If I Bleed, You'll Be The Last To Know

2.5K 589 229
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Hari Senin Yeri bisa masuk sekolah setelah kemarin dari Jumat sampai Minggu dirinya sakit akibat kehujanan. Walaupun hari ini wajahnya pucat dan tubuhnya masih lunglai yang menyebabkan dirinya harus memakai kardigan.

"Serius lo balik naik ojol?" kata Jelita begitu bel pulang sudah dibunyikan.

"Iyaa," jawab Yeri.

"Gak mau bareng temen-temen lo aja? Lo masih pucet banget anjir kayak zombie,"

"Yaaa lo sama Dejun kan mau ke toko buku, Mark pasti sibuk OSIS-nya dan Lucas ada rapat ketua ekskul," balas Yeri. "Gojek aja gue,"

"Beneran?"

"Iya Tataaa," kata Yeri. "Udah gih sana jalan, keburu sore,"

Jelita berlalu dan menyisakan Yeri yang sudah memakai tasnya bersiap untuk pulang. Yeri sudah membuka aplikasi ojek daringnya dan memesan ojek tersebut. Ketika mendapat pesan 'ditunggu ya' dari abang ojolnya, Yeri keluar kelas untuk bergegas pulang.

Baru keluar kelas, langkahnya terhenti ke kelas di samping kelasnya, kelas 12 IPS-2. Setelah berpikir sejenak dirinya memutuskan untuk melangkahkan kakinya menuju kelas itu, mengecek papan absensi yang terpajang di depan kelasnya.

Pertanyaan di otaknya sudah terjawab lantaran di papan absensi tersebut terpampang jelas nama A. Hendri K. yang lagi-lagi tidak hadir sekolah pada hari itu.

Yeri menatap papan tersebut dengan nanar. Pikirannya beradu. Isi kepalanya masih berseru tentang bagaimana Hendri meninggikan suaranya kepada dirinya minggu lalu, serta hipotesis Dejun berdasarkan hal yang Dejun saksikan di malam yang sama.

Terlintas di benaknya untuk melapor ke BK tentang hal yang membuat Hendri seolah 'kabur', yaitu hipotesis dirinya dengan Dejun, tapi rasanya dia bakal lancang dan kurang sopan kalau melaporkannya tanpa sepengetahuan Hendri dan crosscheck faktanya terlebih dahulu.

Pikiran Yeri buyar begitu menyadari bahwa hari terasa gelap lantaran cuaca mendung. Beruntung ojolnya juga sudah sampai yang membuat Yeri dapat bergegas untuk cepat pulang dan sampai ke rumah.

"Mau pake jas ujan gak, Neng?" tanya abang ojek.

"Gak usah deh Pak, langsung aja. Nanti pake kalo udah ujan,"

Beruntung hujan turun ketika Yeri sudah sampai rumah dengan selamat karena jalanan sore yang tidak macet sehingga motor yang Yeri naiki dapat melaju dengan lancar. Setelah turun dari ojolnya, Yeri membayar tarifnya lalu masuk ke dalam rumahnya.

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang