Satu Lagi Pemendam Perasaan

2.5K 631 728
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













"Sal, kalo selama ini gue sayang sama lo gimana?"

Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Hening hingga belasan detik terlewat sampai akhirnya Yeri tertawa pelan sembari mengembalikan earphone ke tangan Hendri.

"Ah, lo mah! Bercanda aja!" kata Yeri sambil menyenggol lengan Hendri.

Hendri memasukkan earphone serta ponselnya ke saku tetapi matanya justru kini fokus menatap Yeri.

"Enggak. Gue gak bercanda."

Yeri masih tertawa canggung menanggapi Hendri.

"Hahaha, sayang sebagai Teteh kan maksud lo?" kata Yeri lagi masih mencoba menyangkal.

"Kalo bukan sebagai Teteh?" kata Hendri serius. "Sebagai perempuan."

Tatapan Hendri sangat tajam bahkan dapat menusuk pikiran Yeri yang lagi-lagi kosong sesaat.

Yeri memang beberapa kali berpikir sekelibat mengenai hal ini. Namun ia terus menentang prasangka tersebut karena tidak mau merasa terlalu percaya diri.

"Heng... yang bener dong...." kata Yeri pelan.

"Emangnya omongan gue sekarang keliatan kayak gak beneran, Sal?"

"Ya... gimana—"

"Sal, gue harus apa biar lo stop nganggep semua perasaan gue bercanda?" kata Hendri semakin menjadi-jadi.

Mereka berdua sekarang tengah berhadapan dan mata Hendri sangat terfokus ke wajah perempuan di hadapnya. Yeri sedari tadi menahan napasnya dan semua tubuhnya kali ini terasa mati rasa entah karena apa.

"Heng... jangan gini... gak lucu...." kata Yeri semakin terbata-bata.

Hendri berdecak. "Siapa yang ngelucu sih, Sal, ya ampun?" katanya frustasi.

"Terus kenapa tiba-tiba banget kayak gini?" tanya Yeri.

"Enggak tiba-tiba, emang dari dulu."

"Heng... yang bener... tolong...."

"I swear, Sal." ujar Hendri. "I like youI have feelings for you. I thought it was really obvious but you were just so insensitive and stupid to catch my signal."

Hendri berucap tanpa jeda. Seakan tidak mau ada yang menginterupsinya sekalipun itu angin malam yang menusuk kulitnya.

"To be honest I'm really hurt whenever you're blabbering about how you love Mark." ucap Hendri. "But you know? It is sucks seeing you sad and I hate to see you crying. It's much more hurt seeing you hurt than knowing the fact that our feelings aren't mutual. I can't help but want to make you happy and hug you all the day."

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang