"Eomma akan mengantar kalian memilih hadiah untuk Eugene," jelas Tzuyu sambil menghidangkan sarapan pagi ini.
"Dimana appa?" tanya Ahreum saat tak mendapati kursi yang seharusnya diisi oleh Jungkook kosong.
"Appa disini," jelas Jungkook yang kini tubuhnya sudah terbalut oleh celemek sambil menghidangkan makanan yang dia masak. Jika Ahreum terlihat sangat senang, berkebalikan dengan Jeongsan yang hanya memperlihatkan ekspresi datarnya.
"Aku pikir appa sudah pergi kerja."
"Mungkin appa akan libur selama beberapa hari," jelas Jungkook yang kemudian membuka celemek itu lalu kembali berjalan menuju dapur. Setelahnya, dia memilih untuk duduk dikursinya, "Dan appa juga akan mengantar kalian."
"Aku rasa itu ide yang buruk," jelas Jeongsan tanpa menatap Jungkook sama sekali. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika ayahnya benar-benar mengantar mereka. Mungkin saja akan terjadi kerusuhan jika Jungkook mengantar mereka ke sekolah. Apalagi banyak sekali teman-temannya yang menjadikan Jungkook sebagai panutan mereka.
"Appa bisa bersembunyi."
"Sepertinya oppa benar. Biar eomma saja yang mengantar kita berdua," jelas Ahreum yang membuat Jungkook memasang wajah sedihnya.
"Arasseo, tapi appa akan ikut."
*
*
*"Jeongsan."
"Appa tidak sopan dengan masuk ke kamarku tanpa mengetuk pintu," Jeongsan saat ini sedang memasukan buku-buku yang dia butuhkan untuk sekolah.
"Baiklah, maafkan appa," Jungkook kini menyandarkan tubuhnya ke meja belajar Jeongsan sambil memperhatikan putranya itu bersiap untuk pergi ke sekolah, "Kau tidak ingin mengatakan pada appa soal kesukaanmu?"
"Untuk apa? eomma sudah tahu. Jadi aku pikir eomma akan memberitahu appa."
Jungkook menangkap pergelangan tangan Jeongsan yang tampak sibuk itu, "Soal lyricist."
Jeongsan melepaskan genggaman tangan Jungkook, "Siapa?"
"Kau, Jeon Jeongsan."
Setelah dia merasa tak ada yang tertinggal. Dia kemudian mulai menggendong tasnya, "Appa salah dengar. Mana mungkin anak kecil menjadi lyricist."
"Jeongsan, kau tidak akan memberitahu appa? appa janji tidak akan memarahimu atau memaksamu ikut audisi. Kau bisa jalani hidupmu. Tapi ingat satu hal, kau tidak boleh mengecewakan appa terutama eomma."
"Aku memang tidak pernah mengecewakan siapapun. Tidak seperti appa," jelas Jeongsan yang kemudian berlalu.
Jungkook hanya menghela napasnya kemudian mengusap kasar wajahnya. Dia pikir akan mudah untuk dekat dengan Jeongsan. Ternyat tidak sama sekali. Bahkan putranya itu terlihat sangat membenci ayahnya.
"Precious Time?" gumam Jungkook saat melihat judul dari buku yang berada tepat disampingnya. Dia kemudian meraihnya dan membacanya.
January 2032
Hari ini tak ada yang sulit, aku hanya bangun tidur, menyapa eomma lalu sarapan, pergi ke sekolah lalu pulang ke rumah.Jungkook tersenyum saat membuka lembar selanjutnya dimana terdapat fotonya bersama Jeongsan dan Ahreum.
I miss him, but i don't think he miss us too.
Keterangan yang Jeongsan bubuhi di bawah foto itu cukup membuat Jungkook tercekat. Dia sungguh tak menyangka jika Jeongsan akan menuliskan kata-kata itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fanfic"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook