#17 Be Patient

1.1K 159 26
                                    

Tzuyu sudah seperti seorang ratu sekarang. Tentunya dengan Jungkook yang selalu menuruti apapun yang dia inginkan. Namun hal ini bukan membuatnya merasa senang, justru dia malah merasa jika Jungkook menganggapnya lemah.

Tzuyu memasang wajah kesalnya di meja makan. Bisa kalian tebak siapa pelaku di balik rusaknya suasana hati Tzuyu pagi ini. Yap Jungkook. Namun pria itu malah acuh seolah tak melakukan kesalahan apapun.

Alasan Tzuyu merasa kesal memang cukup tak masuk akal. Dia ingin membuat sup daging sendiri, namun Jungkook tak membiarkannya dan membuatnya hanya jadi penonton.

"Kau tidak akan makan sarapannya?" tanya Jungkook yang hanya membuat Tzuyu mengangkat kedua bahunya, melipat tangannya dan memalingkan wajahnya.

Melihat tingkah Tzuyu yang seperti ini, membuat Jeongsan dan Ahreum menahan tawa mereka. Mereka akui jika ibunya benar-benar lucu sekarang.  Bahkan Jeongsan hampir tersedak dengan makanannya.

"Tzuyu, kenapa kau marah, hm?" tanya Jungkook yang tetap tak mendapat jawaban dari Tzuyu.

"Karena oppa."

Bertengkar di hadapan Jeongsan dan Ahreum memang selalu jadi agenda harian mereka berdua sepertinya. Memang bukan hal yang besar, tapi ini malah terlihat sangat kekanakan.

Tzuyu memilih untuk beranjak. Nafsu makannya yang sedari tadi menggebu kini seolah lenyap karena tingkah Jungkook yang terlampau posesif. Padahal sebelum-sebelumnya, Jungkook tak sampai membuatnya tidak boleh memasak.

"Jeonreum, eomma kalian marah lagi." Bukan hanya bertengkar di hadapan kedua putra-putrinya. Jungkook juga sering mengadu dan bahkan membubuhkan wajah memelasnya.

Jeongsan dan Ahreum hanya mengangkat kedua bahu mereka sambil terus melanjutkan sarapan mereka.

Jungkook mendesah pelan lalu mengusap wajahnya. Dia merasa jika Tzuyu benar-benar semakin sensitif akhir-akhir ini. Tapi dia juga tak bisa menyalahkan Tzuyu karena semua itu karena baby Jeon.

*
*
*

8 wanita itu hanya menatap Tzuyu tanpa berani mengeluarkan suara mereka. Mereka sungguh tak berani hanya untuk mengucapkan satu katapun sebab tatapan intimidasi dari Tzuyu.

"Kenapa kau terus diam?" tanya Nayeon ragu, membuat Tzuyu yang tadi sedang menyesap minuman dingin itu langsung meletakan gelasnya.

"Aku kesal."

Pernyataan Tzuyu ini sontak membuat mereka menahan tawa. Masalahnya, Tzuyu masih saja tak berubah hingga saat ini. Yap, wajah kesalnya selalu terlihat lucu dan cenderung lebih menggemaskan.

"Waeyo?" tanya Jihyo yang kemudian membuat Tzuyu menghembuskan napasnya, mencoba melenyapkan rasa kesal yang terus berputar di kepalanya. Dia yakin baby Jeon akan sangat mirip dengan Jungkook.

"Kookie oppa sangat posesif. Makanya aku kesal. Aku masih memaklumi jika dia tak terlalu berlebihan menjagaku. Tapi dia sungguh tak membiarkan aku menyentuh apapun termasuk memasak," jelas Tzuyu yang membuat Nayeon menahan tawanya. Selama ini Tzuyu memang dikenal tak pernah mengumpat ataupun menggerutu seperti yang dia lakukan saat ini. Tapi semenjak Tzuyu menikah, dia seringkali menggerutu. Apalagi karena Jungkook.

"Wajar saja, dia tak ingin membuatmu bekerja terlalu keras. Semua suami memang begitu. Bahkan terkesan menjengkelkan," imbuh Jihyo sambil menyuapi putra kecilnya--Eugene.

"Tapi aku rasa itu terlalu berlebihan. Aku ingin makan masakanku sendiri," jelas Tzuyu sambil mengaduk minumannya.

"Aigo, dia sungguh membuat masalah." Jeongyeon menggelengkan kepalanya. Dia sungguh tak bisa membayangkan jika Namjoon juga akan seberlebihan Jungkook.

"Tae oppa juga begitu saat aku sedang hamil. Bahkan aku bisa ingat jika aku benar-benar jarang turun dari tempat tidur."

"Itu sebabnya kau jadi sangat gemuk waktu itu?" tanya Jihyo yang membuat Sana memasang wajah sedihnya.

"Ah Jihyo, jangan ungkit itu," rengek Sana yang kemudian membuat Taejin langsung menangis. "Aigo, ada apa?"

"Kau juga ingin makan?" tanya Jihyo yang kemudian ikut menyuapi Taejin. Namun putra kecil Sana itu justru menggeleng.

Taejin lalu menunjuk ke arah Yejin yang kini tengah asyik dengan biskuitnya.

"Aniyo, Taejin-ah, kau bukan bayi lagi."

"Kau juga mau?" tanya Chaeyoung yang kemudian memberikan satu keping biskuit untuk Taejin.

"Gomawo." Sana mencubit pipi Taejin lalu mencium pipinya. Dia benar-benar tak ingin putra kecilnya itu cepat besar.

Mereka kembali melirik Tzuyu yang kini nampak melamun.

"Kenapa kau melamun?"

"Aniyo."

*
*
*

Jungkook meletakan ice cream mint choco di hadapan Tzuyu, membuat atensi Tzuyu teralihkan. Dia lantas menatap Jungkook yang kini hanya tersenyum dengan sendok ice cream di mulutnya.

"Tidak perlu menyogokku," dingin Tzuyu yang malah membuat Jungkook semakin semangat menggoda istrinya itu agar kembali tersenyum.

"Aku tidak menyogokmu. Aku hanya ingat padamu saat aku membeli ice cream tadi," jelas Jungkook sambil mencoba untuk membuat Tzuyu tersenyum atau mau bicara dengannya lagi.

"Tzuyu, kenapa kau masih saja kesal padaku?" Jungkook sepertinya mulai menyerah sekarang. Dia benar-benar bingung harus melakukan cara apa lagi untuk membujuk Tzuyu. "Baiklah, aku mengaku salah."

"Itu terdengar sangat terpaksa."

Jungkook mengatur napasnya, mencoba untuk tetap sabar meskipun sebenarnya dia ingin sekali mencubit pipi Tzuyu atau mengacaknya karena merasa sangat gemas. Tapi dia tahu saat ini timingnya sungguh tidak tepat. Dia yakin jika dia melakukannya, Tzuyu akan semakin tak ingin bicara padanya.

"Yeobo, mianhae. Aku bukan berlebihan. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu padamu," jelas Jungkook dengan nada paling tulus. Bahkan dia sampai menggenggam tangan Tzuyu. "Baiklah, kau boleh marah padaku tapi jangan biarkan ice cream itu mencair."

"Tapi karena oppa, baby Jeon jadi tidak membiarkanku makan, dia marah," jelas Tzuyu yang kemudian meraih ice cream itu. Meski dia marah pada Jungkook, dia sungguh tak bisa menolak ice cream kesukaannya itu.

"Mianhae, baby Jeon, appa hanya tidak ingin terjadi sesuatu padamu," ujar Jungkook sambil mengusap perut Tzuyu. Dia kemudian mencium pipi Tzuyu dan berharap jika kekesalan Tzuyu padanya akan hilang.

"Berjanjilah untuk tidak melakukannya lagi," pinta Tzuyu yang membuat Jungkook mengangguk.

"Asalkan kau tidak kelelahan. Aku sungguh tidak ingin terjadi sesuatu padamu."

"Tapi aku baik-baik saja," jelas Tzuyu yang kemudian memasukan sesendok ice cream ke mulutnya, membuat Jungkook tersenyum karena merasa masalahnya kini sudah berakhir.

"Ah iya, aku sudah pesan tiket untuk liburan nanti. Tadinya aku tidak mau membawamu ke Taiwan, tapi eommamu sudah sangat merindukanmu," jelas Jungkook yang membuat Tzuyu membulatkan matanya tak percaya. "Atau aku perlu membatalkannya? tidak bagus untukmu."

Tzuyu mencebikan bibirnya. "Jika oppa membatalkannya, aku sungguh tidak akan memaafkan oppa."

Jungkook hanya tersenyum lalu memeluk Tzuyu. Dia sebenarnya hanya bercanda soal membatalkan tiket itu karena sudah sangat lama dia tak membawa Tzuyu ke tanah kelahirannya itu. "Mana mungkin aku membatalkannya. Lagipula Jeongsan dan Ahreum akan sangat senang jika tahu soal ini."

"Tapi Ahreum—"

"Bolos saat jadi trainee memang hal buruk. Tapi jika dia dikeluarkan, dia bisa masuk labelku 'kan?"

"Jadi kita sungguh akan liburan di sana?" tanya Tzuyu untuk memastikan jika Jungkook memang sungguh-sungguh.

"Tentu saja, untuk kebahagiaanmu."

"Gomawo."

TBC🖤

6 Aug 2020

US (우리)3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang