🌹Rin
□ □ □ □ □
Sementara di mobil.
Taeyoung sedang menyetir dengan satu tangan dan tangan lainnya tak mau ia lepaskan dari bibirnya.
Dia mengelus bibirnya sendiri dengan senyum lebar.
Mengingat kembali ciuman yg membuatnya ingin terus melakukannya lagi.
Bibir manis itu membuatnya kecanduan.
Bibir lembut yg dikecupnya, dilumatnya membuatnya gila dan ingin kembali menerkam bibir manis itu.
Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum sumringah.
Tak ingin melupakan setiap moment yg ia lakukan walau hanya sebentar.
Kini ia kembali tertawa kecil seperti sangat bahagia.
("Emang laki gini yah?"dlm benak author)
⭐🌟⭐
4 orang pria tengah berkumpul di markas persembunyian.
Mereka mengumpulkan beberapa berkas yg mereka cari dalam beberapa hari ini.
Wajah serius terpampang masing-masing.Mereka duduk di depan meja besar itu.
Riu yg membuka leptopnya dan mengetik sesuatu dengan kecepatan tangannya.Minho yg sedang mengecek lokasi strategis.
Jingoo yg memperhatikan dan mencari data lain dari tiap lokasi yg Minho berikan.
Jeha yg tengah membersihkan senjatanya dan beberapa perangkap buatannya.
Mata Jeha tertuju pada seorang pria yg baru datang dengan wajah sumringahnya."Pufftttt....." Jeha sedang menahan tawa
Seketika Riu, Minho dan Jingoo melihat ke arah Jeha.
Jeha memberi kode sambil tersenyum lalu menatap ke arah pria yg baru sampai itu.
Mereka pun berbalik arah dan menatsp pria itu bersamaan.
"Pufftttt..." kini Riu ikut menahan tawanya
Taeyoung yg mendengar suara pun tersadar dan seketika kembali ke mode wajah datarnya.
"Bhahahahahhahhha....ahahahhaha...." keempat pria itu tiba-tiba tertawa lepas menunjuk Taeyoung
Taeyoung hanya terdiam bingung
"Pufttt.......yha, kau membuat istrimu marah? Dan sekarang kau kembali dengan wajah sumringah?" Ejek Jeha sambil menyandarkan lengannya pada pundak Taeyoung
"Ahahahah....yha. kenapa kau senyam senyum seperti orang bodoh? Aku baru pertama kali melihatmu tersenyum begitu...kkkkekekekekek..." ujar Minho nengejek
"Yha...yha....dia sedang senang kita tak usah mengganggunya kkkekekekek..." seru Riu sambil tertawa
"Kkkekekekek...tuan, apa nyonya Moon sudah memaafkanmu?" Tanya Jingoo pada Taeyoung
"m.." mengangguk kecil dengan senyuman lebarnya
"Puftt......lalu kenapa kau tidak pulang bersama istrimu saja hah? Aku yakin kalian butuh waktu berdua...kekkekekek...." tanya Jeha sambil tertawa lalu melakukan tos dengan Minho
"Diaa...belum mau pulang." Ujar Taeyoung
"Buahahahhahahahah.....bagaimana bisa sudah memaafkan tapi belum mau pulang? Berarti dia belum mau memaafkanmu...kkekekek" tawa Minho
"Tidak, sepertinya istrinya butuh waktu untuk sendiri dulu. Karena istrinya tetap adalah seorang wanita, dia tidak bisa dengan mudah membuka hatinya lagi jika sudah disakiti. Apalagi karena suaminya sendiri." Ujar Jeha sambil menunjuk ke arah Taeyoung lalu menggelenhkan kepala
"Ohh...." Minho hanya mengangguk mengerti
"Tapi aku bingung, jika wanita itu tiap hari marah-marah padaku ketika kita bertemu, padahal kita jarang bertemu. Aku juga harus memberi waktu dirinya untuk sendiri?" Ujar Minho bertanya penasaran
"Mungkin dia sedang kesal denganmu karena sesuatu." Bisiknya
"Sesuatu? Tapi aku tidak merasa melakukan kejahatan padanya, seperti dia." omel Minho tak terima karena Taeyoung sudah dimaafkan tapi dia belum
Jeha hanya mengangkat kedua bahunya seakan tidak tahu.
"Hem..." seru Minho dengan wajah merajuk
"Pufttt...ya sudahhh ayo kita rapat sekarang saja. Supaya aku tak telat pulang, istriku bisa mengomel habis-habisan." Ucap Jeha mengomel
Mereka pun kembali berkumpul ke meja besar itu dan kembali berdiskusi dengan tatapan serius mereka.
(Kalau aku jelasin diskusinya ntar kalian boring, jadi skip aja yah😁)
⭐🌟⭐
Pagi sudah menyapa sebuah gedung besar yg adalah markas persembunyian 5 orang pria hebat ini.
Ngiiiiiiiikkkk....
Suara pintu terbuka.
Seorang pemuda tengah memasuki ruangan itu.Ia masuk menggunakan pakaian hitamnya dan mantel hitam besar.
Masker hitam besarpun menutupi muka aslinya.
Ia masuk membawa sebuah tongkat baseball.Melirik ke 5 orang pria yg baru ketiduran pagi ini karena lembur dengan beberapa tugas mereka untuk mencari si pelaku.
Di hentakkan tongkat itu ke lantai dan seketika membuat 5 orang pria itu seketika bangun dari tidur dengan cepat berdiri menyodorkan senjata ke arah suara."Chiiihihii....tuan-tuan...sudah bangun?" Ujar si pemuda itu sambil tertawa
"Hoooaayeemmmm...Yha! Rin, kenapa kau ribut sekali pagi ini hah? Mengganggu saja..." omel Minho
"Oh...Rin, Annyeong(hallo)" sapa Riu sambil melambaikan tangannya
"Rin, ini masih pagi kenapa kau tak kesekolah hah?" Tanya Jeha
"Hiss...ini hari minggu tau." Omel Rin sambil menuju sebuah kursi lalu duduk dan melipat kakinya di atas meja besar itu.
"Lagipula akukan datang membantu." omel Rin
"Belum saatnya. Pulanglah." Pinta Taeyoung sambil memberikan susu pisang padanya
"Aw...tidak bisakah hari ini aku minum bir saja?" Tanyanya merajuk
Riu lalu tiba-tiba mengubah raut wajahnya menjadi serius lalu menganbil sebuah kayu panjang.
"Apa kau bilang? Bir? Kemari kau sekarang...aku akan memukulmu.." ujarnya sambil mengejar sang adik
Sang adik?
Ya. Rin adalah adik dari Riu.
Rin berumur 17tahun, dia masih SMA.
Rin hebat dalam pertarungan apapun, namun sangat malas belajara.
Kepribadian bebas, santai, kekanakan, dan suka membantu yg lemah.
Rin beberapa kali dipanggil karena Rin membantu yg lemah. Ya benar, tapi ia memukuli hingga babak belur si kuat yg menyiksa si lemah itu.
Meskipun dia sangat nakal, tapi Riu & Rin saling menyayangi.
Riu merupakan sosok ayah bagi Rin, di tengah kesibukan ayah mereka.🌹🌹🌹
...Jangan lupa vote 🥰 dan follow
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Cold Love ❤ (END)
RomansaPERHATIAN 🔞DEWASA Mohon Bijak dalam membaca. Anak-anak diharapkan skipp aja... 🌹🌹🌹 ~Romantice - Action - Little Comedy Story~ 🌹🌹🌹 Jang Taeyoung, Pria Tampan yg mempunyai sifat dingin, Keras kepala, Tidak peduli pada orang lain, bahkan siap un...