JW ' 16

9.5K 730 30
                                    

sebelum baca alangkah baiknya taburi bintang dulu , satu bintang yg kalian ksih udh buat aku seneng kok , apalgi klo di taburi di setiap part , mkin bahagia hati ini 🙂

follow - vote - komen - dan share
Klo klian suka sma crita aku . Simpel bund

selamat baca ❤



~~~




Jaehyun mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan malam yang cukup lengang menuju hotel yang di beritahu orang itu.

Sekitar tiga puluh menit Jaehyun baru sampai di basement hotel. Keluar dari dalam mobil dan berjalan memasuki lift, menekan tombol lantai paling teratas.

Pintu lift terbuka tepat di lantai paling atas, tinggal menaiki beberapa anak tangga baru sampai pada atap hotel berbintang yang berada di tengah-tengah kota Seoul.

Cklek

Jaehyun membuka pintu yang langsung di sambut oleh hembusan angin malam yang menerpa wajah tampannya.

Kaki panjang Jaehyun melangkah mendekati seseorang berbadan tidak kalah tinggi darinya yang sedang berdiri membelakangi, memakai jaket kulit hitam dan topi hitam yang bertengger pada kepalanya, dengan kedua tangan di masukkan ke dalam saku celana.

Merasa ada yang menghampiri, orang itu pun lantas membalikkan badan yang langsung melihat orang yang dia tunggu-tunggu.

Seringaian terlihat dari wajahnya yang setengah tertutup oleh topi. Membuat Jaehyun hanya bisa melihat bagian hidung dan bawahnya saja, karena mata pria itu tertutup topi, di tambah cahaya remang-remang yang tidak mudah bagi Jaehyun melihat siapa orang itu.

Walaupun sebenarnya dia tau siapa pria itu.

"Hai! long time no see, brother." sapa pria itu, mengangkat sedikit topinya memperlihatkan wajahnya pada Jaehyun.

Decihan Jaehyun luncurkan. "Brother? Cih!"

Mendengar sahutan yang terlihat jelas tidak suka itu berhasil membuat pria di hadapan Jaehyun tertawa, seakan ada hal yang lucu baru saja terjadi.

Jaehyun mendelik tidak suka, kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana saat angin malam terasa dingin.

"Apa mau lo?" tanyanya dengan suara datar.

"Santai, kita udah lama gak ketemu empat mata. Gak ada niatan basa basi dulu gitu??" ucap pria itu sangat santai, membuat Jaehyun berdecak kencang.

Tidak ingin membuang tenaga berbicara pada orang itu, Jaehyun memilih untuk berjalan menuju sisi atap, membelakangi pria itu.

Matanya menatap hamparan cahaya dari gedung-gedung kota yang terlihat cantik ketika di lihat dari ketinggian, membuat emosinya mulai menurun. Walaupun kehadiran orang di belakangnya itu akan selalu membuat Jaehyun emosi, walaupun hanya menyebut atau mendengar namanya saja.

Merasa di abaikan, pria itu ikut berjalan menghampir Jaehyun, berdiri di sebelah Jaehyun dengan mata ikut menatap lurus ke depan.

"Gue cuman mau kasih informasi dari ayah buat hadir di acara pertemuan nanti di LA." pria itu kembali membuka suara.

"Gue udah tau." sahut Jaehyun, dingin.

"Dan gue sekalian mau kasih tau lo." kepalanya menoleh menatap Jaehyun. "Jaga baik-baik istri lo sebelum ayah tau siapa jati diri istri lo sebenarnya."

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang