JW ' 20

8.9K 497 31
                                    

Jaehyun melangkahkan kakinya dengan lebar melewati karyawan-karyawannya yang sibuk menyapa tanpa di balas sedikit pun olehnya.  

Pria dengan setelan jas kantor lengkap itu menatap lurus ke depan dengan mata tajamnya. Begitu sampai di depan ruangan yang dia tuju, kepalanya langsung menoleh pada seorang wanita yang baru saja menyapa.

"Selamat siang, pak. Ada yang bisa saya bantu?" tanya Lia, sekretaris Hendery.

"Hendery inside? " tanya Jaehyun dengan wajah datar.

"Yes, sir. Biar saya pang—" ucapan Lia tergantung saat melihat CEO perusahaan tempat dia pekerja sudah masuk duluan tanpa mau mendengarkan ucapannya itu.

Lia hanya bisa menghela nafas sabar, lalu kembali mendudukkan bokongnya di atas kursi kerjanya.

"Saya bilang ketuk sebelum masu— Jaehyun?" omelan Hendery terpotong saat matanya menangkap sosok pria yang menjabat sebagai bos nya sekaligus berstatus sebagai temannya itu, berjalan menghampiri mejanya.

Kening Hendery mengerut melihat kehadiran Jaehyun yang sangat tiba-tiba, karena biasanya dia lah yang menghampiri Jaehyun, bukan sebaliknya.

"Gimana?" tanya Jaehyun begitu menghentikkan langkahnya tepat di depan meja Hendery.

Butuh waktu sekitar lima detik bagi Hendery untuk berfikir apa maksud dari pertanyaan singkat itu, sebelum akhirnya dia paham dan menyahuti setelah berdehem singkat.

"Gue belum tau pasti apa tujuan sebenarnya Hyunjae tolongin istri lo, karena gue dan mata-mata yang mengawasinya belum dapat tanda ancaman apapun tentang Jinna dari Hyunjae." Hendery membuka laptopnya dan memperlihatkan foto yang baru saja anak buahnya kirimkan. "Anak buah gue liat Hyunjae di sekitar kampus Jinna pagi tadi, sekarang mereka lagi ngawasin dia."

Jaehyun menatap lekat foto Hyunjae yang di ambil diam-diam oleh anak buah Hendery, terlihat jelas kalau pria itu sedang mengawasi kampus Jinna dari jarak sekitar lima meter.

Seketika otaknya berputar, dia baru ingat kalau hari ini Jinna mendapatkan jadwal pagi, dan entah Hyunjae tau darimana jadwal kuliah Jinna sampai berani mengawasinya di kampus.

Dengan gerakan cepat tangan Jaehyun mengambil handphone dan segera menghubungi salah satu bodyguard yang bekerja mengawasi Jinna kemana pun dia pergi.

Sampai panggilan itu tersambung suara berat salah satu bodyguard nya terdengar masuk ke dalam telinganya.

"Hallo, Tuan."

"Kau dimana? Jinna bersama kalian?" tanya Jaehyun, terdapat nada khawatir di dalamnya.

"Iya, Tuan. Nyonya Jinna sedang bersama kami, dia sedang tertawa dengan kedua temannya."

Mendengar itu lantas membuat Jaehyun bernafas lega. Syukurlah Jinna masih berada di jangkauan bodyguardnya, dia tidak mau kejadian kemarin terulang kembali.

"Terus awasin dia dan jangan sampai terkecoh kembali. Kalau ada orang mencurigakan cepat hubungi saya, terlebih lagi kalau ada pria mesum seperti kemarin!! Saya tidak ingin terjadi sesuatu pada dirinya!" tegas Jaehyun tidak ingin di bantah sedikit pun.

"Baik, Tuan."

Tut.

Sambungan langsung Jaehyun putus, dia kembali menghela nafas lega. Kepalanya menoleh kembali ke arah Hendery yang sedang menatapnya.

Jaehyun's wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang