JW ' 03

15.9K 792 31
                                    


Jinna membuka matanya, mendapati Jaehyun yang sudah tidak ada di atas ranjang. Matanya menelusuri kamar mencari keberadaan Jaehyun. Namun nihil, dia tidak menemukan batang hidung suaminya itu.

Jinna memutuskan untuk bangun, berjalan menuju kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi, Jinna keluar dari kamar berjalan menuju dapur untuk menyiapkan sarapannya bersama Jaehyun.

Saat sampai di dapur, Jinna di buat terkejut dengan seorang pria yang sedang membelakanginya, sibuk dengan alat dapur.

Kakinya melangkah menghampiri pria itu, yang tak lain adalah Jaehyun, suaminya sendiri. Begitu berdiri di sebelahnya, Jaehyun menoleh dan tersenyum tipis melihat kehadiran Jinna di sampingnya.

"Udah bangun?" tanya Jaehyun, basa basi.

"Hmm. Lo kok gak bangunin gue sih?? Ini kan kerjaan gue." protesnya melihat Jaehyun yang sibuk dengan beberapa sayuran yang di potong.

"Gue gak tega bangunin lo yang tidur nyenyak banget, lagian masak itu bukan kewajiban istri yang harus di penuhi, suami juga bisa ngelakuinnya selagi bisa....dan gak males." cengiran yang memunculkan lesung pipi Jaehyun membuat pagi hari Jinna terasa manis, melihat pria di hadapannya.

"Bagus deh lo gak pemales juga, jadi gue gak perlu repot-repot masakin buat lo." Jinna menyandarkan pinggangnya pada pinggiran wastafel dapur, bersandar menghadap Jaehyun yang tetap sibuk dengan alat dapurnya.

"Tapi lo tetep harus ngelayanin suami lo." kepalanya menengok menatap jail dan menggoda pada Jinna. "Apalagi di ranjang."

Kedua matanya membola, mendengar ucapan Jaehyun yang sangat frontal. Bisa di rasakan kini kedua pipinya memerah karena malu, Jaehyun sialan!

"Dih? Apaan!" protes Jinna, melipat kedua tangannya di depan dada.

Cup!

"Dah, jangan marah-marah masih pagi." Jaehyun mengecup sekilas bibir ranum Jinna, yang berhasil membungkam mulutnya.

Tanpa memperdulikan Jinna yang sudah merona salah tingkah, Jaehyun kembali fokus pada masakannya seakan tidak terjadi apa-apa.

"L–lo gak ke kantor?? K–katanya hari ini kerja, jam berapa??" tanya Jinna setelah diam.

"Ya, nanti jam 10."

Jinna melirik jam dinding yang berada di ruang tengah, keliatan dari dapur. Lalu beralih menatap Jaehyun lagi. "Yaudah sana mandi, udah jam sembilan. Biar gue yang lanjutin masaknya."

Jaehyun menoleh ke arah Jinna, dan melirik jam dinding di belakangnya baru setelah itu menengok kembali ke Jinna.

"Nih, gue mandi dulu." Jaehyun menyerahkan pisau yang di gunakan untuk memotong daun bawang ke Jinna, yang di terima olehnya.

Setelah itu Jaehyun pergi meninggalkan dapur menuju kamar, dan Jinna melanjutkan masaknya. Sampai masakan selesai, Jaehyun kembali ke dapur dengan pakaian kantornya, berjalan dengan tangan yang sibuk mengancingi kancing lengan kemejanya.

"Sini makan dulu." panggil Jinna, Jaehyun pun duduk di kursi depan Jinna, menunggu makanannya di siapin oleh Jinna. Baru setelah itu mereka makan dengan tenang, tanpa membuka pembicaraan sampai acara makan selesai.

Jaehyun merapihkan sisa makanannya, mengambil jas hitam yang dia simpan di kepala kursi, lalu di pakai.

"Gue berangkat dulu." pamit Jaehyun, yang di cegat Jinna.

"Tar dulu! Coba sini." tangannya mengibas agar Jaehyun menghampirinya, dan pria itu nurut aja berjalan mendekati Jinna.

"Apa??" tanyanya, begitu sudah berdiri di depan Jinna.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang