#44 Proud Of You

809 128 22
                                    

Tzuyu menghembuskan napas kesal. Masalahnya Jungkook benar-benar aneh dengan duduk di pangkuannya sambil memeluk erat Tzuyu layaknya anak kecil. Bahkan Jungkook juga melingkarkan kakinya di pinggang Tzuyu.

"Jeonghyun menangis, Oppa."

"Aku juga menangis," ujar Jungkook, membuat Tzuyu menghembuskan napasnya kasar.

"Ayolah, Oppa. Jangan kekanakan seperti ini. Tubuhmu benar-benar berat. Bahkan Jeongsan atau Ahreum juga tidak pernah seperti ini. Hari ini kau akan syuting 'kan? Cepat mandi."

"Tidak mau," ujar Jungkook yang justru mengeratkan pelukannya.

Tzuyu mencoba menggelitiki Jungkook. Namun suaminya itu sama sekali tak merasa geli. "Baby Koo, kakiku pegal. Cepat turun."

Jungkook mengerucutkan bibirnya lalu turun dari pangkuan Tzuyu. "Kau harus ikut."

"Untuk apa? Aku tidak akan dibutuhkan."

Jungkook berdecak dengan wajah kesalnya. Ia tak menjawab. Ia langsung saja bergegas menuju kamar mandi.

Tzuyu menggelengkan kepalanya. Ia sungguh tak mengerti kenapa semakin tahun bertambah, Jungkook juga semakin manja. Bahkan pagi ini Jungkook malah duduk di pangkuannya tanpa sadar jika berat tubuhnya benar-benar melampaui Tzuyu. Jungkook hanya akan bertingkah dewasa jika di hadapan Ahreum saja. Sementara di hadapan Jeongsan sama saja. Bahkan Jungkook dan Jeongsan sering bertengkar hanya karena Jungkook yang tak mau kalah.

"Jeonghyun, kau masih tidak mau bangun, hm? Kau benar-benar sama seperti Appa-mu," ujar Tzuyu yang kemudian menciumi pipi gembul Jeonghyun agar Jeonghyun mau bangun. "Aigo, kau menangis? Ini sudah waktunya kau bangun. Ayo bangunkan Kakakmu."

Tangisan Jeonghyun hanya sebentar. Mungkin karena Tzuyulah yang kini menggendongnya. Jika orang lain, Jeonghyun akan terus menangis.

Tzuyu menarik selimut yang menutupi tubuh Jeongsan dan Ahreum. Ia tak tahu kenapa Ahreum bisa tidur di sana alih-alih di kamarnya sendiri.

"Ayo bangun, bukankah kalian harus syuting? Eomma akan bicara ke sekolah kalian soal izin," ujar Tzuyu, membuat Ahreum mulai duduk. Namun Jeongsan justru masih tertidur pulas meski selimutnya sudah tersingkap. "Jeongsan..."

Ahreum melirik Jeongsan kemudian mencubit pipinya. "Cepat bangun."

"Kenapa kau tidur di sini?"

"Lampu di kamarku mati," ujar Ahreum yang kini mulai turun dari ranjang. "Aku ingin membangunkan Eomma atau Appa tapi aku rasa itu tidak baik. Jadi aku pindah saja ke kamar Oppa."

"Lebih baik sekarang kau mandi."

Tzuyu melirik Jeonghyun yang ternyata kembali tertidur di bahunya. Bahkan hal ini membuat Tzuyu sangat gemas hingga mengusap pelan pipinya. "Kau sangat mengantuk?"

"Jeongsan, kau masih ingin tidur?" tanya Tzuyu saat Jeongsan justru kembali larut dalam mimpinya. "Ayo, kau tidak ingin terlambat, bukan?"

*
*
*

"Biar Jeonghyun bersamaku saja," ujar salah Taehyung yang sepertinya sangat sengaja datang ke sana hanya untuk menemui Jeonghyun.

"Aigo, kau malah kemari. Tidak menjaga Sana Noona?" tanya Jungkook, membuat Taehyung menggeleng. Lagipula Sana sedang merajuk. Jadi Taehyung memilih untuk pergi ke agensi untuk bertemu dengan Jeonghyun lalu mengirimkan selca-nya pada Sana.

Sebenarnya mereka akan syuting di salah satu lokasi yang ada di sekitaran rumah Jungkook. Namun mereka terlebih dahulu mengambil gambar yang akan diambil di dalam ruangan.

US (우리)3 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang