"Bukan seperti itu."
Jungkook menghentakan kakinya kesal, membuat Tzuyu hanya memberikan tatapan herannya.
"Kau baik-baik saja? Oppa, aku hanya memberitahumu saja," ujar Tzuyu saat Jungkook justru merajuk. Ia sungguh tak mengerti kenapa suaminya begitu sensitif hanya karena ia menegurnya. Lagipula Jungkook melakukan hal yang salah dengan memasang mainan yang baru ia beli.
"Aku melakukannya dengan benar, Tzuyu. Kau tidak pernah menegur Jeongsan tapi begitu bersemangat saat menegurku." Jungkook duduk di meja makan kemudian meraih makanan yang ada di sana, membuat Tzuyu dengan segera mencegahnya.
"Oppa sedang diet, bukan?"
"Tidak apa-apa, aku menggemaskan saat pipiku chubby."
Tzuyu menahan tawanya saat mendengar jawaban dari Jungkook. Ia sebenarnya tak mengerti kenapa hari ini Jungkook sungguh sensitif. Apa karena tadi pagi Tzuyu baru saja menandatangani kontrak bermain drama? Who's know?
Tzuyu duduk di samping Jungkook kemudian tersenyum. "Bukankah Oppa yang memintaku untuk bermain film atau drama? Haruskah aku putar kembali kata-kata Oppa?"
"Aku hanya bergurau saja, Tzuyu. Kalaupun iya, kau harus bermain denganku. Kenapa malah dengan orang lain?" tanya Jungkook sambil merengek. "Menyebalkan. Kenapa kau menerimanya begitu saja?"
"Oppa yang memintaku, bukan?"
"Aku akan minta pada sutradaranya agar mengganti pemeran utama prianya saat kiss scene." Jungkook sudah membayangkan apa yang akan terjadi jika Tzuyu mulai syuting nanti. Ah, ia sungguh menyesal karena mengatakan pada Tzuyu agar Tzuyu bermain drama.
Tzuyu terkekeh mendengar gerutuan demi gerutuan dari Jungkook. Pria itu nampaknya putus asa karena sang istri akan beradegan mesra dengan lawan mainnya nanti. "Apa Oppa tidak menerima kontraknya?"
"Kontrak apa?"
"Kontrak drama. Makanya, jangan kesal terlebih dahulu. Baca dan lihat dulu, baru kesal. Tapi tidak apa-apa, Oppa menggemaskan saat merengek tadi," ujar Tzuyu yang kemudian menekan kedua pipi Jungkook. Sebenarnya sutradara itu memilih Tzuyu dan Jungkook untuk memainkan drama bertema romantis itu. Namun sepertinya Jungkook belum sempat membuka email karena ia sibuk menyusun mainan yang baru ia beli.
Tzuyu duduk di pangkuan Jungkook kemudian menciumnya. "Jangan seperti anak kecil. Apa Oppa tidak malu pada Jeongssan, Ahreum, dan Jeonghyun?"
"Karena kau juga memanjakanku."
Tzuyu sangat mengerti soal Jungkook. Bahkan sedewasa apapun Jungkook, Jungkook akan jadi Jungkook yang terlihat seperti anak kecil. Apalagi karena Jungkook sudah debut di usia muda dan itu pasti membuat Jungkook harus dewasa sebelum waktunya. Namun Tzuyu bersyukur karena meski begitu, Jungkook tetap suami dan Ayah yang sangat baik untuk keluarga kecil mereka.
Sementara itu, Ahreum masih berlatih sekarang, ditemani oleh Jeongsan yang duduk di samping. Ia datang ke sana hanya untuk memperhatikan, bukan untuk ikut bergabung. Lagipula saat ini ia masih belum berniat untuk bergabung dengan agensi dulu sebagai seorang trainee.
"Kau tidak akan bergabung?" tanya Hoseok, membuat Jeongsan mengangkat kedua bahunya. "Kenapa tidak bergabung saja? Aku pernah lihat bagaimana kemampuan dance-mu."
"Kemampuanku tidak sebagus Ahreum."
"Itu gunanya berlatih 'kan? Meski kau sangat berbakat dalam satu hal, jika kau tidak pernah berlatih, kau tidak akan bisa menjadi ahli. Dulu Ayahmu tidak pernah mau kalah dalam hal apapun. Dia belajar banyak hal agar bisa menguasainya. Bahkan saat jadi trainee, aku sering melihat Ayahmu berlatih sendirian."
Jeongsan tahu semangatnya tak sebesar sang Ayah meski wajah mereka hampir mirip. Ia merasa jika ia mudah putus asa jika tak bisa melakukan suatu hal. Bahkan Ahreum sangat sering memarahinya karena lebih sering meminta bantuan Ahreum dibanding mengerjakan sesuatu sendirian.
"Mau mencobanya? Tidak perlu mempedulikan tatapan orang lain, aku yang memintamu untuk bergabung, ayo."
Kehadiran Jeongsan memang cukup menarik perhatian. Berbeda dengan Ahreum karena Ahreum sudah agak lama menjadi trainee dan dekat dengan trainee lainnya. Tapi untuk Jeongsan, ini kali pertama untuknya.
"Ayo, kita lanjutkan berlatih."
Meski ini kali pertama, Jeongsan bisa mengikutinya dengan sangat mudah. Bahkan saat free style saja Jeongsan bisa melakukannya dengan mudah.
"Uncle, Oppa tidak akan mau melakukan apapun tanpa disuruh. Dia sangat pandai dalam banyak hal, bukan? Tapi dia malas."
Hoseok terkekeh kemudian mengangguk. Ia akui jika Jeongsan memang tidak bisa melakukan inisiatif. Itulah kenapa ia berniat untuk bicara pada Jungkook agar Jungkook bisa membuat Jeongsan sadar soal banyak kelebihan yang ia miliki.
*
*
*Jungkook tertidur dengan menjadikan pangkuan Tzuyu sebagai bantal. Bukan hanya itu saja, Jeonghyun juga tidur dalam dekapannya, membuat Tzuyu tak ingin menyia-nyiakan momen ini tanpa mengabadikannya.
"Dulu Jeongsan juga sering tidur seperti ini di pelukanmu. Sekarang Jeonghyun."
"Kita pulang," ujar Jeongsan dengan wajah lesunya. Hal ini membuat Tzuyu menatapnya dengan tatapan penuh tanya. "Aku lelah. Aku akan langsung tidur saja."
"Tidak akan makan dulu?"
Jeongsan menggeleng kemudian berjalan menuju kamarnya. Sedangkan Ahreum memilih duduk di samping Tzuyu.
"Bagaimana latihannya?" tanya Tzuyu, membuat Ahreum mulai memasang wajah antusiasnya.
"Oppa menari dengan sangat baik, Eomma. Bahkan banyak yang memujinya. Wajahnya berubah saat mulai menarikan lagu Appa. Dia sangat keren."
"Benarkah? Lalu bagaimana dengan Ahreum?" tanya Tzuyu sambil mengusap halus kepala putrinya.
"Aku selalu melakukannya dengan baik. Aku juga punya teman baru, namanya Ashley. Dia bukan orang Korea."
"Lalu kau mengajaknya bicara?"
Ahreum mengangguk. "Tapi dia lebih tua dariku, Eomma. Dia bilang, dia berusia 15 tahun dan dia baru tiba di Korea 2 hari yang lalu. Aku senang karena aku bisa berteman dengannya meski dia belum bisa bahasa Korea."
Tzuyu jadi ingat saat pertama kali ia menginjakan kaki ke Korea. Awalnya ia benar-benar kesulitan untuk berteman karena ia tak bisa bicara dalam bahasa Korea. Tapi saat ia bertemu dengan Jackson, Mark, dan trainee lain yang sama-sama trainee asing, ia mulai berteman dengan mereka.
"Apa Eomma dulu juga tidak bisa bahasa Korea?"
"Tentu saja. Eomma mulai belajar bahasa Korea setelah menjadi trainee."
"Apa Appa yang mengajarkannya?"
Tzuyu tertawa malu mendengar pertanyaan dari Ahreum. Jungkook memang bukan orang yang mengajarinya bahasa Korea. Tapi Jungkook berperan penting dalam peningkatan kemampuan bahasa Koreanya. Bahkan mereka berdua juga belajar bahasa Inggris bersama saat masih berpacaran.
"Aku harus mandi dulu, Eomma. Nanti akan makan malam. Aku tidak akan melewatkan tumis gurita buatan Eomma." Ahreum mencium pipi Tzuyu kemudian berlalu. Ia juga ingin mencium pipi Jungkook, tapi ia tak mau membangunkan sang Ayah. Jadi ia putuskan untuk berlalu ke kamarnya begitu saja.
Ahreum benar-benar hangat. Bahkan ia terlihat mudah sekali berteman. Aku hanya khawatir pada Jeongsan karena dia benar-benar tertutup untuk segala hal. Jeongsan lebih suka menuangkan apapun yang dia rasakan pada buku hariannya dibanding bercerita.
TBC🖤
3 Nov 2020
Satu part lagi nyusul. Klo gk ku up hari ini brarti kuotaku abis😁
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fanfic"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook