JW ' 12

11.3K 626 16
                                    

Setelah kejadian penyerangan terhadap Jaehyun, kini kantor pusat perusahaan Jaehyun semakin di perketat. Bukan tanpa alasan, Jaehyun tidak mau jika fasilitas atau pegawainya menjadi sasaran. Makanya dia memilih untuk memperketat kantornya.

Selain di kantor, Jaehyun juga menyewa dua bodyguard untuk Jinna. Awalnya Jinna kesal karena Jaehyun mempekerjakan dua orang berbadan kekar untuk memantaunya  saat keluar rumah, risih rasanya jika ada orang yang mengawasi seperti itu.

Tapi saat mendengar alasan Jaehyun melakukan itu, Jinna pun hanya bisa pasrah saja. Dia tidak mau juga Jaehyun semakin khawatir terhadapnya.

Padahal yang baru saja di serang Jaehyun sendiri.

Seperti saat ini. Baru saja keluar dari kelas, mata Jinna langsung bertemu dengan dua pria berbadan kekar, bermuka datar, memiliki tatapan tajam, dengan pakaian serba hitam sedang berdiri sekitar dua meter dari tempatnya sekarang. Memandang lurus kepadanya, tapi langsung berpaling saat mata tajam Jinna menatap kedua pria itu.

Jinna hanya bisa berdecak sebal, lebih tepatnya sangat sebal. Sudah seminggu Jinna di awasi oleh kedua bodyguard itu, dan selama itu juga kebebasan Jinna berkurang.

Jangan salah kira kalau Jinna tidak berprotes pada Jaehyun, justru wanita itu sudah beberapa kali protes pada Jaehyun untuk memberhentikan bodyguard yang menjaganya itu. Tapi kalian tau sendiri, bukan Jaehyun namanya kalau tidak keras kepala dan pemaksa.

Dia pun menyerah membiarkan Jaehyun terus mempekerjakan kedua bodyguard nya itu.

Dengusan kesal pun terdengar dari Jinna saat Haechan tiba-tiba mengagetkannya dari sisi kiri.

"Liatin apa sih lo?? Tajem amat tuh mata." heran Haechan, berjalan di samping Jinna mengikuti langkah wanita itu.

Jinna tidak menjawab, cukup kesal dengan kehadiran pria bermarga Lee itu yang suka sekali datang tiba-tiba kaya setan.

"Oh ya, lo ngerasa gak sih kalo sekarang lagi di awasin seseorang?? Eh, bukan sekarang aja. Tapi hampir seminggu akhir ini. Gue sih ngerasa kaya gitu kalo lagi sama lo." ungkap Haechan dengan wajah di seriusin.

Jinna menghentikkan langkahnya, ternyata temannya itu sadar. Helaan nafas kembali terdengar dari Jinna, seperti seseorang yang memiliki banyak beban pikiran.

Haechan yang melihat itu pun menatap heran. "Kenapa sih?? Banyak masalah??"

Kali ini Jinna menoleh pada Haechan. "Chan, lo risih gak sama orang yang lagi ngawasin kita??"

"Risih lah!"

Nahkan, Haechan aja risih. Apalagi Jinna, yang kemana-mana selalu di ikutin. Bukan di kampus aja, kalo ke supermarket doang juga di ikutin. Apalagi mereka pake baju serba hitam, jadi pusat perhatian kalo di tempat publik.

Kaya sekarang ini, kedua bodyguard nya itu sudah menjadi pusat perhatian dari awal mereka sampai di kampus. Pakaiannya yang serba hitam, wajahnya yang super datar, dan badannya yang kekar berhasil mengundang perhatian semua mahasiswa kampus Jinna.

Ohya, mereka bisa masuk ke kampus Jinna karena perintah Jaehyun. Kebetulan juga Jaehyun adalah alumni kampus Jinna, alumni angkatan dua tahun lalu dengan semester paling pendek dan mahasiswa tercerdas.

Dan Jaehyun juga punya banyak koneksi di kampus ini, jadi saat meminta ijin untuk memasukkan dua pria itu ke dalam kampus untuk mengawasi Jinna, pihak kampus langsung menyetujuinya tanpa babibu lagi.

Ingat, tanpa babibu!

Cih!

Bukannya apa-apa, Jinna memang kesal banget sama Jaehyun apalagi sama tindakan Jaehyun yang di matanya sangat lebay. Tapi mau gimana lagi, dia tidak bisa membantah.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang