JW ' 04

14.3K 999 26
                                    

yg gk vote
saya doain nilai ulangannya nol.


~~~





Jaehyun berjalan menuju ruang tengah rumahnya. Pakaiannya kini sudah berantakan, dasi yang entah ilang kemana, jasnya yang di tenteng asal, lengan kemejanya yang di gulung sampai sikut dengan kedua kancing teratas di buka memperlihatkan dada bidangnya, dan juga keadaan rambutnya yang benar-benar berantakan, di tambah wajah kusut dan lelah yang di lihatkan Jaehyun.

Terlihat sangat jelas kalau pria itu sedang kelelahan setelah seharian bekerja di kantor.

Jinna menuruni tangga karena mendengar suara mobil terparkir di halaman rumah, membuatnya berfikir kalau Jaehyun baru aja pulang.

Begitu melangkah mendekati sofa, Jinna sudah di lihatkan oleh penampilan Jaehyun yang berantakan. Duduk di atas sofa dengan kedua tangan merentang di atas kepala sofa, dengan kepalanya yang mendongak ke atas memejamkan kedua matanya.

Seketika Jinna terdiam melihat penampilan Jaehyun yang terlihat sangat hot di matanya. Oh tidak-tidak! Ada apa dengan pikiran Jinna?!

Wanita itu segera menggelengkan kepala, mengusir pikiran anehnya. Lalu melangkah mendekati sofa, duduk di sebelah Jaehyun setelah mengambil jas pria itu yang di simpan asal di lantai.

"Jaehyun bangun." Jinna menepuk pelan pipi kanan pria itu, berniat membangunkannya. Namun dengan mudah Jaehyun menarik tangan Jinna, membuat wanita itu terkejut saat wajahnya hampir menubruk wajah Jaehyun yang matanya masih terpejam.

"J–jae, apa-apaan sih?!" protes Jinna, karena seenaknya di tarik begitu saja.

Perlahan Jaehyun membuka matanya yang langsung menemukan wajah Jinna di depan wajahnya, sedang menampilkan ekspresi kesal. Jaehyun tersenyum, membuat lesung pipinya muncul.

"Gini ya, rasanya punya istri. Capek pulang kerja, tapi pas udah liat muka lo rasa capek gue ilang seketika." Jaehyun mengucapkannya dengan mata yang menatap jail Jinna.

"Lebay! Lepasin, ih!" Jinna memberontak agar Jaehyun melepas genggamannya. Tapi bukan Jaehyun namanya, dengan jail Jaehyun menarik kembali tangan Jinna sampai membuat wanita itu menabrakan tubuhnya pada dada bidang Jaehyun, Jinna bisa merasakan hembusan nafas Jaehyun karena jarak mereka yang benar-benar deket banget.

"Gak semudah itu, sayang." suara Jaehyun berubah menjadi rendah dan berat, berhasil membuat bulu kuduk Jinna tegang.

"Gue capek." tanpa terduga Jaehyun menarik tubuh Jinna ke dalam pelukannya, kembali membuat si empu merasa kaget.

Jaehyun menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Jinna, menghirup dalam-dalam udara yang beraroma wangi khas tubuh Jinna di lehernya.

Jinna tetap diam, bingung harus melakukan apa. Sedangkan Jaehyun semakin mengeratkan pelukannya, memejamkan mata menikmati aroma tubuh Jinna yang seketika membuatnya nyaman.

Mereka diam, tidak ada yang membuka suara sampai dengkuran kecil terdengar oleh Jinna. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Jaehyun, masih dengan posisi memeluk tubuhnya.

"Jaehyun?" panggil Jinna, memastikan apa pria itu beneran tidur atau tidak.

Namun tidak ada balasan darinya, perlahan Jinna menarik kepala Jaehyun dengan hati-hati dari pundaknya. Dan benar, Jaehyun sudah memejamkan matanya rapat-rapat, tertidur dengan pulas sampai dengkuran halus keluar darinya.

Jinna menggelengkan kepalanya, menangkup wajah Jaehyun dengan kedua tangannya. Membuat pria itu terlihat sangat lucu seperti seorang bayi.

Kekehan kecil Jinna loloskan saat Jaehyun sedikit menggeliat di dalam tangkupan kedua tangannya.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang