(14) Mianhe Oppa

955 108 2
                                    

Seminggu telah berlalu.  Selama seminggu  kemarin dita menjalani hari harinya untuk bekerja dan berlatih bersama member SN lainnya.  Disela sela jadwalnya juga dita bertemu dengan taeyong.  Mereka kini semakin dekat.  Selain itu dita makin sering bertemu dengan kai,  lebih tepatnya tak sengaja bertemu.  Dita juga sebenarnya merasa aneh karena begitu sering bertemu kai.  Pikir dita mungkin kebetulan karena beberapa kali ia bertemu kai saat ia sedang bersama taeyong, yak dita tahu kai dan taeyong berteman dekat jdi saat taeyong bertemu kai maka dita juga bertemu dengan kai karena sedang bersama taeyong.  Namun selain saat dengan taeyong dita juga sering tak sengaja bertemu kai.  Sampai saat ini dita masih merasa canggung dengan kai karena sikap kai masih sedikit dingin pada dita. Namun dibalik sikap dinginnya pada dita , kai juga seperti perhatian pada dita.,contohnya saat tak sengaja bertemu  dijalan kai selalu menawari tumpangan pada dita,  saat ia bertemu di toko buku kai membantu dita mengambilkan buku yg ada dirak tinggi yaa walaupun setelah itu kai langsung pergi dengan dingin namun bagi dita kai adalah orang yg seperti di drama drama yg ia tonton,  dingin namun perhatian pada orang ia sukai. Namun bedanya bagi dita kai hanya perhatian padanya karena dita dekat dengan temannya yaitu taeyong.  Untuk doyoung,,,, yahh dita masih membalas pesan doyoung karena dita menghargai doyoung sebagai temannya namun dita selalu berusaha menolak ajakan doyoung untuk pergi berdua.  Namun hari ini entah kenapa doyoung menelepon dita berkali kali.  Saat dita mengangkat nya ternyata doyoung mengajak jalan dita.  Awalnya dita menolak namun doyoung terus membujuk dita.  Karena tak enak terus menolak ajakan doyoung akhirnya dita menerima ajakan doyoung itu. Terlebih doyoung adalah teman idol pertamanya jdi dita tak enak jika terus menolak ajakan doyoung.

.
.
.
Sore hari tiba.  Dita kini telah berada di sebuah kafe tempat ia janjian dengan doyoung. Dita memilih duduk di sudut kafe dekat jendela.  Kafe itu sangat sepi , tak ada pengunjung lainnya selain dita. Tak lama doyoung pun tiba. Saat dita bertanya kenapa kafe itu sepi, doyoung menjelaskan bahwa  ternyata kafe itu telah ia sewa jdi tak ada pelanggan lain yg datang dan pegawai yg bertugas juga hanya 2 orang dan menyuruh mereka agar tak membocorkan  bahwa doyoung dan dita makan bersama disana. Mereka berbincang akrab layaknya teman biasa bagi dita. Mereka berbincang dan menyantap pesanan mereka.  Disela sela itu mereka juga berfoto berdua.  Mereka meminta tolong salah satu pegawai disana untuk mengambil foto. 

Setelah berfoto mereka kembali duduk dan melanjutkan berbincang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
Setelah berfoto mereka kembali duduk dan melanjutkan berbincang. 
Tanpa disangka hari itu tiba tiba doyoung menyatakan perasaannya pada dita.

" dita.. " panggil doyoung dengan suara lembut.

" wae? " sahut dita sambil meminum minumannya.

" hmm aku sebenarnya sudah lama ingin mengatakan ini padamu dan kupikir aku harus mengatakannya sekarng" lanjut doyoung

" katakan saja oppa" ujar dita yg masih melanjutkan meminum minumannya

" aku suka padamu dita..  Maukah kau menjadi pacarku? " tanya doyoung yg membuat dita tersedak

" uhukk.. Uhuk.. " batuk dita tersedak minumannya karena kaget mendengar ucapan doyoung barusan.

Doyoung mengelap mulut dita dengan tissue  namun dita segera mengambil tisu itu dan mengelap mulutnya sendiri.

" hmm oppa...  Mianhe aku.. " jawab dita belum menyelesaikan kalimatnya namun kemudian diputus oleh doyoung .

" ee dita kau tak harus menjawabnya sekarang.  Kau bisa memikirkannya dulu" ucap doyoung yg sepertinya tahu bahwa dita akan menolaknya.

" ani oppa aku harus menjawabnya sekarang" yakin dita

" oppa mianhe..  Aku tidak bisa menjadi pacarmu.  Aku hanya ingin berteman denganmu,  aku nyaman berteman dengan mu oppa" jawab dita menjelaskan.

" apa kau tak bisa memikirkannya lagi? " kata doyoung dengan wajah tersenyum sedih memohon pada dita.

" oppa mian,  aku sudah nyaman berteman denganmu"

" apa karena kau sudah menyukai orang lain? " tanya doyoung

" itu...  Akuu...  Eee..  Sepertinya  iya oppa aku sudah menyukai seseorang" ucap dita tak enak.

" ok baiklah tak apa.  Tapi kau ingat dita aku akan selalu ada untukmu,  jika nanti kau sedih atau butuh bantuan panggil saja aku. Aku akan dengan senang hati menghampirimu" ucap doyoung dengan tulus pada dita.

" hmm gomawo oppa.  Kau memang teman yg selalu baik dan dpt diandalkan " kata dita tersenyum pada doyoung.

Merekapun kini meninggalkan kafe itu dan doyoung mengantar dita ke dormnya.  Di depan dorm soodam dan lea tak sengaja melihat dita turun dr mobil doyoung terlebih lagi ia melihat doyoung  turun dari mobilnya dan memeluk dita.  Sebenarnya doyoung tadi memeluk dita karena doyoung merasa sedih atas kejadian tdi di kafe dan doyoung meminta izin untuk memeluk dita , katanya ini pelukan persahabatan alasan doyoung  dan ditapun menerima pelukan itu karena ia benar benar menganggap itu adalah pelukan persahabatan mereka.  Namun kini yg ada dipikiran soodam adalah dita dan doyoung  mungkin memiliki hubungan lebih.  Soodam kemudian masuk ke dormnya dengan kesal dan lea pun menyusul soodam dengn binggung. Sedangkan dita tak melihat soodam dan lea tdi.  Doyoung pun pergi dan dita masuk ke dormnya.

" aku pulang " ucap dita memasuki dorm.

" dit kamu ada hubungan apa dengan doyoung? " tanya lea yg kini sedang duduk diruang tengah dengan member lainnya.

" aku hanya berteman dengannya eonni,  wae? " jawab dita

" ani aku hanya bertanya saja " lanjut lea mengangguk paham.

" bohong" kata soodam pelan yg tak bisa didengar jelas oleh para member

" kenapa soodam ? Kau bicara apa barusan? " tanya jinny yg dianggukkan member lainnya penasaran

" ani aku tak bilang apa apa" balas soodam sewot kemudian masuk kekamarnya sedikit membanting pintu yg membuat member lainnya kaget.
.
.
.
.

DILEMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang