JW ' 19

7.9K 604 14
                                    

ayyo kasih vote nya kakak - !
brpa kli aku bilang 1 vote dri kalian sangat berharga buat author (~_^)

komennya bnyakin juga apa aja biar mkin buat aku semangat nerusin cerita ini - !

selamat baca kawand - !


~~~

Malam ini Jaehyun sibuk di dalam ruang kerjanya, cukup banyak pekerjaan yang ia tunda dan malam ini pria itu memutuskan untuk menyelesaikan semuanya sambil menunggu kabar dari seseorang.

Di sisi lain Jinna tengah merenung dalam kamarnya. Selesai acara makan malam tadi, mereka berdua memisahkan diri. Jaehyun yang pergi ke ruang kerjanya, sedangkan Jinna yang memilih untuk langsung ke kamar.

Kejadian tadi sore kembali terekam dalam otaknya. Wajah dan ekspresi orang yang selama ini dia rindukan, yang selama ini dia harapkan kembali untuk menjelaskan semuanya seketika muncul dalam pikirannya.

Tidak ada yang berubah dengan pria itu. Wajah tampan, badan tegap dan tinggi, di lengkapi setelan kemeja yang sangat cocok pada tubuhnya memberi kesan dewasa dan tegas.

Pria itu kembali memberikan luka lama yang sudah lama ia pendam dan tutup rapat-rapat kembali terbuka.

Tanpa permisi dan tanpa seizinnya, air mata lolos melewati pelupuk matanya dan turun melewati pipi halusnya sampai terjatuh tepat mengenai punggung tangannya yang tersimpan di atas paha.

Kesadaran Jinna kembali saat tetesan air mata miliknya jatuh mengenai punggung tangan. Kepalanya menunduk menatap punggung tangannya yang sedikit basah karena air mata, satu tangannya yang lain meraba pipinya sendiri untuk memastikan kalau itu bukan air matanya.

Namun sepertinya dia salah, karena saat tangannya menyentuh pipi, saat itu juga air mata yang lain jatuh kembali melewati pipinya dan menyentuh tangannya.

Tawa kecut Jinna lontarkan. Dengan kasar kedua tangan Jinna mengusap pipinya yang basah, kepalanya mendongak untuk menghalang air mata selanjutnya agar tidak keluar.

"Don't cry, please." lirih Jinna.

Namun sepertinya air mata sedang tidak berpihak kepadanya. Karena saat hendak menunduk dan memejamkan mata, sebuah air kembali keluar dari kedua matanya, di susul oleh isakan yang tiba-tiba lolos tanpa keinginannya.

"Sial!" umpat Jinna bergumam.

Tanpa ingin menghalanginya lagi, wanita itu menundukkan kepalanya dalam-dalam. Menangis dalam diam dan berusaha menahan isakan agar tidak membuat Jaehyun curiga.

"W–why?? why did you comeback??" tanyanya entah kesiapa dengan suara lirih dan serak.

Kedua tangannya menutup wajah, merendam isakan yang tidak bisa dia tahan lagi. Tubuhnya bergetar karena menangis.

Kenapa bisa -bisanya dia kembali menangisi pria itu?!


~~~


Suara nada dering handphone berhasil mengalihkan atensi Jaehyun dari laptop pada benda persegi itu. Dan begitu melihat nama si penelpon, tanpa banyak basa basi lagi langsung saja jempol nya menggeser icon telepon berwarna hijau, membawa benda persegi itu ke telinganya.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang