JW ' 06

13.8K 736 22
                                    

knp gk di vote?





~~~





Jinna mendorong dada Jaehyun sampai duduk di sisinya, mereka terkejut dengan teriakan dari Yuta yang baru saja masuk ke dalam ruangannya tanpa mengetuk.

Atau sudah mengetuk tapi Jaehyun dan Jinna tidak mendengarnya.

Jaehyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sedangkan Jinna memperbaiki pakaiannya yang berantakan. Dia benar-benar malu karena baru saja di ciduk oleh teman Jaehyun.

Yuta berdiri membelakangi mereka, bagaimana tidak? Yuta baru saja mempergoki kedua pasangan itu yang sedang bercumbu. Ahh, gila saja!

"Ekhm! A–ada apa, Ta??" Jaehyun berdehem canggung.

"Gue ganggu lo berdua nih?? Dahla, tar aja gue ngomongnya. Nanti gue balik lagi." Yuta berbicara tanpa menghadapnya, dan berjalan menuju pintu keluar.

"Penting? Kalo penting buruan." ucap Jaehyun, berdiri dari duduknya dan berjalan menuju meja kerja.

"Gue ganggu gak, nih??" tanya Yuta, membalikkan badan menghadap Jaehyun, melirik Jinna sebentar dan kembali menatap Jaehyun.

Jinna memalingkan wajahnya saat mata Jaehyun bertemu dengan matanya beberapa saat. Jinna merasa malu, karena baru kali ini dia di pergoki sedang bercumbu. Arghh!! Ingin rasanya Jinna menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Jaehyun—eh? Lautan maksudnya!

"Ekhm!" Jaehyun menggelengkan kepala setelah berdeham.

Yuta berjalan menghampiri Jaehyun, membuka tab yang dia bawa tadi dan di serahkan pada Jaehyun.

Mereka berdua berbincang membicarakan sesuatu yang tidak Jinna mengerti, wanita itu hanya menyimak. Memandangi mereka berdua yang sedang berbicara serius tanpa satupun ia pahami.

"Yaudah, lo jaga-jaga aja. Dan ya, tolong lo hubungi seseorang yang bisa pasang CCTV di rumah gue." ucap Jaehyun, memperintahkan Yuta yang langsung di jawab anggukan.

"Oke, gue peringatin sekarang lo hati-hati." Yuta melirik Jinna yang sedang menatap mereka dengan kening mengerut, lalu Yuta berbisik pada Jaehyun. "Karena gue yakin, mereka pasti ngincar istri lo. Dan sekarang mereka lagi mancing lo dari keluarga Jinna, beruntung orang tuanya baik-baik aja, gak sampe di buat mati. Tapi lo harus hati-hati."

Jaehyun mengangguk tegas mendengar bisikan Yuta padanya. "Lo tenang aja, gue bakal hati-hati."

"Kenapa??" Yuta dan Jaehyun menoleh pada Jinna, begitu dia membuka suara. "Kecelakaan mama sama papa ada hubungannya sama kalian??"

Yuta melirik Jaehyun, karena tidak mungkin dia menjawabnya, sedangkan sang suami sedang ada di sana.

"Nggak, bukan gitu." jawab Jaehyun.

"Terus apa?? Tadi gue denger kalian bawa nama-nama keluarga gue, maksud nya apa??" tanya Jinna, karena penasaran dan juga takut kalau yang dia pikirin ternyata benar.

Jaehyun menggelengkan kepalanya. "Nggak, Jinna. Maksud Yuta kita harus hati-hati, karena orang tua lo pasti punya banyak musuh di bisnis, makannya gue mau berinisiatif buat jagain mama papa."

Yuta mengangguk, menyahuti ucapan Jaehyun. "Iya, Na. Tenang aja, gada maksud apa-apa dari ucapan gue tadi."

Jinna menatap curiga kedua pria di hadapannya, menghela nafas dan mengangguk. "Yaudah. Jae, gue ngantuk."

"Masuk kamar aja, sebelah sana." Jaehyun menunjuk pintu yang ada di sudut ruangan, kamar kecil di dalam ruangan Jaehyun yang biasanya dia gunakan Jaehyun jika tidak sempat pulang ke rumah.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang