eh sumpah emosi saya kak yg votenya dikit banget dri yg baca - !!
~~~
Pagi ini Jinna bangun lebih awal, dia mendapatkan jadwal kelas tambahan dari dosen pembimbing, yang membuatnya untuk berangkat tampil ke kampus.
Sekarang baru pukul 06.36, Jinna baru saja keluar dari kamar mandi lengkap dengan pakaian rapih. Berjalan menuju meja rias, mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambut yang basah karena keramas.
Matanya melirik ranjang yang di isi oleh Jaehyun, masih tertidur nyenyak dengan posisi tengkurap.
Tanpa sadar Jinna terkekeh melihat wajah lucu Jaehyun saat tidur.
Pulang jam berapa dia?
Jinna tidak tau jam berapa pastinya Jaehyun pulang, hanya saja pas pukul tiga pagi suaminya itu sudah berada di sisi Jinna, dengan posisi memeluknya dari belakang ikut tertidur.
Kalau tidak salah cium, indra penciuman Jinna menghirup bau alkohol pada tubuh Jaehyun.
Apa semalam Jaehyun minum?
Tidak mau larut dalam pikirannya, Jinna segera menyelesaikan sesi rias nya.
Setelah itu kakinya melangkah keluar meninggalkan kamar menuju dapur untuk menyiapkan bekal sekaligus sarapan buat Jaehyun.
Sekitar dua puluh lima menitan Jinna selesai dengan urusan dapurnya, hanya membuat empat buah sandwich saja. Dua untuknya dan dua untuk Jaehyun sarapan.
Merasa semuanya selesai, Jinna kembali berjalan menuju lantai dua, lebih tepatnya kembali ke kamar.
Jaehyun masih tertidur dengan pulas tanpa merasa terganggu sedikit pun oleh suara-suara yang Jinna timbulkan.
Kakinya melangkah memasuki walk in closet. Mengambil satu kemeja biru tua dengan pasangan celananya, dasi hitam dan jas hitam dari lemari. Lalu di simpan ke sofa yang ada di dalam, merapihkannya agar saat Jaehyun mau berangkat ke kantor tidak pusing lagi mencari pakaian.
Ya, walaupun memang ini kewajiban yang sering Jinna lakukan.
Selesai mengurus kebutuhan Jaehyun, Jinna kembali menghampiri suaminya itu yang sudah mengubah posisi menjadi terlentang.
Di hampirinya, duduk di sisi ranjang menghadap Jaehyun yang masih tertidur.
Jinna terkekeh pelan, tangannya bergerak mengesup lembut pipi suaminya itu.
"Hey, bangun. Kamu gak kerja, hm?" ujar Jinna sangat lembut dan pelan.
Merasa sedikit terganggu, Jaehyun menggeliatkan badannya menjadi menghadap Jinna.
Seulas senyum terukir pada wajahnya. "Jaehyun bangun, aku udah siapin sarapan di atas meja sama baju kerja kamu di sofa."
"Aku ada jadwal pagi, bangun cepet. Atau aku tinggal aja langsung ya?" ancam Jinna, yang malah langsung membuat Jaehyun membuka matanya.
Kedua sudut bibir Jinna semakin naik, menampilkan senyuman manis.
Kening Jaehyun mengerut, antara silau dengan cahaya matahari dari jendela yang tidak tertutup tirai dan merasa heran dengan Jinna yang sudah berpakaian rapih.
"Mau kemana?" tanya Jaehyun, seraya mengucek matanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Aku mau kuliah, ada jadwal pagi." jawab Jinna, tangannya mengusap kembali pipi Jaehyun. "Semalam kamu minum, ya??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaehyun's wife
Fanfiction[END] "Mau tau rasanya jadi istri Jaehyun?? Rasanya... Ahh! Mantav." #1 in pasangan ▨ wife series : book I ⎙ © sraily_pxy ˖ ݁ ، Ꮺ