(22) Pergi Oppa!!!

853 103 3
                                    

Beberapa hari kemudian...
.
Mulai dari hari dita bertemu membernya,  taeyong terus berusaha menghubungi dita namun pesannya jarang dibalas oleh dita,  teleponnya bahkan tak pernah diangkat dan dita selalu menolak diajak bertemu oleh taeyong.  Dita selalu mencari cari alasan untuk  menjaga jarak dari taeyong. Hubungan taeyong dengan kekasihnya itu makin hari makin berjarak.  Taeyong merasa terus dihindari oleh dita kekasihnya itu.

Seminggu kemudian hubungan taeyong dan dita tak juga membaik,  malah dita semakin menjauh , yg tadinya dita masih mau membalas pesan taeyong walaupun tak intens namun sekarang dita tak pernah membalas pesannya  sama sekali.  Taeyong tak ingin hubungannya semakin hancur ia ingin mempertahankan hubungan pacarannya itu dengan dita.  Yaa taeyong dan dita saat ini masih berstatus pacaran,  tidak ada ucapan putus diantara mereka jdi walaupun dita menjaga jarak dari taeyong  namun ia masih pacaran dengan taeyong. 
Karena semakin tak tahan dengan sikap dita,  taeyong  kemudian  berusaha menelepon dita untuk mengajak dita bertemu.  Taeyong berniat menyuruh dita tak usah pedulikan ucapan membernya.  Namun sedari tadi dita tak mengangkat telepon darinya. 
Dita kini hanya memandangi ponselnya  dengan air mata yg menetes di pipinya.  Dita sudah bertekat menjaga jarak dari taeyong. 
Taeyong kini semakin cemas.  Ia takut dita senakin mengikuti permintaan membernya untuk menjauhinya bahkan akan memutuskan hubungan.  Tak pikir panjang taeyong kemudian keluar mengendarai mobilnya ke dorm SN.  Ia berniat menemui dita ke dormnya langsung. 

Dita saat ini sedang sendirian di dormnya.  Member SN lainnya sedang makan siang diluar. Tadinya mereka mengajak dita juga tapi dita tidak mau ikut dan memilih tetap di dorm.

Tok.. Tok.. Tok..
TOK...TOK .....TOK ...TOK.  ..
Taeyong  mengetuk pintu dorm SN itu semakin keras.  Dita yg sendirian di dalam itu kemudian membuka pintu.  Setelah membuka pintu dan melihat ternyata taeyong yg datang , kemudian dita berusaha menutup pintu itu namun taeyong lebih cepat menahan pintu itu.  Taeyong kemudian masuk secara paksa ke dalam dan mengamati sekilas dorm itu dan mengetahui bahwa dita sendirian di dorm saat ini. 

" oppa kenapa kau kesini" ucap dita

" keluar sekarang!!  Bagaimana kalau ada yg melihatmu " lanjut dita sambil berusaha membawa taeyong ke arah pintu.  Namun tenaga dita tak cukup karena taeyong terus menahan diri mempertahankan posisinya itu.
Kemudian taeyong memeluk dita erat membuat dita kaget. 
" oppa lepaskan aku.. Kau kenapa sebenarnya? " kata dita yg berusaha melepaskan pelukan taeyong namun pelukan itu malah semakin erat membuat dita tak bisa bergerak.

" kenapa kau begini dita? " ucap taeyong yg memeluk dita erat meluapkan rasa rindunya.

" jangan begini dita..  Jangan  menjauhiku!!  Jangan mengabaikan pesan dan teleponku!! .. Jangan turuti perkataan memberku!!.   Jangan tinggalkan aku" ucap taeyong yg kini mulai menangis dalam pelukan itu.  Dita merasa sesak mendengar ucapan taeyong barusan apalagi menyadari bahwa kekasihnya itu menangis.  Dita menahan air matanya agar tak menetes juga,  ia tak mau menangis disini.

" oppa lepaskan aku dulu.   Kita duduk dulu  dan bicara baik baik" ucap dita.  Awalnya taeyong enggan melepas pelukan itu namun akhirnya ia menuruti perkataan dita. 

Kini dita dan taeyong duduk di sofa ruang tengah dorm SN.  Mereka duduk bersebelahan dan taeyong masih memegang erat tangan dita  seperti takut dita meninggalkannya.

" oppa .. Lain kali jangan datang ke dormku seperti ini,  nanti ada yg lihat " ucap dita

" aku tak peduli..  Yg aku pedulikan sekarang hanya aku ingin bertemu denganmu" balas taeyong menatap dita.  " aku minta padamu kembalilah seperti dita yg dulu.  Lupakanlah permintaan memberku padamu waktu itu.. Bisakan? " lanjut taeyong.

" aku masih dita yg dulu oppa.  Aku masih dita yg selalu ingin melihatmu bahagia" balas dita

" kenyataannya tidak begitu dita..  Kau menjauhiku dan itu membuatku sedih bukannya bahagia"

" aku hanya ingin membuatmu dan grubmu kembali seperti  dulu saat kau belum mengenalku.  Mungkin kini kau sedih , tapi aku yakin dengan berjalannya waktu kau akan terbiasa tanpaku dan kau akan bahagia lagi seperti dulu sebelum ada aku" ucap dita menahan tangisnya.

" tidak..  Aku tidak mau!!! Aku mohon dita jangan begini jebal!! " kata taeyong frustasi.

" tapi opp" ucap dita terpotong karena taeyong tiba tiba menciumnya.  Dita berusaha memberontak dan melepaskan ciuman taeyong itu namun taeyong tak melepaskannya dan makin mencium dita dengan kasar.  Dita yg tak membalas ciuman itu dan malah berusaha melepaskan bibir taeyong itu mebuat taeyong menggigit bibir dita sehingga membuat dita berteriak kesakitan dan alhasil membuka mulutnya yg kemudian digunakan taeyong untuk semakin memperdalam ciumannya.  Dita terus berusaha melepaskan namun tak bisa juga karena taeyong makin mencium dita semakin kasar.  Dita kini mulai menangis karena perbuatan kekasihnya itu.  Taeyong yg menyadari dita menangispun mulai melepaskan ciumannya itu.  Taeyong terlihat frustasi melihat dita menangis karena nya.

" dita maafkan aku...  Aku tak bermaksud begitu..  Aku hanya tak ingin kau pergi dariku..  Maafkan aku" ucap taeyong memohon pada dita yg kini masih menangis.

Dita tak menyangka perbuatan taeyong barusan.  Selama ini taeyong selalu lembut padanya, namun hari ini taeyong menciumnya dengan paksa dan kasar.  Dita merasa bingung sekarang apa yg harus ia lakukan,  disatu sisi ia tak ingin kehilangan taeyong juga,  namun disisi lain ia tak mau membuat taeyong bermasalah dengan grubnya apalagi jika nanti bisa merusak karir taeyong. 

" oppa sebaiknya kau pulang sekarang" ucap dita yg mulai mengontrol menghentikan tangisnya.

" tidak..  Aku tidak akan pulang sampai kau janji tidak akan mengabaikan aku lagi" bantah taeyong.

" oppa pulang sekarang!! " perintah dita yg sedikit menaikan nada bicaranya.

" tapi dit.. " ujar taeyong yg terpotong dengan ucapan dita

" pergilah oppa!! " ucap dita yg kini semakin menaikkan nada nya.

Taeyong yg melihat dita berteriak itu menyadari situasinya tak memungkinkan untuk menyelesaikan masalahnya sekarang.  Taeyong takut jika terus memaksa malah dita nanti akan meminta putus padanya.  Maka taeyong pun mau keluar dr dorm itu dan pergi meninggalkan dita .

Taeyong kembali ke dormnya dan menghampiri member lainnya yg kini sedang ada di ruang tengah.  Taeyong marah kepada member lainnya karena karena mereka dita menjauhinya.  Member lainnya hanya bisa diam merasa bersalah dan meminta maaf pada taeyong namun taeyong tetap masih marah. Taeyong kemudian masuk ke kamar nya.  Semua member bingung harus melakukan apa . Namun ada satu orng yg tak mempedulikan hal itu.  Doyoung,  ya .. Dia tak peduli dan malah senang karena hubungan taeyong dan dita semakin menjauh.  Doyoung  tak rela dita berpacaran dengan salah satu member grubnya.  Jika ia tak bisa memiliki dita, maka member lainnya juga tak boleh memiliki dita,  itu yg dipikirkan doyoung.
.
.
.
Di dorm SN dita masih menangis dikamarnya.  Member lainnya kini sudah pulang ke dorm dan melihat dita menangis, mereka sudah tahu masalah dr beberapa hari yg lalu dijelaskan soodam.  Kini mereka membiarkan dita sendiri menangis dikamar karena dita meminta waktu untuk sendiri  jdi member lainnya paham bahwa dita tidak ingin diganggu.

DILEMA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang