Yuhuuuu. . . Siapa yang kangen sama Vano, mommy Keira dan daddy Reihan?
Akhirnya ya aku bisa up lagi. . . Terima kasih buat dukungan kalian. . .
Happy Reading,
Hari minggu ini Keira gunakan untuk sekedar refreshing bersama sahabatnya, siapa lagi jika bukan Sisil. Tadi sahabatnya itu mengajak dirinya ke mall untuk jalan-jalan. Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Keira sudah siap dengan celana jeans dan kaos warna putih yang dipadukan dengan cardigan cokelat dan tas warna hitam.
Setelah siap dengan penampilannya, Keira beranjak ke keluar kamar dan menuju dapur. Keira melihat bundanya masih berkutat di dapur.
"Pagi bunda," sapa Keira pada bundanya sambil memeluk dan mengecup pipi bundanya dari samping.
"Astaga Kei!!!" pekik bunda Rima kaget lalu memukul lengan Keira dengan cukup kencang.
"Awww. . . bunda!" pekik Keira tak kalah kencang dari sang bunda.
"Seneng banget ya bikin bunda naik darah pagi-pagi. Kalau bunda jantungan gimana?" kesal dan tanya bunda secara bersamaan.
Keira mendengus ikutan kesal sambil mengusap lengannya yang barusan ditimpuk oleh bunda. "Kei kan Cuma mau nyapa bunda."
"Ya tapi gak pake ngagetin juga." Omel bunda Rima yang kembali melanjutkan acara memasakanya. "Lagian tumben udah bangun? Biasanya kalau hari minggu masih molor jam segini." Tanya bunda sambil menolehkan kepala ke arah Keira.
"Kei mau pergi sama Sisil. Bunda mau nitip?" Jelas Keira.
"Mau kemana?" tanya bunda lagi.
"Mau jalan-jalan ke mall."
"Sama Vano juga?"
"Gak, Vano sama keluarganya lagi ke Singapura dari hari Jumat kemarin. Nanti malem katanya baru balik." Ujar Keira yang sudah di kursi meja makan sambil menyomot roti bakar yang dibuat oleh bundanya. Bunda Rima sudah mendengar semua cerita Keira mengenai permintaan Vano dan Reihan. Ternyata sudah satu minggu berlalu semenjak malam itu.
Flasback On,
"Sudah pulang Kei?" tanya bunda Rima yang melihat Keira hendak melangkah naik ke lantai atas.
"Bunda belum tidur?" tanya Keira balik dan mengurungkan niatnya untuk naik ke atas. Keira malah membuntuti bundanya yang sedang berjalan ke dapur.
"Ini mau tidur. Tapi mau ambil minum dulu." Jelas bunda Rima berjalan ke arah dispenser. "Bagaimana tadi makan malamnya? Kayaknya kalian udah deket?" kepo bunda Rima.
"Ishhhh. . . gak tau lah bun. Orang tadi dia jemput Vano terus ajak Keira keluar gitu aja." Ujar Keira sambil duduk di kursi meja makan.
"Ya siapa tahu aja kan bunda mau punya mantu dalam waktu dekat ini." Gurau bunda Rima yang menyusul duduk di samping Keira.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA (SELESAI) PINDAH LAPAK KE KUBACA
Romantizm#1 in Acak 11/10/2020 #1 in Duda 19/10/2020 #1 in Guru 05/11/2021 #34 in Trauma 02/04/2021 #6 in Roman 10/08/2021 #18 in Cinta 04/09/2021 #11 in dokter 03/03/2022 Kegagalan yang dialami oleh kedua orang tuanya membuat Keira enggan untuk menjalani...