Jungkook saat ini hanya melamun. Dia tak berniat untuk melakukan apapun bahkan mengatakan apapun. Raut bahagia Tzuyu benar-benar membuatnya sangat bingung harus berekspresi apa lagi sekarang. Baru saja siang kemarin dia berdo'a dan pagi ini Tuhan langsung mematahkan do'anya itu.
"Apa appa tidak akan makan sarapannya?"
Jungkook tak sengaja menjatuhkan sumpitnya karena terkejut dengan teguran yang terlontar dari mulut Jeongsan itu.
"Appa baik-baik saja?" tanya Ahreum sambil membantunya mengambilkan sumpit Jungkook yang terjatuh. Melihat hal ini, Tzuyu hanya bisa tersenyum sambil menikmati sarapannya. Dia yakin perkataannya pagi tadi cukup membuat Jungkook terkejut. Bahkan saat ini dia jadi sangat pendiam dan terus melamun.
"Eomma akan mengantar kalian, cepat habiskan sarapan kalian." Tzuyu langsung saja beranjak dari kursinya dan memutuskan untuk berjalan menuju dapur.
"Ne, eomma."
"Apa appa bertengkar dengan eomma?" tanya Jeongsan yang lebih terdengar seperti bisikan.
"Tidak, jangan mengarang. Mana mungkin appa bertengkar dengan eomma," elak Jungkook yang kemudian memutuskan untuk memakan sarapannya.
Aish, apa yang terjadi? kenapa? dan argh, aku sungguh bingung.
Jungkook tak menghabiskan semua sarapannya. Dia hanya memakannya sedikit kemudian memutuskan untuk menghampiri Tzuyu. Terlebih karena ada jutaan pertanyaan yang kini berputar-putar dalam pikirannya.
Jungkook meletakan piringnya dan meraih pergelangan tangan Tzuyu, menghentikan aktivitas Tzuyu yang saat ini sedang mencuci piring. Dia kemudian menarik lembut Tzuyu dan membuat istrinya itu berbalik.
"Wae, Tzuyu? wae?"
"Bukankah seharusnya oppa bahagia? kenapa oppa sangat tidak bahagia?"
Jungkook mendesah berat, berusaha menahan segala amarah yang sejak tadi mendesak dirinya untuk segera diluapkan. Namun Jungkook sadar hal ini tidak pantas untuk dia jadikan alasan kemarahannya.
"Tapi Tzuyu, aku sungguh bercanda dengan apa yang selalu ku katakan," jelasnya dengan setengah merengek.
"Memangnya aku yang menginginkan? tidak, bukan? kenapa oppa malah mempermasalahkannya?"
"Tapi-"
"Tidak mau menerimanya?"
Jungkook kembali mendesah berat kemudian menggeleng. "Bukan seperti itu."
"Lalu kenapa oppa bersikap seolah tidak ingin menerimanya?"
"Eugene memang menggemaskan. Tapi melihat Yujin dan Yejin, aku jadi...ah sudahlah, kau tidak akan tahu."
Tzuyu hanya menaikan sebelah alisnya saat Jungkook tiba-tiba saja berlalu dengan kesal. Bahkan Tzuyu bisa mendengar hentakan kaki Jungkook yang lebih kencang dari biasanya. Tapi dia hanya terkekeh kecil sebelum akhirnya melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda tadi.
"Oppa selalu menggemaskan. Bukankah seharusnya dia senang?"
Tzuyu tersenyum menatap benda yang kini berada di tangannya. Dia benar-benar tak menyangka jika benda itu akan menunjukan gadis duanya. Padahal dia hanya iseng saja melakukan tes itu.
"Kenapa kau tersenyum?" tanya Jungkook yang saat ini baru saja bangun. Tentu saja dengan senang hati Tzuyu memberikan benda kecil itu dan membuat ekspresi Jungkook seketika berubah.
Jungkook menatap Tzuyu tak percaya dan membuat istrinya itu mengangguk sambil tersenyum. Namun berkebalikan dengan Jungkook yang kini justru menghela napasnya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
US (우리)3 ✔️
Fanfic"Aku tidak ingin terkenal, aku hanya ingin appa ada dirumah,"-Jeongsan "Jika ada pilihan lain, aku mungkin akan memilihnya,"-Jungkook