Pukul 9 malam Yeri sedang mengerjakan soal-soal belajarnya. Di kamarnya ia pasang speaker di sana. Ia belajar sembari mendengarkan lagu "Exile" yang dilantunkan oleh Taylor Swift feat Bon Iver.
"I think I've seen this film before, and I didn't like the ending,"
Yeri melantunkan lagu tersebut seraya menggoreskan pensil ke bukunya. Lalu, ibunya memasuki kamarnya dan memanggilnya.
"Kak, dicariin Mark tuh di luar."
Yeri pun menoleh ke ibunya, "Mau ngapain?"
"Tahu tuh, kayaknya mau ngajak makan es krim."
Yeri mengangkat alisnya pertanda bingung. Ia kemudian menutup bukunya dan mematikan lagu yang ia putar dan turun ke bawah untuk menghampiri Mark yang katanya sedang di sana.
Beruntung dirinya sedang memakai celana panjang dan kaos sehingga tidak perlu memakai luaran lagi.
Yeri kemudian menghampiri Mark yang sedang berdiri di teras rumahnya. Lelaki itu memakai hoodie dan celana pendek dengan es krim di kedua tangannya.
"Kenapa, Nang?" tanya Yeri.
Mark kemudian tersenyum begitu Yeri menghampirinya, "Taman yuk? Temenin gua makan es krim."
Yeri mengerutkan dahinya, "Ada apa, nih? Tumben."
Mark terkekeh, "Yuk,"
Yeri menuruti lelaki itu dan berjalan ke taman komplek. Ia menerima es krim pemberian Mark dan langsung memakannya di jalan.
Hingga kedua manusia itu sampai pada taman komplek, mereka langsung duduk di kursinya.
Yeri masih sibuk memakan es krimnya ketika Mark berkata, "Gua mau ngomong sama lu, Mim."
Deg. Rasanya firasat Yeri langsung tak enak dan ia memperlambat tempo memakan es krimnya.
"Apaan?" tanya Yeri mencoba bertingkah senormal mungkin.
Mark memakan es krimnya sambil menatap lurus ke depan. Yeri senantiasa menunggu Mark mengatakan sesuatu di sana. Rasanya, semakin lama Mark mengulur waktu, batin Yeri makin beradu.
"Mim, gua kayaknya mau nembak Yessy."
GGGGRRRRR RAWR SGDJDHSJDJF GUK GUK GUUUK. Batin Yeri ribut seketika. Kalau bisa menggonggong, dia mau menggonggong sekarang.
Yeri hampir saja tersedak jika dirinya tidak mengontrol diri dengan benar.
"Gua merasa dia juga suka sama gua." lanjut Mark lagi.
Ah, monyet. Jadi lo ngajak gue ngomongin ini?! Mending tadi gue pura-pura tidur.
"Menurut lu gimana, Mim?" tanya Mark yang kini menoleh ke Yeri yang malah bengong menatap es krimnya.
Kenapa nanya gue, setan!!!!
Walau hatinya terus mengumpat, hal yang Yeri ucapkan adalah, "Ya udah kalo emang lo yakin sama keputusan lo. Lagian juga anaknya tegas gitu kan, cocok buat lo yang lembek."
Mark lalu menunduk sambil tersenyum, "Lo ngerestuin nih?" tanyanya.
"Ya iya... seneng kok gue kalo temen-temen gue akhirnya nemuin seseorang yang pas." tanggap Yeri gagu. "Kenapa lo nanyanya gitu...."
Iya, ngomongnya mah senang. Padahal hatinya masih cekat-cekit, pikirannya masih marah-marah, jantungnya masih sahut-sahutan.
Tapi ya mau gimana lagi? Masa Yeri larang? Kan Yeri cuma temannya.
Mereka pun saling diam untuk waktu yang cukup lama. Masing-masing sibuk dengan es krimnya. Bahkan es krim Mark kini sudah tinggal setengah cone-nya habis.
![](https://img.wattpad.com/cover/224178906-288-k917167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Five or Nothing (Yeri x 99l NCT WayV)
FanfictionPunya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang katakan. NGGAK BANGET. Yeri sampe bingung kok orang lain bisa-bisanya iri sama dirinya karena bisa deket sama 4 manusia yang sebenernya gak kaya...