bacanya perlahan yaa biar sedikit kerasa semoga ngfeel :)
follow - vote - komen - share
love u ♡
~~~
Jaehyun mengepalkan tangan kanannya sedangkan tangan kirinya memegang handphone di dekat telinga, menunggu panggilannya di angkat dari sebrang sana.
Beberapa menit yang lalu Jaehyun baru saja mendapatkan kiriman dari Hendery dan pria itu mendapatkannya dari mata-mata yang dia kirim untuk Hyunjae.
Isi kiriman itu sebuah foto yang di ambil diam-diam, dan objek dalam foto yang membuat Jaehyun marah adalah Jinna dan Hyunjae sedang makan bareng di restoran, tanpa sepengetahuannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hallo?"
Suara Jinna terdengar di seberang telpon. Jaehyun langsung duduk tegak di kursi kerjanya.
"Di mana?"
"Restoran."
"Sama siapa?"
Terdapat jeda beberapa detik, dan itu membuat Jaehyun semakin curiga.
"Y–yuqi."
"Yuqi?"
"Iya, temen kampus aku. Kenapa, Jae?"
Tangan Jaehyun mengepal dengan rahang yang mulai mengeras. Jinna berbohong padanya, jelas-jelas dia sedang berada di restoran dengan Hyunjae, lalu kenapa Jinna menjawab bersama Yuqi teman kampusnya?
Kamu mulai berani bohong Jinna.
"Jae? Ada apa?"
Suara Jinna kembali terdengar dan menyadarkan Jaehyun.
"Pulang sekarang, dan tunggu aku di rumah." Jaehyun memelankan suaranya yang terdengar cekatan tertahan.
Sambungan pun di putus dengan sepihak. Tangannya semakin terkepal kuat dengan mata yang menatap tajam memperlihatkan kilatan amarah.
Bisa-bisanya Jinna berbohong, apa dia berniat selingkuh darinya??
Oh sial! Pikiran negatif mulai bermunculan dalam otak Jaehyun.
~~~
Jinna menjauhkan handphone nya dari telinga, menatap benda persegi itu yang menampilkan wallpaper foto dirinya dengan Jaehyun. Susah payah Jinna menelan ludahnya, karena dia baru saja berbohong pada Jaehyun. Entah apa motif dia berfikir untuk berbohong padanya, tapi yang jelas Jinna merasa sesuatu yang buruk akan segera terjadi.
Maaf. Gumaman kecil keluar dari mulut Jinna yang sama sekali tidak bisa pria di depannya dengar karena saking kecilnya.
