pasti terbangun karena Jungkook tak kunjung menampakan batang hidungnya.

Benar saja, Jungkook kini turun bersama Jeonghyun.

"Dia bermain dengan kakinya tadi. Aku pikir dia tidur," ujar Jungkook.

Jeonghyun tersenyum lalu mengulurkan tangan mungilnya pada Tzuyu. Bayi kecil itu memang jarang tidur siang. Itulah kenapa Jeonghyun akan segera terbangun.

"Kau tidur dengan nyenyak?" tanya Tzuyu, membuat Jeonghyun mengecup pipinya. "Kau memang tidur dengan nyenyak. Kau mau ikut ke salon?"

"Appa."

US (우리)3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang