#22 Kesalahan Manis

1K 160 29
                                    

"Aku tidak mau pulang," ujar Tzuyu diakhiri dengan poutan di bibirnya. "Ya? aku mohon."

"Tzuyu-ya, banyak hal yang harus ku lakukan dan Namjoon hyung sudah menelponku berkali-kali."

"Kalau begitu oppa saja yang pulang," saran Tzuyu yang membuat Jungkook membulatkan matanya.

"Tidak bisa, Tzuyu."

"Baiklah, kita pulang," ujar Tzuyu yang membuat Jungkook tersenyum. Dia lantas mendekat dan berakhir dengan merendahkan tubuhnya di hadapan Tzuyu yang saat ini duduk di tepian ranjang.

"Kau sungguh tidak mau pulang?" tanya Jungkook yang membuat Tzuyu menggeleng. "Tapi aku sungguh harus pulang dan aku juga tak mungkin meninggalkanmu di sini. Aku khawatir sesuatu terjadi padamu."

Jungkook memang percaya pada orang tuanya Tzuyu. Tapi mengingat kondisi Tzuyu saat ini, sangat rawan sasaengnya mencoba melukai Tzuyu. Terlebih karena tak semua penggemarnya setuju dengan pernikahannya meskipun itu sudah berlalu sekitar 12 tahun yang lalu.

"Baiklah, kita akan jalan-jalan dulu sebelum pulang, bagaimana?" tanya Jungkook yang membuat Tzuyu memasang wajah senangnya.

Deringan ponsel membuat Tzuyu dengan segera meraih benda pipih berwarna hitam itu. Dia langsung saja meletakannya ke telinga kanan.

"Yeobseyo?" Tzuyu bersuara, membuat Jungkook kini menatapnya.

Tzuyu nampak serius mendengarkan suara yang dia dengar dari telpon, membuat Jungkook benar-benar penasaran soal siapa yang menghubungi istrinya itu.

"Ah, ne, algesseumnida."

Jungkook masih memberikan tatapan penasarannya, membuat Tzuyu hanya memberikan senyuman sebagai jawaban.

"Bukan apa-apa," jawab Tzuyu yang diakhiri dengan senyumannya.

Tzuyu beranjak, menghampiri kalender yang terpasang di dinding kamarnya. Dia lantas tersenyum melihat tanggal yang dia lihat hari ini. Dia tak mengerti kenapa dia sampai lupa soal hari penting itu.

"Oppa, bagaimana jika—"

"Jika kau meminta untuk disini lebih lama, aku sungguh tak bisa menurutinya."

Tzuyu memasang wajah kesalnya. "Kau berburuk sangka padaku, menyebalkan sekali."

Jungkook hanya tersenyum lalu memeluk Tzuyu. "Aigo, mianhae."

Tepat hari ini, Tzuyu ingat dimana hari pertama dia menjadi nyonya Jeon. 12 tahun bukanlah waktu singkat yang dia habiskan dengan hidup bersama pria yang sangat dia cintai itu.

"Kau lupa soal hari ini? jika kau sungguh lupa, kau keterlaluan," ujar Tzuyu yang dengan segera membuat Jungkook terkekeh. Dia lantas menyampirkan rambut Tzuyu ke satu sisi lalu mengecup bahunya.

"Mana mungkin aku lupa. Hari paling bersejarah dalam hidupku." Jungkook melepaskan pelukannya lalu membalik tubuh Tzuyu. "Hari dimana kau jadi bagian penting dalam hidupku."

Jungkook menangkup wajah Tzuyu. "Hari dimana aku melakukan kesalahan yang sangat fatal, mianhae."

"Aniyo, aku merasa sangat bahagia," ujar Tzuyu yang kemudian membuat Jungkook langsung memeluknya.

Sudah berlalu sangat lama memang. Tapi Jungkook masih selalu menyalahkan dirinya sendiri soal keluarnya Tzuyu dari dunia hiburan. Dia selalu mengatakan 'andai saja...' dalam hatinya tiap kali hari ini tiba. Bahkan semakin lama, Jungkook justru semakin merasa sangat bersalah.

"Ini hari yang bahagia, bukan? kenapa kau malah menangis? tidak seru," keluh Tzuyu sambil menepuk halus bahu Jungkook, mencoba menenangkan tangisan dari Jungkook. "Daripada kau menangis dalam diam seperti ini, kenapa tidak mencoba untuk berteriak? menangis seperti ini hanya akan membuat dadamu sesak."

US (우리)3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang