hy!
follow - vote - komen - share
selamat baca 。^‿^。
~~~
Jinna memasuki ruangan kerja Jaehyun, di sana terlihat sang suami sedang fokus pada layar laptopnya, sampai tidak menyadari kehadiran Jinna.
Selesai makan malam tadi, Jaehyun langsung mengurungkan diri di ruang kerjanya. Maksud mengurungkan diri itu artinya dia memilih sibuk di sana, karena ada beberapa pekerjaan yang harus Jaehyun selesaikan malam ini.
Kaki Jinna berhenti melangkah tepat di sebelah kursi Jaehyun. Matanya memperhatikan wajah Jaehyun yang tampak serius dan masih belum menyadari kehadirannya.
Karena di abaikan, Jinna pun mempunyai ide. Dia langsung saja melancarkan aksinya, satu tangan Jaehyun Jinna angkat, dan dengan gerakan cepat dia duduk di atas pangkuan Jaehyun.
Pria itu memekik kaget saat melihat Jinna sudah ada di pangkuannya. Dia benar benar tidak menyadari kehadiran sang istri yang malah membuatnya mengira Jinna itu setan.
Astaga, istri kamu Jae.
"Sayang, kok gak ketuk pintu?" tanya Jaehyun setelah menghela nafas.
Jinna menyandarkan kepalanya pada dada bidang Jaehyun, dan kedua tangannya melingkar pada perut pria itu. "Udah aku ketuk, kamunya aja yang terlalu sibuk."
Jaehyun terkekeh, tangannya membalas pelukan Jinna. Satu tangannya yang lain mengusap rambut Jinna yang semakin panjang, "Kenapa belum tidur, hm?"
"Gak bisa tidur, gak ada kamu," balas Jinna. Tangan kanannya masuk ke dalam pakaian Jaehyun, tepat saat di depan perut sixpack nya, tangan Jinna berhenti dan mulai mengusapnya.
"Manja nih, bumil satu ini," sindir Jaehyun.
Jinna langsung mendongakkan kepala menatap Jaehyun dengan tatapan tajam, "Bumil satu ini?? Emangnya kamu punya berapa istri?!"
"E-eh, satu lah sayang." Jaehyun menjadi gelagapan sendiri karena salah bicara. Dia lupa kalo akhir akhir ini Jinna menjadi sensitif.
"Terus kenapa bilangnya seakan kamu punya istri selain aku, hah?!"
"Em ... Gak gitu. Kamu salah paham," Jaehyun menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
Sekarang Jinna kalo lagi marah tuh nyeremen, Jaehyun aja sampe bergidik ngeri dan gak mau mencari masalah sama Jinna sampai membuat dia marah.
"Terserah, gak peduli." kepalanya kembali bersandar pada dada Jaehyun, yang membuat pria itu mencelos melihat tingkah Jinna.
Karena tidak mau cari mati, Jaehyun pun kembali membalas pelukan Jinna. Satu tangannya melingkar pada pinggang Jinna, sedangkan satu tangannya yang lain kembali mengotak atik laptop.
"Jae, ayo tidur," Jinna merengek dalam pelukannya.
Akhir akhir ini juga Jinna tidak bisa tidur kalau tidak ada Jaehyun yang memeluknya atau mengusap perutnya, entahlah anaknya itu selalu pengen ada di dekat bapaknya.
"Kamu tidur duluan aja, ya? Kerjaan aku belum selesai, nanti kalo udah aku nyusul." ucap Jaehyun lembut.
Jinna menggeleng, "Gak mau. Ayo ke kamar, kerjain di kamar aja."
Jika sudah seperti ini Jaehyun harus menurutinya, karena tidak mau membuat Jinna begadang hanya karena dirinya.
"Oke, ayo ke kamar." final Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaehyun's wife
Fanfiction[END] "Mau tau rasanya jadi istri Jaehyun?? Rasanya... Ahh! Mantav." #1 in pasangan ▨ wife series : book I ⎙ © sraily_pxy ˖ ݁ ، Ꮺ