"Pernah gak?" - Dejun

2.1K 482 74
                                    

Pernah gak, merasa gak percaya diri?

Merasa gak percaya sama kapabilitas diri sendiri, sampai merasa diri ini gak pantas untuk apa pun, maupun siapa pun.

Dejun sedang merasa di fase itu. Dalam konteks ini, untuk siapa.

Kalau pernah mendengar love at the first sight, itu adalah frasa yang paling tepat bagi Dejun untuk Jelita. Kalau bisa ada love at the second sight, itu juga frasa yang tepat bagi Dejun untuk Jelita. Kalaupun ada juga love at the third sight, itu pun juga frasa yang tepat bagi Dejun untuk Jelita. Dan seterusnya sampai n-th sight.

Karena Dejun merasa semakin dia kenal perempuan itu, semakin Dejun suka padanya. Mungkin kamu-kamu di sana juga pernah merasakannya.

Tapi... Dejun insecure. Jelita terlalu sempurna. Cantik, baik, lembut, ramah, disukai semua orang dan apa pun itu kamu menyebutnya. Belum lagi perihal tinggi badan yang selalu diomongin banyak orang mengenai Dejun ke Jelita.

Iya, perihal tinggi badan yang buat Dejun merasa gak cocok sama Jelita. Hal sekecil itu.

Dejun belakangan sering kehilangan rasa percaya dirinya yang dia bangun susah payah selama beberapa tahun belakangan ini begitu ia menyandingkan dirinya dengan Jelita.

Padahal, Jelita juga gak se-sempurna itu. Tapi ya namanya jatuh cinta, semua udah terbutakan kan?

Mark udah berkali-kali bilang, stigma cowok tinggi adalah idaman itu cuma konstruksi sosial yang sebenarnya gak perlu dipikirin asalkan both parties are fine with that.

Dejun udah sedikit lebih percaya diri ketika Mark bilang begitu. Namun semua tembok percaya diri tersebut runtuh ketika tahu kalau Jelita itu mantannya Dimas, si anak futsal tinggi menjulang dan perawakannya ganteng banget khas dengan kulit tan-nya, otaknya encer yang merupakan alasan logis dirinya sekarang kuliah di salah satu universitas ternama dalam negeri.

Dejun insecure lagi. Mencoba membandingkan dirinya dengan Dimas yang dia merasa dia gak ada apa-apanya.

Dejun menjauh lagi dari Jelita. Selalu memikirkan cewek itu setiap malam yang menurut dia cuma angan-angan itu.

Dejun udah punya skenario di otaknya kalau Jelita gak suka sama dia karena kata orang-orang mereka gak cocok. Dejun takut akan perkataan orang akan dirinya terulang lagi.

Terulang lagi.

Iya, dulu, ketika SMP, Dejun yang memang hobi menyanyi, pernah diejek sama kawan-kawannya katanya suara Dejun gak bagus. Sampai Dejun takut buat menyanyi di depan banyak orang.

Hingga suatu akhirnya, seseorang yang membuat self-esteem Dejun bangun perlahan-lahan. Seseorang itu membantu Dejun melawan semua rasa takutnya, dan semua memori tentang orang itu masih terekam jelas di otak Dejun.

Orang itu namanya Nina. Satu dari alasan Dejun bisa seperti sekarang. Satu dari alasan Dejun berani mencoba berkarir musik di usia muda.

Makanya Dejun sebegitu sayang sama Nina. Bahkan Dejun buatin lagu buat Nina karena Nina yang membuat Dejun bangun dari mimpi buruknya.

Sayangnya, gak semua hal yang tampak di mata kita, adalah hal yang sesungguhnya ada di hati orang lain.

Ketika Dejun yakin Nina membalas perasaannya, ketika Dejun menyatakan perasaannya buat Nina, ketika Dejun memberikan lagu buatannya untuk Nina, semua itu harus dibantahkan dengan fakta bahwa Nina gak lebih memandang Dejun sebagai seorang sahabat.

Yang mana tiga hari kemudian Dejun harus dihadapkan dengan kabar bahwa Nina udah berangkat ke Jepang dan menetap di sana.

Jadi..., gak salah dong kalau Dejun susah banget move on dari Nina selama ini? Gak salah kalau Dejun gak pernah peduli mengenai orang lain walaupun Dejun banyak yang naksir juga?

Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang