Part 12

8.4K 551 8
                                    

Hai hai hai, , , 

Semoga masih ada yang nunggu kelanjutan cerita ini ya, hehe

Happy Reading,

Hari ini Vano sangat puas bermain dengan Keira. Vano pulang dengan wajah senang dan gembira, sepanjang perjalanan bocah kecil mengemaskan itu terus bercerita bagaimana serunya bermain di rumah Keira. Mama Lia yang mendengarkanpun ikut tersenyum bahagia, melihat kebahagiaan terpancar dari wajah mungil cucunya. Tadi sebenarnya mama Lia menjemput Vano pukul 6 sore, tetapi bocah kecil itu menolak untuk pulang. Jadilah Vano mandi dan makan malam di rumah Keira.

Tentu saja mama Lia tidak akan mungkin bisa menolaknya. Kebahagiaan cucunya adalah hal yang paling utama. Dia sadar jika selama ini Vano pasti sangat merindukan sosok ibu. Mungkin itu yang menyebabkan cucunya sangat bergantung dengan kehadiran Keira saat ini.

"Biar tante saja yang memandikan Vano Kei. Tante tidak enak sama kamu, sudah seharian ini tante merepotkan kamu." Ucap mama Lia kepada Keira yang hendak memandikan Vano.

"Mau mandi cama ante oma," rengek Vano begitu mendengar perkataan omanya.

"Sudah tidak apa-apa tante. Keira tidak repot kok. Ayo sayang, mandi dulu nanti keburu airnya dingin lho." Ajak Keira pada Vano. Memang waktunya sudah terlambat untuk mandi, tapi bagaimana lagi, Vano tidak membawa baju ganti dan sekalinya dijemput bocah itu tidak mau pulang.

Setelah memandikan Vano, Keira juga menyiapkan makan malam untuk mereka dibantu oleh mama Lia. Awalnya Keira menolak bantuan mama Lia karena merasa tak enak hati sebagai tuan rumah, "Ya kali tamu disuruh masak." ujar Keira dalam hati. Tetapi mama Lia juga tak mau mengalah dan tetap membantu Keira memasak.

Mama Lia dan Vano baru pulang setelah pukul 8 malam. Itupun harus dengan bujukan ekstra agar Vano mau diajak pulang. Dan disinilah Vano dan neneknya berada, masih di dalam mobil menuju rumah mereka.

Sesampainya di rumah, mama Lia mengendong Vano yang terlihat sudah mengantuk setelah asik bercerita di mobil tadi. Saat sampai di ruang keluarga, mama Lia melihat anaknya tengah asik melihat berita di TV.

"Lho udah pulang Rei?" tanya mama Lia pada Reihan yang belum menyadari kedatangannya.

"Eh mama, iya tadi sengaja pulang sore karena gak ada jadwal operasi. Rencananya mau main sama Vano, eh taunya pada pergi. Darimana ma? Terus ini kenapa kayaknya capek sekali anak daddy?" Reihan berdiri menghampiri dan mengambil alih Vano dari gendongan sang mama.

"Habis main seharian sama Keira makanya kecapekan." Jelas mama Lia yang membuat Reihan kaget dan binggung.

"Rumah Keira? Kok bisa?" tanya Reihan penasaran.

"Tadi siang pulang sekolah, Vano ngerengek minta ketemu sama Keira sampai gak mau makan siang segala. Ya sudah mama tanya sama dokter Rima tempat Keira kerja. Terus mama susulin ke tempat kerja, untung Keira sudah selesai mengajar. Karena mama gak bisa nungguin jadi mama minta tolong sama Keira buat ajak Vano pulang ke rumahnya. Ini tadi mama jemput jam enam. Eh taunya masih gak mau pulang juga. Dibujuk-bujuk baru mau pulang si Vano nya." Ucap mama Lia gemas pada Vano mengingat tingah anak itu yang tidak mau pulang tadi.

"Tadi main sama tante Keira?" tanya Reihan pada Vano yang sudah memeluk lehernya erat sambil menahan kantuk.

"Iya dad. Tadi dimandiin cama dimacakin juga sama ante Kei. Dicuapin juga, huaaammmm." Jawab Vano lirih dan menguap. Reihan yang mendengar jawaban Vano hanya terdiam dan mengelus kepala Vano dengan sayang.

"Ya sudah sana ke kamar. Kasian itu Vano sudah ngantuk banget kayaknya. Mama juga mau ke kamar." Suruh mama Lia pada Reihan karena tak tega melihat cucunya yang kelelahan.

TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang