Yeri yang sedang membuka ponsel untuk mengecek grup kelas harus membuyarkan fokusnya ketika sang ibunda memanggilnya dari luar.
"Kenapa, Ma?" tanya Yeri begitu dirinya menghampiri ibunya.
Sang ibunda memberikan sebuah piring yang berisi kue bolu dan di atasnya diberi tisu. Khas piring ibu-ibu yang biasanya mau diberi buat tetangga.
"Kasih ke Mama Ode nih," ujarnya seraya memberikan piring itu.
Tanpa penolakan, Yeri langsung bergegas ke rumah Dejun pukul delapan malam ini. Begitu sudah memberinya ke ibu Dejun, Yeri bertanya.
"Ode mana, Tan?" tanya Yeri.
"Belum pulang dia, Yer,"
"Loooh? Itu motornya ada di depan," ujar Yeri yang tadi sempat melihat motor Dejun terparkir di garasi.
Ibu Dejun menjawab, "Oh iya, dia hari ini gak bawa motor. Lagi gak terlalu sehat katanya. Tapi dia bilang mesti sekolah soalnya ulangan sama urusin band gitu. Entah kenapa jam segini belum pulang," ujarnya yang mulai risau.
Yeri mengangguk-angguk kemudian ia pamit ke ibu Dejun sambil membawa pulang piringnya itu. Entah kebetulan atau anaknya panjang umur, Yeri bertemu Dejun tepat di teras rumah lelaki itu.
Dejun berjalan dengan lunglai, wajahnya pucat pasi dan tatapannya ke Yeri sangat sendu walaupun ia membuka matanya hanya setengah-setengah. Yeri yang mendengar suara motor dan melihat pengemudi motor berjaket hijau di luar langsung menyimpulkan bahwa pemuda ini pulang dengan ojek online.
"Lemes amat lu, Bang?" ucap Yeri ke Dejun yang berjalan gontai ke arahnya.
Tanpa menjawab apapun, Dejun yang sudah berada di hadapan Yeri langsung meletakkan kepalanya di pundak Yeri. Menyandarkan kepalanya seraya memejamkan mata di sana yang sontak membuat Yeri bingung.
"Lo sakit?" tanya Yeri yang memegang pundak Dejun.
Dejun mengangguk lemah.
Yeri kontan memegang pipi Dejun dengan tangannya yang bebas. Dan benar saja, badan Dejun panas yang Yeri yakini lelaki itu demam.
"Ih, ayo masuk lo langsung istirahat!"
Yeri pun membatalkan niatnya untuk pulang. Perempuan itu membantu Dejun berjalan ke kamarnya. Tak lupa ibu Dejun yang langsung memasak sup dan memberikan obat.
"Udah Yeri, kamu pulang aja," ujar ibu Dejun yang membawakan makanan itu.
"Jangan...," sahut Dejun yang sedang terduduk menyandar di kasur dan sudah mengganti seragamnya dengan kaos tanpa lengan dan celana pendek. "pengen disuapin Yeri aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)
FanfictionPunya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang katakan. NGGAK BANGET. Yeri sampe bingung kok orang lain bisa-bisanya iri sama dirinya karena bisa deket sama 4 manusia yang sebenernya gak kaya...