"Kau masih sakit?" Jungkook menciumi pipi Jeonghyun hingga membuat sang putra menangis karena risi.
"Oppa." Tzuyu menghela napas lalu meletakan selimut yang telah ia lipat. Ia lantas menggendong Jeonghyun untuk menenangkan tangisnya. "Hyunie masih mengantuk? Baiklah, kau bisa tidur lagi."
Tzuyu berjalan menuju jendela kemudian membuka tirai juga pintu balkon. "Hyunie, lihat, stroberinya sudah matang. Kau mau?"
Tzuyu memetik stroberi itu kemudian memberikannya pada Jeonghyun. Selanjutnya, ia kembali melangkah masuk dan menutup pintu balkon.
"Oppa, jangan tidur lagi." Tzuyu memperingatkan sebelum memutuskan turun ke lantai satu. Ia harus menyiapkan sarapan sebelum yang lainnya bangun.
Jeonghyun baru saja akan memasukan stroberi itu ke mulut. Namun, Tzuyu sudah lebih dulu menahannya sebab buah itu belum dicuci. Tzuyu tak mau jika Jeonghyun tambah sakit.
"Eomma akan mencucinya dulu."
Tzuyu menurunkan Jeonghyun lalu berjalan menuju dapur. Selanjutnya, ia mencuci stroberi itu lalu memberikannya pada Jeonghyun. Namun, Jeonghyun segera menjauh saat Tzuyu membawa obat di tangan.
"Tidak mau."
Tzuyu meraih tangan Jeonghyun lalu menariknya perlahan. Namun, hal ini justru membuat Jeonghyun segera menangis. "Kau harus minum obat agar cepat sembuh."
"Tidak mau."
"Hyunie, kalau kau sudah sembuh, kita makan daging lagi," ujar Tzuyu membuat Jeonghyun menghentikan tangis. Ia lantas duduk dengan tenang hingga membuat Tzuyu terkekeh. Jeonghyun memang sangat menyukai makanan. Itulah kenapa membujuknya akan sangat mudah.
"Aigo, Hyunie sangat pintar." Tzuyu segera memberikan air putih setelah memberikan obat sirup itu. "Hyunie ingin tidur lagi?"
Tzuyu meraih bantal cooky yang ada di atas sofa kemudian memberikannya pada Jeonghyun. "Tidurlah di sini. Eomma harus memasak dulu."
Bukannya berbaring, Jeonghyun justru mengulurkan kedua tangannya.
"Baiklah, Eomma akan menggendongmu."
*
*
*Suasana sunyi masih terasa di rumah keluarga Jeon. Wajar saja, Jeongsan dan Ahreum kembali sibuk dengan kegiatan mereka di sekolah. Lalu putra bungsu mereka kini sedang tidur dalam gendongan sang Ibu.
Sejak pagi Jeonghyun memang belum turun dari gendongan Tzuyu. Bahkan bayi itu malah tertidur hingga Tzuyu sulit untuk membaringkannya. Namun, Tzuyu memutuskan untuk membiarkan Jeonghyun tidur dan ia menikmati acara TV sambil menikmati kudapan yang ia buat.
"Tzuyu, aku harus rekaman."
Tzuyu menahan tawa saat Jungkook kesulitan memakai sepatu. Mungkin karena terlalu buru-buru, suaminya tak memperhatikan sepatu. "Oppa, kau harus pelan-pelan."
Jungkook mendekati Tzuyu terlebih dahulu. Ia mengusap pucuk kepala Jeonghyun dengan pelan lalu mengecup pucuk kepala sang istri. "Aku akan bawakan sesuatu nanti."
Tzuyu tersenyum kemudian mengangguk. Ia melambaikan tangan saat Jungkook mulai melangkah keluar. Ia kemudian menatap Jeonghyun dan tersenyum. Andai Jeonghyun tak sedang sakit, mungkin bayi kecil itu akan ikut.
"Lain kali Hyunie pasti ikut," gumam Tzuyu kemudian mengusap pipi Jeonghyun yang masih memerah. Saat ini demam Jeonghyun belum turun dan ini cukup membuat Tzuyu khawatir. Apalagi Jeonghyun sangat aktif dan saat ini putra bungsunya terus diam.
Jeonghyun mulai merengek, membuat Tzuyu segera berdiri dan kembali menenangkan putranya. Ia yakin Jeonghyun bisa merasakan kepergian Jungkook tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fanfiction"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook