Jaehyun's wife

◇EKSTRA PART◇

di ektra part ini aku menggunakan sudut pandang Jinna, biar menambah kehaluannya haha

buat pembaca aku yg setia baca tpi jarang kasih vote, di sini aku cuman mu minta kalian vote part ini, gk mslh di part sblmnya gk di vote, tpi untuk di part akhir ini tolong di vote ya, makasih banget ♡

OKE LANGSUNG BACA AJA

HAPPY READING KAWAND ❤

~~~

Siang ini aku memutuskan untuk pergi ke kantor Jaehyun untuk mengantarkannya makan siang, dan tentunya saja bersama putra kecil ku yang sudah merengek dari pagi ingin menemui ayahnya itu.

Benar, anakku adalah seorang laki laki. Dia sangat tampan, mirip sekali dengan ayahnya itu. Bahkan saat baru lahir pun aku tidak percaya kalau dia adalah anakku. Sungguh, Jaehyun junior itu seperti malaikat, yang pasti membuat siapa pun yang melihatnya akan langsung mengaguminya.

Bahkan aku pun sampai heran, dimana letak keturunan ku pada dirinya?? Karena dari keseluruhan wajahnya hanya mirip pada Jaehyun, dan juga sifatnya tidak beda jauh dengan Jaehyun. Cuman bagian mata saja yang mirip denganku.

Astaga! Padahal aku ikut serta dalam membuatnya, tapi kenapa lebih menurunnya dari Jaehyun??

Dan aku yakin, saat dewasa nanti dia akan menjadi seorang pria yang memikat hati para wanita di sekitarnya. Tapi aku harap anakku ini tidak akan menjadi pria yang suka memainkan hati wanita, jangan sampai dia menjadi seorang fuckboy.

Tapi untuk itu, mari kita lihat saja ke depannya.

Setibanya di lobby kantor Jaehyun, putraku yang semula aku gendong langsung aku turunkan dan malaikat kecil itu pun langsung berlari lari dengan wajah riangnya. Membuat orang sekitar mengalihkan fokus kepadanya.

Umurnya memang baru dua tahun, tapi putraku sudah sangat aktif dan pintar. Karena pada umur segitu dia sudah bisa menanggapi hal yang ada di sekitarnya.

"Hyonju! Jangan lari lari!" aku berteriak memanggilnya yang semakin berlari jauh dengan wajah ceria.

Orang orang sekitar langsung memberi pandangan gemas pada Hyonju karena tingkah anak itu yang memang mengundang perhatian sekali.

Dari kejauhan aku melihat Hyonju menabrak seseorang, yang langsung saja membuat kaki ku melangkah mendekatinya.

"Hey, kebiasaan ni pasti nakal." itu suara Yuta, dan benar saja saat aku menghampiri mereka Hyonju sudah di gendong oleh Yuta, karena anak itu baru saja menabrak kaki pria asal Jepang itu. Yang untungnya saja tidak sampai jatuh.

"Om atuy, pala onju atit." keluhnya dengan wajah cemberut dan suara imutnya seraya tangan mungilnya mengelus elus jidat sendiri.

"Makannya jangan lari larian, kasian mommy kamu tuh." Yuta mengomelinya, dan memberi sentilan kecil pada jidat Hyonju, yang semakin membuat lelaki kecil itu merengutkan wajahnya.

Aku menghela nafas melihat interaksi keduanya, "Kenapa bandel banget, hm? Mommy bilang jangan lari larian, kalau kamu jatuh gimana?"

Wajah anakku semakin di tekuk, kepalanya menunduk dalam gendongan Yuta, lalu suaranya terdengar kecil, "Maap mommy. Nda ulangi agi ..."