Punya temen seperkoncoan kayak Mark, Lucas, Xiaojun dan Hendery itu gak seindah seperti yang orang-orang katakan.
NGGAK BANGET.
Yeri sampe bingung kok orang lain bisa-bisanya iri sama dirinya karena bisa deket sama 4 manusia yang sebenernya gak kaya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
harusnya pas birthday party lucas kayak gini pake dresscode hitamnya🥺
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Hari ini ada kelas lintas minat bahasa Mandarin untuk anak kelas IPA. Maka sekarang Lucas sedang moving class ke kelas tetangga dan duduk bersama kawan sejawatnya, Yuki.
Mereka semua diperintahkan oleh guru kelas mereka—yang sering mereka sapa Lăoshī—untuk tiap dua orang atau kawan sebangkunya membawa laptop untuk keperluan tugas hari ini.
Ternyata tugasnya adalah listening sebuah video berisi percakapan pendek bahasa Mandarin berdurasi sekitar dua menit. Para siswa harus mengakses video tersebut ke e-learning sekolah sehingga memang harus membawa laptop.
Yang bawa laptop Yuki karena Lucas terlalu malas dan alibinya rumah Yuki dekat dengan sekolah. Emang kurang ajar.
"Argh, sini aja deh gue yang nulis!" Yuki langsung merebut buku yang sedang berada di bawah telapak tangan Lucas. "Tulisan lo jelek banget abisnya."
Lucas asem banget dengernya. Ya Yuki gak salah juga sih, tulisan Lucas emang jauh lebih berantakan dari tulisan Yuki.
Lucas memandangi Yuki dari samping cewek itu dengan seksama.
Saking gak pernahnya Yuki bersikap manis di depan Lucas, Lucas suka lupa kalau sahabatnya ini cantik. Beda tipe cantik sama Donna atau Yeri, tapi intinya Yuki memang cantik.
Yuki temen gua kan?
Lucas yang sedang bertanya-tanya di dalam hati harus membuyarkan lamunannya begitu Yuki bilang mereka harus lanjut mengerjakan tugas.
Akhirnya mereka berdua lanjut listening film pendek itu dan berdiskusi sampai suatu ketika, notif LINE Yuki yang memang sedang log in di laptopnya muncul.
Matt pulang sekolah gw samper ya kak wkwkwk
"Lu punya adek cowok?"
Yuki sedang menulis dan gak memperhatikan layar laptopnya. "Hah?"
"Itu si Matt," tanggap Lucas. "ngechat lu pake 'kak',"
Lalu Yuki membuka sebentar LINE-nya tanpa membalas pesan seseorang bernama Matt itu. "Oh, adek kelas padus dia. Mau ngasih sesuatu,"
"Sesuatu apaan, bom nuklir?" Lucas merespon tanpa sadar dengan nada cepat.
Yuki langsung sinis, "Dih, sewot kali. Mau ngasih fotokopian juga."
