Part 22

7.6K 521 17
                                    

Yuhuuuuu up lagi. . . buat temenin malam minggu kalian😍

Oh ya. . . Mau koreksi part kemarin dulu ya. Harusnya Luna panggil bunda Rima itu Budhe, cuma aku salah ketik malah panggil bulek 

OK. . . langsug baca saja ya😜

Happy Reading 💙

Hari yang ditunggu telah tiba. Hari sabtu ini Reihan dan Keluarga akan datang untuk melamar Keira secara resmi dan melangsungkan pertunangan. Sejak pagi Keira sudah siap dengan tampilannya. Keira menggunakan kebaya berwarna biru rancangan dari sahabatnya sendiri, Sisil. Kebaya dengan detail payet dan tambahan kain sampiran di bahu sebelah kiri itu terlihat simple namum mewah serta dapat menambah aura kecantikan Keira. Dia sangat berterima kasih dengan sahabatnya itu. Penampilan Keira juga ditunjang dengan rambut yang disanggul ke belakang dan ditambahkan hiasan bunga di bagian kiri. Benar-benar menambah kadar kecantikan Keira.

Make up Keira dibantu tante Susi yang kebetulan sangat handal dalam menghias wajah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Make up Keira dibantu tante Susi yang kebetulan sangat handal dalam menghias wajah. Sedangkan rambutnya ditata oleh Sisil sahabatnya, karena tanpa diketahui semua orang sahabatnya itu pandai merombak tatanan rambut selain merombak kain-kain kesayangannya menjadi gaun ataupun baju yang indah.

Tak banyak yang datang, hanya keluarga om Bima, Sisil serta tukang catering yang datang untuk melancarkan acara hari ini. Sengaja memang saudara Keira tidak diundang, nanti pada saat pernikahan saja pikirnya. Karena dia tidak mau keluarga besarnya itu memandang sebelah mata lagi terhadapnya.

Keira kembali mematut dirinya di depan cermin kamarnya. Rasanya yang dilihat bukan bayangannya, melainkan bayangan orang lain. Keira sangat jarang berdandan dengan full make up seperti ini, jadi jangan heran jika dia merasa bayangan di cermin itu bukan dirinya. Terdengar ketukan pintu kamarnya, setelahnya terlihat sang bunda melangkah memasuki kamar. Bunda Rima berdiri di belakang Keira dan mengusap pundak putrinya dengan sayang.

"Anak bunda cantik sekali." Ujarnya dengan mata berbinar penuh haru.

"Bunda juga cantik." Balas Keira menatap bundanya dengan tersenyum lalu mengenggam tangan bundanya yang berada dipundaknya.

"Bunda bahagia sekali, akhirnya ada yang akan menjaga putri kesayangan bunda ini. Bunda selalu berdoa yang terbaik untuk kalian."

"Keira juga bahagia kalau bunda bahagia."

"Sudah hubungi ayah?" mendengar pertanyaan dari bundanya Keira hanya bisa menggelengkan kepala dan menunduk.

"Keira harus tetap inget ayah ya. Ayah tetap ayahnya Keira, selamanya akan seperti itu. Bunda sedih kalau Keira masih marah sama ayah." Nasihat bunda Rima membuat Keira semakin menunduk sedih.

"Lihat bunda," Keira mendongak dan menatap bundanya dengan mata berkaca-kaca. "Bunda hanya mau Keira berbagi kebahagiaan dengan ayah. Bunda mau Keira tetap berbakti kepada ayah sama ibu disana juga. Tanpa Keira ketahui selama ini, ayah selalu tanyain kamu ke bunda. Ibu juga katanya pengen banget ketemu kamu."

TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang