Part 17

8.1K 540 2
                                    

Hai hai hai 😍

Maaf baru bisa up malam ini karena ide baru ngalir tadi sore. . .

Ketemu typo langsung comment ya😉

Happy Reading,

Hari ini Keira pulang lebih lambat, karena masih harus mengikuti rapat persiapan yang akan dilaksanakan kurang lebih satu bulan lagi. Keira sudah mengabarkan kepada mama Lia bahwa dia ada rapat hari ini. Takutnya jika nanti Vano menyusul ke sekolah seperti biasa maka tidak akan ada yang menemaninya ketika Keira sedang rapat.

Keira sampai rumah pukul setengah enam sore. Saat Keira hendak membuka kunci pagar, ada mobil lain yang berhenti tepat di belakang mobilnya. Keira menoleh ke belakang dan ternyata itu adalah bundanya.

Setelah selesai memasukkan mobil ke garasi, Keira menunggu bunda Rima dan menyalami tangan bundanya. Mereka masuk ke rumah dan sama-sama menuju dapur.

"Kok baru pulang Kei?" tanya bunda Rima setelah mengambil air putih dan duduk di kursi meja makan.

"Iya bun. . . tadi ada rapat dulu buat persiapan acara bulan depan." Jawab Keira yang sudah duduk diseberang bundanya.

"Ohhh. . . Acara ulang tahun sekolah?"

"Iya bun. . . Bunda sudah makan?" tanya Keira yang mendapat gelengan kepala dari sang bunda. "Biar Kei yang masak." Ujar Keira kemudian beranjak menuju kulkas untuk mengambil bahan makanan yang akan dia masak.

"Ganti baju dulu Kei." Tegur bundanya.

"Tanggung bun, biar sekalian kotor bajunya. Lagian kan masakanya pakai celemek juga." Jawab Keira yang sudah sibuk memotong sayur-sayuran di depannya.

"Ya sudah, bunda mau mandi dulu. Nanti kalau kamu selesai masak langsung mandi. Gak baik mandi malam-malam. Selesai mandi baru makan sama-sama." Tutur bunda Rima yang dibalas anggukan kepala oleh Keira.

*

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Setelah makan malam bersama, Keira dan bundanya menonton TV di ruang keluarga dan berbincang-bincang. Keira merebahkan kepalanya di paha sang bunda. Moment yang selalu menenangkan bagi Keira. Sambil dielus kepalanya oleh sang bunda.

"Keira sayang bunda." Ujar Keira menatap sang bunda yang tersenyum ke arahnya.

"Bunda juga sayang sama Keira." Ujar bunda sambil tetap mengelus kepala anaknya dengan sayang.

"Maaf ya bun, Keira belum bisa menjadi yang terbaik sebagai anak bunda. Keira belum bisa membahagiakan bunda." Ujar Keira tiba-tiba dan memeluk perut bundanya.

"Kenapa tiba-tiba bicara begitu? Keira ada masalah?" tanya bundanya heran sekaligus khawatir.

"Kei gak ada masalah kok bun. Kayaknya Kei mau kedatangan tamu bulanan deh. Makanya sensitive gini." Ujarnya pelan masih sambil memeluk perut bundanya.

"Kei. . ." panggil bunda Rima yang membuat Keira langsung mendongak menatap sang bunda. "Gimana perasaan kamu sama nak Reihan?"

"Keira masih belum tahu bun. Tapi sejujurnya Kei nyaman saat di dekat mas Rei." Jawab Keira sambil menyelami lagi perasaanya selama kurang lebih seminggu ini dekat dengan Reihan dan Vano.

"Kalau misalkan nak Reihan mau serius sama kamu? Kamu siap?"

Keira menatap kaget pada bundanya yang tiba-tiba menanyakan hal itu. "Keira masih takut bun." Cicit Keira akhirnya.

"Sayang, , , maafin bunda ya sudah buat kamu trauma sama sebuah hubungan. Bunda sedih kalau Keira ketakutan terus seperti ini. Bunda merasa gagal sebagai orang tua kamu." Sesal bunda Rima yang membuat Keira menggeleng tidak suka karena mendengar hal itu lagi dari bundanya.

TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang