Yuhuuuuu. . . up lagi 😊
Jangan lupa Vote ya🤗
Happy Reading 💙
Minggu ini Keira dan Sisil sedang quality time berdua di salah satu mall di Jakarta Pusat. Atas izin dari suami dan putranya, Keira bisa menikmati waktu berdua bersama sahabatnya itu. Sebenarnya hari ini Vano diajak mama mertuanya pergi, sedangkan suaminya harus pergi ke Singapura untuk keperluan bisnis rumah sakit selama dua hari. Jadilah dia menerima tawaran Sisil yang mengajaknya pergi belanja sekaligus perawatan ke salon.
Setelah lelah mengelilingi mall, Sisil dan Keira mulai memasuki salah satu salon terkenal. Kedua sahabat itu mulai melakukan perawatan dengan diiringi bincang-bincang ringan karena memang mereka dalam satu ruangan yang sama.
"Lo belum isi juga Kei?" tanya Sisil
"Sejauh ini belum ada tanda-tanda sih. Doain aja ya." Jawab Keira sambil mengingat-ingat apakah ada tanda-tanda kehamilan sesuai penjelasan bundanya ketika dirinya bertanya tempo lalu, dan belum ada satupun yang dia rasakan.
"Tapi lo sama pak bos gak nunda kan?" tanya Sisil lagi. Takut-takut sahabatnya ini memang sedang menunda punya momongan lagi.
"Ya ngak lah Sil. Lo tau sendiri kan dari kemarin Vano udah ngotot pengen punya adik. Mas Rei juga udah gak sabar punya anak lagi. Cuma yang emang belum dikasih aja. Makanya doain terus ntar lo nyusul deh. Biar hamil barengan." Jelas Keira diakhiri kekehan kecil. Lucu rasanya saat membayangkan dirinya dan Sisil bisa hamil bareng.
"Hahaha. . . iya yah. Lucu kayaknya deh." Timpa Sisil dengan ikut terkekeh.
"Terus ngidamnya juga barengan. Seru kayaknya deh." Ujar Keira lagi membuat mereka kembali terkekeh lucu. Setelahnya mereka kembali menikmati perawatan yang mereka jalani.
Hari ternyata sudah sore. Tak terasa memang waktu yang dihabiskan oleh Keira dan Sisil. Sisil dan Keira pulang dengan menaiki mobil masing-masing, karena mereka memang janjian bertemu di mall saja saat berangkat.
Keira melajukan mobilnya menuju rumah mertuanya untuk menjemput putra tersayangnya. Sedangkan suaminya baru pulang tengah malam nanti. Keira memasuki pekarangan rumah mewah mertuanya dan sudah disambut oleh sang putra di depan teras. Melihat itu Keira terkekeh sendiri di dalam mobil.
"Mommy. . ." pekik Vano setelah Keira turun dari mobil.
"Senangnya yang dijemput sama mommynya." Mama Lia menimpali kegirangan sang cucu. Keira hanya tersenyum dengan kekehan lucu lalu mengendong putranya yang telah berlari ke arahnya. Keira lalu melangkah menuju mama mertuanya.
"Ma. . ." sapa Keira lalu menyalami tangan sang mama mertua.
"Ayo masuk dulu. Kalian nginep aja ya?" tanya mama Lia mengiring Keira yang masih mengendong Vano. "Reihan juga pulangnya masih nanti malam kan."
Keira berpikir sejenak, untung saja dirinya sudah menyiapkan seragam untuk dirinya berkerja besok serta seragam sekolah putranya. Jaga-jaga jika diminta untuk menginap, eh benar saja ternyata. "Iya Keira sama Vano nginep ma." Jawab Keira kemudian membuat mama Lia tersenyum senang.
"Ya sudah ayok masuk. Itu Vano belum mandi. Tadi mama mau mandiin gak mau. Katanya tunggu mommy saja."
*
Keira sedang sibuk menyiapkan pakaian suaminya. Setelah tadi dirinya membuat sarapan untuk mereka bersama. Hari ini mereka akan menghadiri moment bahagia Sisil dan juga Dion. Tak terasa waktu satu minggu sangat cepat berlalu.
Setelah mandi, Keira segera membangunkan suaminya yang masih asik bergelung di dalam selimut. Suaminya sepertinya sangat kelelahan karena mereka tidur hampir pukul tiga pagi. Untung saja Keira bisa bangun pagi sepeti biasanya. Putranya sendiri sudah bangun sejak tadi dan sudah bersiap dengan pakaian rapinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACA
Romance#1 in Acak 11/10/2020 #1 in Duda 19/10/2020 #1 in Guru 05/11/2021 #34 in Trauma 02/04/2021 #6 in Roman 10/08/2021 #18 in Cinta 04/09/2021 #11 in dokter 03/03/2022 Kegagalan yang dialami oleh kedua orang tuanya membuat Keira enggan untuk menjalani...