"Heng, bangun. Subuhan gih,"
Yeri menggoyang-goyangkan pundak Hendri yang masih tertidur di sana. Perempuan itu membangunkan sahabatnya untuk sembahyang lantaran adzan Subuh sudah dikumandangkan beberapa waktu lalu.
Hendri perlahan membuka matanya. Badannya terasa sangat lelah bahkan ia hampir tertidur lagi kalau saja Yeri tidak membangunkannya lagi.
"Sholat gih," kata Yeri.
Yeri kemudian berlalu, meninggalkan Hendri yang masih 'ngumpulin nyawa' dari tidurnya. Untung sekarang tanggal merah jadinya libur. Jadinya baik Yeri dan Hendri bisa bersantai sedikit hari ini.
Selepas tadi malam yang penuh drama dan emosional itu, Hendri menginap di rumah Yeri karena dirinya enggan pulang ke rumah. Surprisingly ibunya Yeri ternyata juga tahu mengenai keadaan keluarga Hendri makanya lelaki itu diizinkan menginap sampai keadaan membaik. Itu juga yang menjadikan alasan mengapa ibu Yeri menganggap Hendri layaknya anaknya sendiri dan memberikan banyak perhatian ke Hendri semampunya.
Selepas sholat Subuh dan mengecek ponselnya (yang mana berisi tumpukan dari ratusan notifikasi lantaran hapenya mati hampir dua minggu), Hendri mendengar suara Yeri dari ambang pintu.
"Heng, gue sama adek gue dan nyokap gue ke pasar dulu ya. Gapapa kan lo tinggal sendirian? Apa mau ikut?" tanya Yeri.
Hendri menggeleng seraya tersenyum. "Gapapa kok sendirian. Gue di sini aja,"
Yeri mengangguk. "Oke. Itu nyalain aja TV-nya kalo mau nonton. SpongeBob biasanya jam segini kan?"
Oh iya, selain otaku nyerempet wibu penyuka manga dan anime, salah satu kartun favorit Hendri adalah SpongeBob SquarePants. Cowok itu bahkan hafal hampir semua lagu yang ada di kartun kuning kotak itu. Tapi favoritnya tetap yang judulnya "Ripped Pants". Dia hafal banget deh sama lagu itu, bahkan sampai sering memutar versi koplo-nya kalau lagi ngumpul.
Di tengah tawanya karena kelucuan dari kartun yang sedang ia tonton di kamar itu, pintu kamarnya diketuk dan kemudian terbuka, memperlihatkan seseorang yang Hendri kenal datang menghampiri.
"Nih bubur lo," kata Raisya, adik Yeri meletakkan bubur di atas meja dekat kasur lengkap dengan air minum.
"Eh makasih banyak, Cha," balas Hendri. "Yerikha-nya mana?"
"Masih di pasar sama Mama. Ini gue balik duluan soalnya ada latihan drum band di sekolah." jawab Raisya diikuti anggukan Hendri. "Ya elah belom juga sejam udah kangen aja lo sama kakak gue,"
"Hahahahaha," Hendri tertawa pelan sembari mengambil buburnya.
Raisya lalu menduduki kursi yang ada di sana, menatap Hendri untuk berkata. "Lo naksir kan sama kakak gue?"
"Kalo iya kenapa, kalo enggak kenapa?" jawab Hendri santai seraya tertawa.
"Kalo enggak, gue bersyukur bukan salah satu di antara lo pada yang jadi cowok kakak gue sehingga gue bisa hidup dengan waras dan tenang." kata Raisya.
Hendri yang sedang mengunyah buburnya pun terkekeh mendengar ucapan anak SMP di seberangnya.
"Kalo iya, gue mau ngucapin GWS deh buat elo." lanjut perempuan itu. "Selera lo aneh. Bisa-bisanya naksir orang segalak ibu tiri."
"Well, selera gue aneh kalo gitu." kata Hendri yang membuat Raisya tertawa. "Biarin naksir sama ibu tiri. Gue akan remake Sangkuriang versi abad 21."
Raisya menggeleng seraya tertawa. "Kenapa ya kok malah lo yang naksir kakak gue? Padahal kan gue maunya Lucas yang jadi kakak ipar gue. Gue lebih ngerestuin dia." canda Raisya.
![](https://img.wattpad.com/cover/224178906-288-k917167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)
FanfictionPunya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang katakan. NGGAK BANGET. Yeri sampe bingung kok orang lain bisa-bisanya iri sama dirinya karena bisa deket sama 4 manusia yang sebenernya gak kaya...