JW ' 41

6.5K 442 11
                                    

hy !

follow - vote - komen - share

Selamat baca ♡



~~~


"Jinna! Ya ampun sayang kamu gakpapa??" Rena berseru khawatir begitu membuka pintu kamar rawat Jinna, wanita itu sudah di pindahkan ke kamar rawat VIP.

Mama Jinna langsung menghampirinya dengan raut wajah khawatir, di susul di belakang sang papa ikut berjalan menghampiri ranjang Jinna. Sedangkan Jaehyun berjalan mundur, memberi akses anak dan orang tua itu untuk berbicara.

"Mama? Papa? K–kapan kalian pulang??" kaget Jinna melihat kehadiran orang tuanya.

"Apa sekarang itu yang penting?" Johnny balik bertanya dengan wajah datar, membuat Jinna menelan ludahnya kasar.

"Jaehyun, apa yang terjadi??" karena tidak mendapat jawaban dari sang anak, maka Rena bertanya pada Jaehyun.

"Jinna ..." Jaehyun melirik Jinna yang sedang menggelengkan kepalanya pelan, lalu matanya kembali menatap sang ibu mertua. "Jinna sak—"

"Jinna gakpapa ma!" sela Jinna cepat, membuat mereka bertiga menatapnya.

"Mama gak yakin, jangan berani berani bohong ke mama, ya." Rena memicingkan matanya tidak suka.

Memang ikatan batin ibu dan anak kuat, sampai saat anaknya berbohong pun ibunya tidak percaya dan mengetahuinya.

Kepala Jinna langsung menunduk karena rasa sesak kembali datang, bagaimana dia akan menjelaskannya? Apa respon orang tuanya kalau tau putrinya baru saja di lecehkan pria lain? Jinna tidak bisa membayangkannya tolong!

"Hey, kok nunduk. Kamu kenapa sayang?? Gak mau cerita ke mama sama papa, hm?" Rena merubah suaranya menjadi lembut, bokongnya ia dudukkan di atas ranjang rumah sakit Jinna. Dagu sang anak ingin ia angkat, namun sebelum itu terjadi Jinna langsung memeluk Rena begitu erat dan kembali menangis.

Rena panik, tidak ada yang tidak panik ketika sang anak menangis tiba-tiba dalam posisi wanita itu sakit. Pikiran negatif mulai bermunculan memenuhi pikiran sang mama, tapi dengan cepat ia menyingkirkannya dan lebih memilih untuk membalas lembut pelukan anak satu satunya itu.

Johnny yang sedari tadi diam menyimak interaksi antara ibu dan anak itu pun mulai angkat suara. Kepalanya langsung menoleh pada Jaehyun yang berdiri beberapa jarak darinya.

Sorotan tajam dan penuh intimidasi Johnny berikan pada Jaehyun, membuat pria itu seketika menelan ludahnya kasar.

"Jelaskan Jaehyun, apa yang terjadi pada Jinna." titah Johnny, aura tegas nya muncul.

Jaehyun pun menjelaskan secara rinci sumber permasalahan sampai Jinna masuk rumah sakit tanpa menyebutkan siapa pelakunya, itu pun ia beranikan karena tidak mau menimbulkan kecurigaan di ayah mertuanya.

Tangisan Jinna semakin kencang dan terdengar pilu, tanpa sadar pula air mata lolos melewati pipi Rena yang mendengar cerita Jaehyun. Tangannya pun semakin memeluk erat sang putri, mengusap punggungnya begitu lembut dan menenangkan agar sang anak tidak terlalu larut dalam tangisan.

Tanpa sadar kedua tangan Johnny sudah terkepal kuat dengan rahang kokohnya yang mengeras. Pria berusia empat puluhan itu sedang menahan emosi agar tidak meninju siapapun orang yang ada di dekatnya, dia benar benar marah saat anaknya mendapatkan marabahaya.

"Sialan!" umpat Johnny, giginya menggertak dan menahan geraman.

Jaehyun langsung menunduk, dia sangat merasa bersalah pada ayah mertuanya karena tidak benar menjaga Jinna.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang