JW ' 18

8.4K 553 30
                                    

hi - !
sori kawand baru bisa up sekarang
hamba sibuk :)

follow - vote - komen
klo kalian suka bisa share cerita ini ya ^^

love u all , pi riding

‘ ♡ ’
 

  

~~~


"Berani-beraninya lo melecehkan wanita di pinggir jalan!!"

Bugh!

"Brengsek!!"

Bugh!

"A–ampun m–maafkan saya, saya tidak bermaksud." mohon pria itu yang sudah terkapar tidak berdaya di trotoar.

"Cuih! Basi!!" ludahnya. "Minta maaf dan jangan pernah memunculkan lagi batang hidung lo di sini!!"

Dengan cepat pria itu menganggukkan kepala, lalu beralih pada wanita yang baru saja dia lecehkan. Berlutut di hadapannya dengan perasaan tidak terima. Bagaimana pun juga dia memiliki harga diri, tapi dengan mudahnya pria yang lebih muda darinya itu berhasil menjatuhkan harga dirinya di hadapan seorang wanita.

"Cepet minta maaf!" suruh pria itu karena tidak kunjung mengucapkan sepatah kata maaf pun dari mulutnya.

"M–maafkan saya, nona. S–saya tidak bermaksud, maafkan saya." ucap pria itu dengan kepala menunduk.

Jinna, wanita yang berada di hadapan pria mesum itu hanya mampu mengangguk dan bergumam. "Saya maafkan."

Walaupun gumamanya sangat kecil, tapi pria yang sedang berlutut di hadapannya itu masih bisa mendengar.

"Terimakasih." tanpa banyak bicara lagi dia langsung pergi berlari dari sana dengan langkah sempoyongan.

Pria yang berada di sebelah Jinna mengumpat kasar begitu melihat pria mesum tadi berlari terbirit.

Kepalanya menengok ke arah Jinna, menghampirinya dengan langkah pelan.

Karena posisi Jinna menunduk, maka pria itu tidak bisa melihat wajahnya. Dengan hati-hati tangannya menepuk pundak Jinna, membuat Jinna reflek mendongak menghadapnya.

Mereka saling diam, hanya sekitar lima detik sebelum akhirnya pria itu membuka suara.

"Jinna??" ucapnya pelan, lalu kekehan kecil meluncur dari mulutnya. "Gue gak nyangka bisa ketemu lo lagi di sini, dengan kejadian yang sama beberapa tahun lalu."

Mendengar kata kejadian yang sama, seketika Jinna tersenyum kecut. Ternyata pria ini masih mengingatnya, dan tentu saja pastinya masih mengingat kejadian awal pertemuan pertama mereka yang sama persisi seperti sekarang.

"Hai, gue duluan ya. Btw, makasih buat pertolongannya." ucap Jinna, tersenyum tipis lalu berjalan berlawanan dari pria yang sedang menatap punggungnya.

Tanpa di minta air matanya keluar begitu saja dari sudut mata. Kenapa bisa-bisanya dia di pertemukan kembali dengan pria itu saat kondisi dirinya tidak baik?!

Dan kenapa bisa-bisanya pria itu berbicara seolah tidak terjadi sesuatu di antara mereka?!

Ck! Jinna tidak habis fikir dengan jalan takdir dalam hidupnya.

Di sisi lain, pria tadi tersenyum miring melihat kepergian Jinna yang perlahan menghilang tenggelam oleh kegelapan jalan.

"Let's star, baby."




Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang