Part 32

7.4K 428 0
                                    

Hello guys 😊

Jangan lupa Vote ya 🤗

Happy Reading 💙

Keira memasukkan mobilnya ke dalam garasi. Dirinya baru saja pulang dari sekolah, tentu saja bersama Vano putra tercintanya. Keira dan Vano kemudian turun dari mobil dan berjalan ke dalam rumah.

"Sayang, ganti baju dulu ya. Terus bobok siang. Nanti mommy susul." Ujar Keira kepada putranya.

"Ciap Mommy." Jawab Vano lalu melangkah menuju kamarnya sendiri. Vano sudah dibiasakan untuk bersikap mandiri. Dan beruntungnya Keira bahwa putranya itu selalu menuruti apapun yang diajarkan padanya. Keira hanya tidak ingin Vano menjadi pribadi yang manja dan tidak bisa bertanggungjawab nantinya. Tetapi kasih sayang dari dirinya dan juga Reihan tidak berkurang sedikitpun.

Setelah selesai berganti pakaian, Keira menyusul Vano dan dilihatnya putranya itu sudah berbaring dan tersenyum menyambut kedatangannya. Keira ikut membaringkan dirinya disamping Vano dan mulai membelai sayang kepala putranya agar segera tertidur.

"Bobok siang dulu ya. Nanti kerjakan PR setelah bangun." Ujar Keira pelan sambil memeluk tubuh kecil itu.

"Vano cayang mommy." Jawab Vano setelah mengangguk menjawab ucapan mommynya.

Kebiasaan Vano, sepulang sekolah harus tidur siang. Karena memang waktunya untuk tidur siang mengingat Vano yang selalu pulang bersama mommynya pukul 14.00. Sedangkan untuk makan siang, Keira selalu membawa bekal untuk mereka berdua. Karena tidak mungkin Keira membiarkan anaknya menunggu dirinya pulang bekerja tanpa makan siang.

Merasa bahwa putranya sudah tertidur nyenyak, Keira bangun dan berjalan keluar dengan perlahan. Keira menuju dapur untuk membuat beberapa cemilan dan memasak untuk makan malam. Dilihatnya ada mbok Nani dari arah pintu belakang. Mbok Nani adalah asisten rumah tangga yang membantu Keira mengurusi rumah. Mbok Nani tidak tinggal di rumah mereka, hanya datang pagi hari dan pulang sore hari. Ada juga satu supir, tetapi baik Reihan maupun Keira masih memilih untuk menyetir sendiri saat bekerja. Jadi mang Udin lebih sering membantu merawat halaman rumah Reihan dan Keira. Reihan memang tidak melarang istrinya untuk membawa mobil sendiri, hanya sesekali mengingatkan untuk memakai supir agar tidak terlalu lelah.

"Mbok, mau nyetrika sekarang?"

"Iya neng. Mumpung sudah kering semua. Neng Keira mau masak?"

Keira mengangguk lalu menjawab, "Mau buat camilan sama masak untuk makan malam. Mbok sudah makan?"

"Sudah tadi neng. Mbok masak buat mang Udin sama pak Rahman."

"Oh ya sudah. Kei ke dapur dulu ya mbok."

Keira kemudian melanjutkan langkahnya ke dapur dan bersiap membuat camilan. Rencananya dirinya akan membuat cookies kesukaan Vano. Keira selalu membuat aneka camilan dan makanan setiap pulang mengajar. Kemarin dia membuat donat dan risole. Pernah juga dia membuat pizza dan stik kentang keju. Keira lebih suka membuat sendiri daripada beli. Karena bahan yang digunakan sudah pasti terjamin. Sesekali memang kadang mereka beli. Tetapi bukankah itu tidak bagus dan sehat. Dan beruntung suaminya mengijinkannya melakukan apapun yang dirinya suka termasuk memasak. Kadang juga dibantu oleh mbok Nani jika perkerjaan rumah sudah selesai semua.

Saking asiknya membuat camilan dan memasak, Keira tidak sadar bahwa satu setengah jam waktu telah berlalu. Saat hendak membersihkan semua peralatan yang digunakan tadi terdengar suara dari arah belakang memanggil dirinya.

"Mommy. . ."

"Anak mommy sudah bangun." Diliriknya jam di dapur ternyata waktu sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore. "Vano mandi dulu ya. Mommy siapin bajunya. Habis itu kita kerjakan PR sambil tunggu daddy pulang."

TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang