27

8K 455 2
                                    

Baru up 😂

Makasih banyak banyak buat yang masih setia nungguin cerita ini 😘

Typo langsung tandai ya 

Happy Reading 💙

Sepasang insan manusia masih bergelung dengan nyaman berbalut selimut. Reihan dengan tangan yang membelit pinggan Keira begitu pula sebaliknya. Keira masih nyaman berada dalam pelukan Reihan yang terasa menenangkan baginya. Hingga mereka kembali disadarkan dari alam mimpi oleh suara ketukan pintu.

Tok tok tok

Keira yang mulai terusik dengan suara gedoran pintu kemudian mengeliatkan badan dan merasakan berat pada perutnya. Begitu membuka mata, dirinya terkejut bukan main karena melihat Reihan berada sangat dekat dengannya. Buru-buru dia menetralkan detak jantungnya yang sempat meronta menyadari keberadaan Reihan yang kini berstatus sebagai suaminya. Reihan ikut membuka mata karena terusik dengan pergerakan Keira, barulah dia mendengar suara orang yang masih mengetuk pintu.

Keira kemudian beranjak dan membuka pintu kamar hotelnya. Dilihatnya putra kesayangannya menangis dalam gendongan mama Lia. "Lho Vano kenapa?" tanya Keira sambil mengambil alih Vano ke dalam gendongannya.

"Nangis nyariin kamu sama Reihan." Ujar mama Lia masih berdiri di depan pintu.

"Kok nangis sih anak mommy. Kan kasian oma sama opa." Ujar Keira lalu mengelus Vano yang masih sesengukan di ceruk lehernya.

"Vano sudah sama mommy lho, jangan nangis lagi ya." Ujar mama Lia ikut mengelus lengan Vano. "Vano nanti sekalian mandikan gak apa-apa kan Kei? Baju gantinya ada di koper Reihan."

"Iya ma, nanti biar Keira yang mandiin. Maaf malah ganggu mama pagi-pagi begini."

"Gak apa-apa sayang. Mama malah yang seharunya minta maaf menganggu kamu pagi-pagi begini. Kamu pasti masih capek kan habis tempur semalam."

Deg, , , pipi Keira merah seketika setelah mendengar godaan mama mertuanya.

"Ha ha ha. . . lucu sekali menantu mama ini. Ya sudah mama mau ke kamar lagi. Dah sayang oma." Pamit mama Lia kepada Keira dan juga Vano. "Oh iya nanti jam 8 turun untuk sarapan bersama ya." Ingat mama Lia sebelum benar-benar pergi. Keira hanya mengangguk kemudian melangkah masuk sambil mengendong Vano yang sudah berhenti menangis. Dilihatnya Reihan sudah duduk bersandar di kepala ranjang kamar hotel mereka.

"Anak daddy kenapa pagi-pagi nangis?" tanya Reihan setelah Keira dan Vano duduk disebelahnya.

"Mau ikut daddy cama mommy." Jawab Vano lirih masih dalam pelukan Keira. Reihan kemudian mengambil Vano dan mendudukannya di atas pangkuannya. Vano pun langsung memeluk papanya tak kalah erat seperti memeluk mamanya tadi.

"Jam berapa ini?" tanya Reihan menatap Keira.

"Jam 6 mas. Nanti jam 8 diajak sarapan sama-sama di bawah." Jawab Keira lalu memberitahukan pesan mama Lia kepada suaminya.

"Mau mandi sekarang?" tanya Reihan lagi yang terdengar ambigu bagi Keira.

"Ehhh, , ," reflek Keira

"Maksud mas, kamu mau mandi sekarang atau nanti?" terang Reihan menatap istrinya dengan lucu.

"Aku mandiin Vano dulu baru setelah itu gantian aku yang mandi." Ujar Keira kembali mengambil alih Vano dan mengendongnya menuju kamar mandi. Keira memandikan Vano dengan telaten.

Keira kembali teringat akan godaan mama mertuanya tadi. Padahal semalam tidak terjadi apa-apa seperti yang mama Lia utarakan tadi.

Flashback On,

TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang